PERBEDAAN NILAI PEMERIKSAAN ACTIVATED PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME (APTT) DENGAN MENGGUNAKAN SAMPEL DARAH NON HEMOLISIS HEMOLISIS DAN HEMOLISIS

Authors

  • Dwi Setiyo Prihandono Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Afika Ameliawati Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur
  • Najwa Nashirah Program Studi Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis, Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.47884

Keywords:

Activated Partial Thromboplastin Time, Hemolisis

Abstract

Sampel yang hemolisis akan berpengaruh terhadap kesalahan pra-analitik di banyak laboratorium. Menurut Clinical Laboratory and Standards Institute (CLSI),pedoman pengujian untuk Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) sampel hemolisis tidak boleh digunakan untuk dilakukan pemeriksaan karena adanya potensi aktivasi faktor pembekuan dan gangguan pada akhir titik pengukuran. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan nilai pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) dengan menggunakan  sampel darah non hemolisis dan hemolisis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat Eksperimen Semu (Quasi Eksperimental Design). Desain penelitian  yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Desaign yaitu desain yang melakukan pengukuran pada kelompok yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 13 sampel darah dengan antikoagulan natrium sitrat yang diberi perlakuan non hemolisis, hemolisis rigan dan dan hemolisis sedang sebanyak total 39 perlakuan. Analisis normalitas data menggunakan Shapiro wilk. Uji T test berpasangan digunakan untuk mengetahui perbedaan sampel non hemolisis dan hemolisis. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) sampel Non Hemolisis dengan nilai 30 detik, sampel hemolisis ringan 20,7 detik, dan sampel hemolisis sedang 20,5 detik. Pada hasil uji univariat didapatkan hasil memendek pada sampel hemolisis ringan dan hemolisis sedang. Pada hasil uji bivariat didapatkan hasil terdistribusi normal dan pada uji T test berpasangan didapatkan adanya perbedaan nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) pada sampel hemolisis dan non hemolisis dengan p value < 0,05. Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan yang signifikan pada sampel non hemolisis dan hemolisis terhadap hasil nilai Activated Partial Thromboplastin Time (APTT).

References

Aggarwal, S., Nayak, D. M., & Manohar, C. (2014). ‘Discrepancy In Optical & Mechanical Method In Coagulation Tests In a Turbid Sample. Indian journal of hematology & blood transfusion : an official journal of Indian Society of Hematology and Blood Transfusion (Vol. 30, Issue Suppl 1, pp. 402–404). https://doi.org/10.1007/s12288- 014-0438-5

Ardina, R., Sartika, F., & Nainggolan, L. P. (2020). ‘APTT (Activated Partial Thromboplastin Time) dan (Prothrombin Time) pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya’, Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 2(2), 125– 129. https://doi.org/10.33084/bjmlt.v2i 2.1384

Arora, S., Kolte, S., & Js, D. (2014). ‘Hemolyzed Samples Should be Processed for Coagulation Studies : The Study of Hemolysis Effects on Coagulation Parameters’. Annals of medical and health sciences research 4(2), 233–237. https://doi.org/10.4103/2141- 9248.129049

Favaloro, E. J., Funk, D. M., & Lippi, G. (2012). ‘Pre-analytical variables in coagulation testing associated with diagnostic errors in hemostasis’. Laboratory Medicine, 43(2), 1–10.

Freitas, F. (2015). ‘What ’ s New About Sample Quality in Routine Coagulation Testing ?’ Bioanálise, 2015, 11: 5-7. https://doi.org/10.1515/cclm2014-1013.

Eshag, T. J. A. A., Merghani, M. M., & Babiker, N. E. (2021). ‘Effect of Time and Haemolysis on Prothrombin Time (PT) and Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) Measurement on Blood Samples’. Journal of Drug Delivery & Therapeutics, 11(6-S), 114-122.

Lippi, G., Plebani, M., & Favaloro, E. J. (2013, April). ‘Interference in coagulation testing: focus on spurious hemolysis, icterus, and lipemia’. In Seminars in thrombosis and hemostasis (Vol. 39, No. 03, pp. 258-266). Thieme Medical Publishers.

Nusantara, D. U. (2017). Pengaruh Hemolisis Terhadap Hasil PT Dan APTT Pada Subyek Sehat Dan Pasien Dengan Warfarin Menggunakan Alat Sysmex Cs2100i. Skripsi . Jakarta Universitas Indonesia, Program Studi Patologi Klinik.

Putu Mas Yoga Perbawa, P. M. Y. P (2019). ‘Pengaruh Penundaan Pemeriksaan Terhadap Hasil APTT Sitrat’. Meditory: The Journal of Medical Laboratory.

Rasool, S., Rashid, A., Rafiq, H., Yasir, M. R., Rasool, A., & Muhammad, A. (2024). ‘Correlation Between Photo-Optical and Mechanical Automation Methods in Coagulation Testing in a Turbid Sample’. Journal of Haematology and Stem Cell Research, 4(2), 274-278.

Rofinda, Z. D. (2012). Tinjauan Pustaka Kelainan Hemostasis pada Leukemia. Jurnal Analis Kesehatan Andalas1(2), 68–74.

Siregar, M. T., Wulan, W. S., Setiawan, D., & Nuryati, A. (2018). Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) Kendali Mutu. Pusat pendidikan sumberdaya manusia badan pengembangan dan pemeberdayaan sumber daya manusia kesehatan. Kemenkes.

Umar, I., & Sujud, R. W. (2020). ‘Hemostasis dan disseminated intravascular coagulation (dic)’. Journal of Anaesthesia and Pain, 1(2), 19-32.

Downloads

Published

2025-09-24