PERBANDINGAN PEWARNAAN TELUR STH MENGGUNAKAN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) PADA SUHU DINGIN SELAMA PENYIMPANAN

Authors

  • Nilna Khilwatul Khusna Program Studi Sarjana Terapan Teknologi laboratorium Medis, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Monika Putri Solikah Program Studi Sarjana Terapan Teknologi laboratorium Medis, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Novita Eka Putri Program Studi Sarjana Terapan Teknologi laboratorium Medis, Fakultas Ilmu kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.48020

Keywords:

bayam merah, suhu dingin, telur cacing STH

Abstract

Infeksi kecacingan umumnya disebabkan oleh nematoda usus yang penularannya terjadi melalui tanah, yang dikenal sebagai Soil-Transmitted Helminths (STH). Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2023, sekitar 1,5 miliar orang, atau sekitar 24% dari populasi dunia, terinfeksi cacing STH.. Gold standar pada pemeriksaan telur cacing STH yang biasa digunakan yaitu metode natif (kualitatif), dikarenakan memiliki kelebihan sensitif, murah, mudah dan cepat. Metode natif dapat menggunakan pewarna eosin 2% dengan tujuan menilai morfologi telur cacing dalam sediaan. Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) mengandung betasianin dan antosianin, yang berfungsi sebagai pewarna alami alternatif pengganti eosin 2%. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil sediaan telur cacing STH yang diwarnai menggunakan pewarna alami ekstrak bayam merah yang disimpan selama 5, 7, dan 10 hari pada suhu dingin, dengan pewarna eosin 2% sebagai kontrol. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan setiap sediaan diberi 3 perlakuan yang berbeda. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS uji Shapiro wilk untuk uji normalitas kemudian dilanjutkan dengan Uji Mann Whitney dan Kruskal-Wallis. Hasil didapatkan bahwa ekstrak daun bayam merah memiliki potensi sebagai pewarna alami untuk identifikasi mikroskopis telur cacing, meskipun efektivitasnya menurun seiring waktu akibat degradasi antosianin. Stabilitas warna ekstrak bayam merah dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti pH, suhu, dan paparan cahaya, sehingga penggunaannya paling efektif dalam jangka waktu pendek. Disimpulkan bahwa pewarna ekstrak bayam merah cukup baik untuk pewarnaan sediaan telur cacing STH. Penyimpanan ekstrak bayam merah yang disarankan adalah selama 5 hari pada suhu dingin (4°C).

References

Adam, D., H. (2015). Analisis Total Antosianin Dari Daun Bayam Merah (Alternanthera Amoena Voss.) Berdasarkan Pengaruh Penambahan Jenis Asam. Jurnal Eduscience, 2(2), 9-12. https://doi.org/10.36987/jes.v2i2.1006

Artanti, L. Y., Sungkawa, H. B., Djohan, H., Nuswantoro, A., Alfianita, R., Yunda, L., 1, A., & Budi Sungkawa, H. (2024). Potensi Air Perasan Batang Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L) Sebagai Alternatif Pewarnaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminth. 4, 1033–1041. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 4(4), 4612-4616. https://j-innovative.org/index.php/Innovative

Daeli, B. A., Yulianti, F., & Rosmiati, K. (2021). Modifikasi Larutan Buah Bit (Beta vulgaris l.) sebagai Alternatif Pengganti Zat Warna Eosin 2% pada Pemeriksaan Telur Cacing STH (Soil Transmitted Helminths). Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 3(2), 223–226. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v3i2.2397

Djohan, H., Pratama, V. A., & Salim, M. (2021). Perbedaan Variasi Waktu Rendaman Daun Bayam Merah (Amaranthus gangeticus) Pada pemeriksaan Telur Cacing Nematoda Usus Sebagai Pewarna Alternatif Pengganti Eosin. Jurnal Laboratorium Khatulistiwa, 10(2), 90–96. https://doi.org/10.30602/jlk.v4i2.944

Hasanuddin, A. R. P., Aryandi, R., Suswani, A., & Harmawati, A. (2022). Optimasi Antosianin Pada Buah Naga Merah ( Hylocereus polyrhizus ) Sebagi Zat Warna Pada Pemeriksaan Soil-Transmitted Helminth. 226–238.

Hidayati, F., Rifqoh, & Nurmansyah, D. (2016). Cemaran Telur Cacing Soil Transmitted Helminths (STH) Pada Sayur Bayam, Kangkung, dan Sawi Yang Dijual Di Pasar Banjarbaru Tahun 2015. Jurnal ERGASTERIO, 04(01), 25 33.

Khairuddin, Baciang, J. N., Indriani, & Inda, N. I. (2020). Ekstraksi Dan Uji Stabilitas Zat Warna Alami Dari Bayam Merah (Alternanthera amoena Voss.). Kovalen: Jurnal Riset Kimia, 6(3), 212-217. https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen/article/view/13670

Nadhira, F., Rahmat, M., Sundara Mulia, Y., & Rismiarti, Z. (2023). Ekstrak Daun Jati (Tectona Grandis) Sebagai Alternatif Pengganti Eosin Dalam Pemeriksaan Telur Cacing Golongan Soil Transmitted Helminths. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 165–171. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1502

Nasir, M., Rafika., Cleverine, Q., Hasan, Z. A., Nurdin., Askar, M., Herman. (2024). Analisis Hasil Pewarnaan Telur Cacing Menggunakan Pewarna Alternatif Filtrat Variasi Buah. jurnal Medis Analis Kesehatan. 15(1), 58-70. https://doi.org/10.32382/jmak.v15i1.372

Nisa, A. K., Solikah, M. P., & Astuti, T. D. (2024). Kualitas Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminth Menggunakan Pewarna Alternatif Kunyit (Curcuma Longa). Jurnal Kesehatan Tambusai. 5(3), 8991–8997

Oktari, A., & Mu’tamir, A. (2017). Optimasi air perasan buah merah (Pandanus sp.) pada pemeriksaan telur cacing. Jurnal teknologi laboratorium, 6(1), 8-17.

Saati, E. A., Wachid, M., Nurhakim, M., Winarsih, S., & Abd. Rohman, M. L. (2019). Pigmen sebagai zat pewarna dan antioksidan alami: Identifikasi pigmen bunga. UMMPress.

Salnus, S., Dzikra, A. and Zulfian, A. 2021. ‘Ekstrak Antosianin Dari Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Pemeriksaan Soil Transmitted Helminths (STH) Metode Natif (Direct Slide). Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 6(2), pp. 188–194. doi: 10.37362/jkph.v6i2.649.

Sofia R. (2017). Perbandingan Akurasi Pemeriksaan Metode Direct Slide dengan Metode Kato-KATZ Pada Infeksi Kecacingan. Jurnal Avverous, 3(1), 1–14.

Suoth, E. J., Sumantri, S., Rumondor, E., Margaretha, P., Saerang, M., & Tifani. (2021). Stabilitas Warna Ekstrak Daun Bayam Merah dan Aplikasinya dalam Sediaan Krim Tabir Surya. Chemical Progress, 14(2), 93–100. https://doi.org/10.35799/cp.14.2.2021.37113

Suraini, & Sophia, A. (2022). Optimasi Air Perasan Ubi Jalar Ungu Ipome Batatas L. Pada Pemeriksaan Telur Cacing. Bioma : Jurnal Biologi Makasar, 7(2), 8–13. https://journal.unhas.ac.id/index.php/bioma

Downloads

Published

2025-09-28