ANALISIS KUANTITATIF KELENGKAPAN PENGISISAN RME DI RUMAH SAKIT X BANYUWANGI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.49020Keywords:
Evaluasi Kuantitatif, kelengkapan data, ketepatan waktu, rekam medis elektronik, rumah sakitAbstract
Rekam Medis Elektronik (RME) merupakan bagian penting dari sistem informasi kesehatan yang berfungsi dalam mendukung pelayanan klinis, administrasi, serta akreditasi rumah sakit. Namun, penerapan RME di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk Rumah Sakit X Banyuwangi, masih menghadapi berbagai kendala terutama terkait kelengkapan dan ketepatan waktu pengisian data. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelengkapan pengisian RME pada unit poliklinik, Instalasi Gawat Darurat (IGD), rawat inap, dan ahli gizi di Rumah Sakit X Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi sebanyak 1.435 pasien rawat inap bulan Mei 2025, dan sampel ditentukan menggunakan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelengkapan pengisian RME bervariasi pada tiap unit pelayanan. Di poliklinik, kelengkapan terendah ditemukan pada pengisian awal medis rawat jalan (0%), sedangkan tertinggi pada transfer pasien antar ruang (88%). Pada IGD, meski sebagian besar elemen mencapai kelengkapan di atas 95%, namun skrining nutrisi (38%) dan transfer pasien antar ruang (54%) masih rendah. Unit rawat inap menunjukkan kelengkapan tertinggi pada catatan observasi (97%), namun penilaian ulang nyeri (29%) serta diagnosa (39%) masih kurang optimal. Sementara itu, pada ahli gizi, skrining gizi lanjut cukup tinggi (85%), tetapi catatan ADIME gizi hanya 53%. Ketidaklengkapan ini terutama dipengaruhi oleh belum adanya SOP yang baku serta beban kerja tenaga kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan penyusunan SOP pengisian RME dan peningkatan pelatihan tenaga kesehatan guna mendukung mutu dokumentasi medis dan pengambilan keputusan klinis yang lebih akurat.References
Anwar, A. (2020)."Analisis Implementasi Sistem Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit". Jurnal Kesehatan Masyarakat, 15(2), 145-157.
Budi, S., & Rahmawati, D. (2021). "Kendala dan Tantangan dalam Penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Daerah". Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 18(3), 201-212.
Edi, Susanto dan Sugiarto. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan IV Etika Profesi dan Hukum Kedehatan.Jakarta: Kemenkes RI.
Fauzi, A., Nugroho, H. S., & Rahmawati, I. (2022). Faktor yang memengaruhi kelengkapan pengisian rekam medis elektronik oleh tenaga kesehatan. Jurnal Informasi Kesehatan Indonesia, 10(1), 35–42.
Fitriana, L., Kurniawan, D., & Putri, S. (2020). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Elektronik. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(1), 45–52.
Ikawati, F. R., Suhariyono, U. S., & Septianingtyas, G. D. (2025). Eksplorasi Hambatan Belum Diterapkannya Rekam Medis Elektronik (RME) Di Tempat Pendaftaran Rawat Jalan (TPPRJ) RSUD dr. R. SOEDARSONO KOTA PASURUAN. Journal of Scientech Research and Development, 7(1), 263-271.
Indriyani, N., & Widyawati, M. N. (2021). Kendala dalam penerapan rekam medis elektronik: Studi kualitatif pada rumah sakit tipe B. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia, 7(2), 120–128.
Kristiana, D., Syahputra, R., & Hidayat, R. (2020). Analisis kelengkapan pengisian rekam medis elektronik di fasilitas pelayanan kesehatan. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 10(3), 145–151
Wirajaya, M. K., & Nuraini, N. (2019). Faktor faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis pasien pada rumah sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(2), 165-165.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2022.
Putri, E. Y. R., & Nugroho, R. H. (2022). Analisis Penyebab Keterlambatan Verifikasi Klaim BPJS Pada Pembiayaan Pasien di Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika. Jurnal Permata Indonesia, 13(1), 43-53.
Wirajaya, M. K., & Nuraini, N. (2019). Faktor faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis pasien pada rumah sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(2), 165-165.
Simbolan, S.A. 2015. Kajian Yuridis terhadap Kedudukan Rekam Medis Elektronik dalam Pembuktian Perkara Pidana Malpraktek oleh Dokter. Jurnal Lex Crimen. 2015:4(6);152-161.
World Health Organization. (2023). Digital health and electronic health records.
Wibowo, A., Hidayat, A., & Lestari, N. (2017). Tingkat Kelengkapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit Tipe B di Jakarta. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, 7(2), 21–29.
Sena et al. (2022). Metdgi Peneitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kmbinasi Media Sains indnesia vi, 242.
Wirajaya, M. K., & Nuraini, N. (2019). Faktor faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan rekam medis pasien pada rumah sakit di Indonesia. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(2), 165-165.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Saepul Muslim, Achmad Jaelani Rusdi, Agus Syukron Ma’ruf, Eka Agustina

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


