HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AFEKSI DENGAN RISIKO BUNUH DIRI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.48975Keywords:
Dukungan Keluarga, Afeksi, risiko bunuh diriAbstract
Gangguan jiwa suatu kondisi yang kompleks, menyebabkan perubahan dalam berpikir, emosi dan perilaku. Perilaku bunuh diri salah satu manifestasi paling ekstrim dari gangguan kesehatan jiwa. Salah satu faktor risiko utama yang banyak ditemukan pada pasien adalah kurangnya dukungan dari lingkungan terdekat, khususnya keluarga. Dukungan keluarga merujuk pada bantuan emosional, informasi dan perlakuan positif dari keluarga. Kebutuhan afeksi meliputi rasa dicintai, diterima, dihargai dan diperhatikan yang menjadi dasar dalam membentuk ketahanan psikologis seseorang. Berdasarkan masalah yang ditemukan di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei terdapat peningkatan angka risiko bunuh diri dalam 3 bulan terakhir, maka peneliti ingin mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan afeksi dengan risiko bunuh diri pada pasien di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei? Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan afeksi dengan risiko bunuh diri pada pasien di Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Desain penelitian menggunakan analisis korelasional dengan pendekatan crossectional. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar kuisioner dan observasi dengan uji statistik Spearman-Rho. Populasi penelitian berjumlah 30 responden, sampel pada penelitian ini merupakan keluarga pasien dan pasien di ruang rawat jalan serta rawat inap Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Dari 30 responden, 18 responden (60%) termasuk kelompok dukungan keluarga yang kurang, 15 respondennya (93,8%) berada pada kategori risiko bunuh diri tinggi, analisis Spearman-Rho nilai Sig. (2-tailed) nilai p (P value) 0,000 < dari 0,05 artinya ada hubungan yang signifikan, dengan kekuatan hubungan - 0,800 menggambarkan hubungan sangat kuat Berdasarkan hasil analisa korelasi Spearman Rank ada Hubungan Dukungan Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Afeksi dengan Risiko Bunuh Diri pada Pasien di Rumah Sakit Jiwa Kalawa AteiReferences
Andriani, L. (2023). Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Penderita Asma Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Kambar. As-Shiha: Journal Of Medical Research, 4(2).
Arhan, A., & As, A. A. A. (2023). Pendampingan Keluarga Dalam Perawatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) melalui Inovasi BIJANTA (Bulukumba Integrasi Kesehatan Jiwa Terpadu). JCS, 5(1).
Arini, D. P. (2021). Emerging adulthood: pengembangan teori erikson mengenai teori psikososial pada abad 21. Jurnal Ilmiah Psyche, 15(01), 11–20.
Rahayuningsih, A., Kp, S., Kep, M., Achir, N. S. K. J. P., Hamid, Y. S., & Anna, D. N. S. P. D. B. (2023). Bunuh diri pada kelompok usia remaja: suatu tinjauan. Penerbit Adab.
Rahmadanti, H. (2024). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keberfungsian Sosial Pada Klien Skizofrenia Di Poli Rsj Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024. Universitas Muhammadiyah Pringsewu.
Safitri, A. (2020). Studi literatur: asuhan keperawatan keluarga penderita skizofrenia dengan gangguan konsep diri: harga diri rendah kronis. Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Safitri, H., Oktavia, E., & Susanti, I. (2025). Faktor faktor pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 0-24 bulan di Puskesmas Karangmojo II. Agribiohealth (Journal of Agriculture, Biology & Health Sciences), 1(3), 97–103.
Sapitri, A., Fitri, N., Mardiana, N., & Sari, I. P. (2024). faktor-faktor yang berhubungan dengan perawatan keluarga terhadap orang dengan gangguan jiwa (odgj). Journal Of Nursing Science Research, 1(2), 83–94.
Sartika, D., Arma, N., & Tanjung, B. (2024). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Hutagodang. JKEMS (Jurnal Kesehatan Masyarakat), 2(1), 15–23. https://doi.org/10.58794/jkems.v2i1.626
Simbolon, D., & Putri, N. (2024). Stunting prevention through exclusive breastfeeding in Indonesia: A meta-analysis approach. Amerta Nutrition, 8(1SP), 105–112.
Somasundaram, I., Kaingade, P., & Bhonde, R. (2023). Nutritional Components and Growth Factors of Breast Milk (pp. 13–22). https://doi.org/10.1007/978-981-99-0647-5_2
Wahyuni, S., Zakso, A., & Salim, I. (2018). Fenomena bunuh diri dan hubungannya dengan tingkat pendidikan dan jenis kelamin. ICoTE Proceedings, 2(1), 117–122.
World Health Organization. (2023). World Health Statistics 2023: Monitoring Health For The Sdgs, Sustainable Development Goals. WHO.
Wulandari, Rahayu, F., Darmawansyah, & Akbar, H. (2023). Multifaset Determinan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 413–422. https://afiasi.unwir.ac.id/index.php/afiasi/article/view/233
Wulandari, S., Ayati Khasanah, N., & Edni Wari, F. (2025). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Minggir Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Medica Majapahit (Jurnal Ilmiah Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit), 17(1), 1–5. https://doi.org/10.55316/MM.V17I1.1119
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Maria Evatalenta, Hermanto Hermanto, Septian Mugi Rahayu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


