IDENTIFIKASI PENGGUNAAN APD TERHADAP BAHAYA FISIK SUHU PANAS PADA SEKTOR PERTANIAN

Authors

  • Yeni Dwi puspitasari DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Moch. Sahri DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Friska Ayu DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
  • Amanda Nabilla Maharani Irawan DIV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.48189

Keywords:

praktik kerja lapangan, sosialisasi, pekerja petani, bahaya fisik suhu panas, alat pelindung diri

Abstract

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Desa Kemiri, Mojokerto, untuk menerapkan prinsip K3 di sektor pertanian. Fokus utama adalah bahaya paparan suhu panas yang dialami petani, yang sering diabaikan. Panas berlebih dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius dan menurunkan produktivitas. Kegiatan ini mencakup edukasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan peningkatan kesadaran akan risiko kerja, dengan tujuan melindungi kesehatan petani dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menggali respons petani terhadap penggunaan APD dalam menghadapi paparan suhu panas, serta mengidentifikasi risiko jika APD tidak digunakan. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung saat sosialisasi, lalu dianalisis menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Metode ini membantu menguraikan tahapan kerja, mengenali bahaya fisik, menentukan APD yang sesuai, dan merumuskan langkah pengendalian guna meningkatkan keselamatan kerja petani secara sistematis. Hasil Edukasi kepada 10 petani menunjukkan bahwa mereka terbiasa bekerja di bawah panas tanpa APD dan memiliki pemahaman rendah tentang K3, dipengaruhi oleh usia lanjut dan pendidikan rendah.Keluhan fisik seperti nyeri punggung dan gangguan penglihatan muncul akibat paparan panas. Sosialisasi dan pemberian APD langsung membantu meningkatkan kesadaran dan mendorong petani mulai menggunakan APD saat bekerja di sawah. Kesimpulan Mayoritas warga Desa Kemiri bekerja sebagai petani yang rentan terpapar panas matahari. Hasil sosialisasi menunjukkan banyak petani masih mengabaikan penggunaan APD karena alasan ketidaknyamanan dan kurangnya pemahaman. Peneliti menekankan bahwa penggunaan APD adalah langkah penting dan nyata untuk melindungi diri, bukan sekadar formalitas. Usia lanjut dan pendidikan rendah (SD) memengaruhi pemahaman petani terhadap materi sosialisasi. Mereka cenderung kesulitan menyerap informasi teoritis dan konsep yang tidak familiar, sehingga dibutuhkan metode penyampaian yang lebih sederhana, visual, dan praktis agar lebih efektif.

References

Abidin, A. Z., & Mahbubah, N. A. (2021). Pemetaan risiko pekerja konstruksi berbasis metode Job Safety Analysis di PT BBB. Jurnal Serambi Engineering, 6(3), 2111-2119.

Farid, A., Pratiwi, A., & Fitri, A. D. A. (2019). Hubungan Karakteristik Petani Terhadap Persepsi

Penerapan K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Pada Petani Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur. Sosiologi Pedesaan, 3, 152-158.

Hasanah, P. U., Zulkarnain, Z., Misnaniarti, M., Windusari, Y., Fajar, N. A., & Novrikasari, N. (2024). Tantangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Masa Depan di Negara Industri: Study Literature. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 14(2), 645-662.

Ikhsan, M. Z. (2022). Identifikasi Bahaya, Risiko Kecelakaan Kerja Dan Usulan Perbaikan Menggunakan Metode Job Safety Analysis (JSA). Jurnal Teknologi Dan Manajemen Industri Terapan, 1(I), 42-52.

Khadijah, S., & Susilawati, S. (2024). Penerapan Perilaku Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Petani. Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research, 2(2), 173-178.

Leonard, F. (2022). Edukasi pengelolaan lingkungan hidup. J-Mas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 181-186.

Munir, B., Setiawan, M., Setyawan, F. E. B., & Tunjungsari, F. (2022). Tatalaksana Komprehensif Gangguan Ginjal pada Pekerja Industri Gula. CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal, 3(2), 94-109.

Nurhalimah, S. (2020). Covid-19 dan hak masyarakat atas kesehatan. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6), 543-554.

Pambudi, R., & Saftarina, F. (2019). Penyakit Terkait Paparan Panas: Tinjauan Masalah Kesehatan pada Pekerja Pertanian Akibat Perubahan Iklim. Jurnal Kesehatan dan Agromedicine, 6(2).

Putera, R. I., & Harini, S. (2017). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Jumlah Penyakit Kerja Dan Jumlah Kecelakaan Kerja Karyawan Pada Pt. Hanei Indonesia. Jurnal Visionida, 3(1), 42-53.

R Hapsara Habib Rachmat, D. P. H. (2018). Penguatan upaya kesehatan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di Indonesia. UGM PRESS.

Roosinda, F. W., Lestari, N. S., Utama, A. G. S., Anisah, H. U., Siahaan, A. L. S., Islamiati, S. H. D., ... & Fasa, M. I. (2021). Metode penelitian kualitatif. Zahir Publishing.

Salawati, L. (2015). Penyakit akibat kerja dan pencegahan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 15(2), 91-95.

Sari, D. A., & Saiful, A. (2022). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemakaian Alat Pelindung Diri Penyemprotan Pestisida Pada Petani Kelapa Sawit Pt. Citra Mulia Perkasa Di Kecamatan Lampasio Kabupaten Toli–Toli. Jurnal Ilmiah Kesmas-IJ, 22(1), 56-62.

Supriyanto, D. (2023). Sosialisasi Alat Pelindung Diri Untuk Menjaga Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Kepada Pekerja Lapangan. Ekalaya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia, 2(1), 92-99.

Downloads

Published

2025-09-30