HUBUNGAN IMPLEMENTASI CLINICAL PATHWAY APPENDICITIS ACUTE TERHADAP AVERANGE LENGTH OF STAY DI AULIA HOSPITAL PEKANBARU

Authors

  • Ranika Paramita Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Aulia Hospital
  • Dedi Afandi Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Ennimay Ennimay Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Budi Hartono Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
  • Asfeni Asfeni Prodi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.47177

Keywords:

Clinical Pathway, Appendicitis Acute, Averange Length of Stay

Abstract

Apendisitis akut merupakan salah satu kondisi medis yang sering ditemukan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dengan angka kejadian yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Variasi lamanya rawat inap yang terjadi pada pasien apendisitis akut perlu diperhatikan, karena dapat mencerminkan efektivitas penatalaksanaan yang diberikan. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk menstandardisasi pelayanan dan meningkatkan mutu adalah penerapan clinical pathway (CP). Evaluasi efektivitas penerapan CP penting dilakukan, terutama terkait dengan average length of stay (AvLOS) dan hasil akhir perawatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan penerapan clinical pathway pada kasus apendisitis akut dengan AvLOS di Aulia Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, memanfaatkan data sekunder dari rekam medis dan lembar ceklis pelaksanaan CP. Sebanyak 133 data pasien dengan diagnosis apendisitis akut dianalisis untuk melihat keterkaitan antara penerapan CP dan AvLOS. Uji bivariat menggunakan Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pelaksanaan CP pada apendisitis akut dengan penurunan AvLOS (p = 0,000). Selain itu, penerapan CP juga terbukti berhubungan secara signifikan dengan outcome pasien (p = 0,005). Namun, tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara AvLOS dan outcome (p = 0,89). Mayoritas pasien berusia 17–25 tahun, berjenis kelamin perempuan, berasal dari Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan dilayani menggunakan jaminan BPJS kelas III. Penerapan clinical pathway pada pasien dengan apendisitis akut terbukti memberikan dampak positif terhadap efisiensi pelayanan melalui pengurangan lama rawat inap dan peningkatan hasil klinis pasien

References

Anggriani, Y., Restinia, M., Mitakda, V.C., Rochismandoko, & Kusumaeni, T. (2015). Clinical Outcomes Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Kaki Diabetik.Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 1(2).

Anwar S, dkk. (2019). Implementasi 4DX (The 4 Discipline of Execution) dalam Mengukur KPI Pada PT. Djarum Di Bagian Material Support. Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran. Semarang.

Arifuddin, A., Salmawati, L., & Prasetyo, A., (2017). Faktor Risiko Kejadian Apendisitis di Bagian Rawat Inap Rumah Sakit Umum Anutapura Palu. Jurnal Preventif, Vol 8. Palu

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti YD, dkk. (2017). Evaluasi Implementasi Clinical Pathway Sectio Caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2): 95-106, August 2017. Magister Manajemen Rumah Sakit, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Aulia Hospital. 2018. Panduan Case Manager Aulia Hospital. Pekanbaru: Pelayanan Medik Aulia Hospital

Cheng, H.-T., Wang, Y.-C., Lo, H.-C., Su, L.-T., Soh, K.-S., Tzeng, C.-W., & Hsieh, C.-H. (2015). Laparoscopic appendectomy versus open appendectomy in pregnancy: a population-based analysis of maternal outcome. Surgical Endoscopy.

Depkes RI. (2010). Clinical Pathway. Jakarta: Ditjen Bina Pelayanan Medik

Djasri, H. (2016). Peran Clinical Pathways dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Bidang Kesehatan. [Online] Available at: http://www.pdpersi.co.id/kegiatan/bahan_diskusi/ina_cbg/4.peran_clinical_pathway. pdf. Diakses pada 28 Maret 2020.

Dr. Sutoto dkk. (2019). Pedoma Penyusunan Panuan Praktik Klinis Dan Clinical Pathway Dalam Asuhan Terintegrasi Sesuai Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012. Jakarta: PERSI.

Frost, P. (2016) Hospital Performance: Length of Stay, Melbourne.

Gearhart, S., & Silen, W. In: Longo D, Fauci A, editors. Harrison Gastroenterologi & Hepatologi. Jakarta: EGC, 2013; 202.

Hatta, G.R. (2013) Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.Jakarta : UI-Press.

Hermawanto R, Agustinus F, Widodo A. 2016. Sistem Penunjang Keputusan Tindak Lanjut Diagnosa Kejiwaan Dengan Menggunakan Metode AHP Berasarkan Clinical Pathway. Pasuruan: JIMP - Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.1, No.1 Maret 2016 ISSN. 2502-5716.

Indri, U., Karim, D., & Elita, V. (2014). Hubungan Antara Nyeri, Kecemasan Dan Lingkungan Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Post Operasi Apendisitis. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan. 1 (2).

KARS. (2019). Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1.1. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Kinsman, L., Rotter, T., James, E., Snow, P., & Willis, J. (2010) What is Clinical Pathway? Development of Definition to Inform Debate.BMC Medicine, 8,31.

Kusumayanti NLPD, 2014, ‘Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Lamanya Perawatan Pada Pasien Pasca Operasi Laparatomi Di Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan,’ Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Udayana, Denpasar. Diakses pada tanggal 21 Maret 2020, dari https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106053- 11.%20halaman%20awal.pdf

Liana, A. E., Soharno, S., & Panjaitan, A. A. (2018). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Gizi Seimbang Dengan Indek Masa Tubuh Pada Mahasiswa. Jurnal Kebidanan, 7(2). Akademi Kebidanan Panca Bhakti. Pontianak

Lubis, I. K. (2017). Analisis Length Of Stay (LOS) Berdasarkan Faktor Prediktor Pada Pasien DM Tipe II di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.Jurnal Kesehatan Vokasional.

Lumenta, N dkk. (2015). BAB PAP (Pelayanan dan Asuhan Pasien. SNARS Edisi 1.1. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta.

McChesney C, Covey S, Huling J. 2012. The 4 Disciplines of Execution. Jakarta: Dunamis.

Musa A, 2011, Perbedaan Lama Rawat Inap Dan Biaya Perawatan Antara Terapi Teknik Konvensional Dan Laparoskopi Pada Pasien Appendicitis Di RSUD Dr. Moewardi,’ Universitas Sebelas Maret. Diakses pada 6 Maret 2020 dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/abstrak/27794/%20%20Perbedaan-Lama-Rawat-InapDan-Biaya-Perawatan-Antara-Terapi-Teknik-Konvensional-Dan-Laparoskopi-PadaPasien-Appendicitis-Di-RSUD-Dr-Moewardi

Nimah, K. (2017). The evaluation of Acute Appendicitis Clinical Pathway. Departemen Kebijakan dan Administrasi Kesehatan Universitas Indonesia. Jakarta.

Normijani, M. (2013). Optimalisasi Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit. Program Pasca Sarjana. Universitas Hasanuddin. Makasar.

Norsalan, N.H. (2016). Karakterisik Pasien dan Pola Pengobatan Apendisitis di RSUP DR. Sarjdito, Yogyakarta Periode Januari 2010 - Desember 2014.Skripsi. Fakultas Farmasi UGM.

Notoatmodjo (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rineka Citra: Jakarta.

Nurliawati dkk. (2019). Analisis Pelaksanaan Clinical Pathway di Rumah Sakit Umum dr. Fauziah Bireun. Jurnal Biologi Education Volume 7 Nomor 2 November 2019. Manajemen Rumah Sakit S2 IKM. Institut Kesehatan Helvetia. Medan.

Padmi, CI, widarsa, T. (2017). Akurasi Total Hitung Leukosit dan Durasi Simtom sebagai Prediktor Perforasi Apendisitis pada Penderita Apendisitis Akut’, Warmadewa Medical Journal, vol. 2, no. 2, p. 72.

Pahriyani, A., Andayani, T.M., & Pramantara, I.D.P. (2014). Pengaruh Implementasi Clinical Pathway Terhadap Luaran Klinik dan Ekonomik Pasien Acute Coronary Syndrom. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi Volume 4 Nomor 3. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Persi, 2015. Pedoman Peyusunan Panduan Praktik Klinis dan Clinical Pathway Dalam Asuhan Terintegrasi Sesuai Akreditasu Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.

Pinzon, R.T. (2014) Clinical Pathway dalam Pelayanan Kesehatan.Edisi 1.Pp.9-22.

Presiden RI. (2004) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Presiden RI. (2004) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

_________. (2009) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

_________. (2011) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun2011 tentang BPJS.

_________. (2008) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2018 tentang Rekam Medis

_________. (2013) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional.

_________. (2013) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jamninan Kesehatan.

Pusat Data Dan Informasi Kesehatan. (2012). Buletin Jendela Data & Informasi Kesehatan Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Rahmawati, C.L, Pinzon, R.T., Lestari, T. (2017). Evaluasi Implementasi Clinical Pathway Appendicitis Elektif di RS Bethesda Yogyakarta.Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, Vol 2.

Reid, L.E., Dinesen, L.C., Jones, M.C., & Mirrison, Z.J. (2016). The Effectiveness and Variation of Acute Medical Units: a systematic review. International Journal for Quality in Health Care. 28(4), 433 - 446.

Roviq A, dkk. (2019). Determinan Penyebab Keterlambatan Penyediaan Dokumen Rekam Medis Rawat Jalan Poli Gigi Dan Mulut di Rumah Sakit dr. Esnawan Antariksa Jakarta 2019. Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol. 4 Nomor 1. Universitas Respati Indonesia. Jakarta

Rotter, T et all. (2012). The quality of the evidence base for clinical pathway effectiveness : Room for improvement in the design of evaluation trials. BMC Medicine. 2012;12(80)

Rozany F, dkk. (2016). Panduan Praktek Klinis dan Clinical Pathway Sebagai Solusi Efisiensi Pembiayaan Diagnosa Hernia Inguinalis, Appendisitis, dan Sectio Caesarea di RSI Gondanglegi. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2): 122-129, Juli 2017. Rumah Sakit Islam Aisyiyah, Malang.

Sari I, dkk. (2016). Evaluasi Implementasi Clinical Pathway Krisis Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap RS PKU Muhamadiyah Bantul. Program Studi Magister Manajemen Rumah Sakit, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta.

Sarosi, G.A. (2016). Appendicitis’ in Sleisenger and Fordtran’s Gastrointestinal and Liver Disease, 10th edn, eds. M. Feldman, L.S. Friedman & L.J. Brandt, Saunders United States of America,pp.2112-2121.

Sarwono J, 2010, Pintar Menulis Karangan Ilmiah Suskes Dalam Menulis Ilmiah, CV Andi Offset, Yogyakarta.

Sena, AR. (2019). Hubungan Clinical Pathway Appendicitis Acute Terhadap Averange Length of Stay Di Rumah Sakit Condong Catur. Program Studi Rekam Medis. Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Sidiq R, dkk. (2017). Kajian Efisiensi Pelayanan Rumah Sakit. Idea Nursing Journal, Vol. VIII No. 1. Poltekes Kemenkes Aceh. Banda Aceh.

Sifri, CD, Madoff, LC. (2015). Appendicitis’ in Mandell, Douglas, and Bennett’s Principles and Practice of Infectious Disease, 8thedn, eds. J. E. Bennett, R. Dolin & M. J. Blaser, Elsevier, Inc., Philadelphia, pp. 982-984

Sudarsono LM, 2013, ‘Studi Kasus Asuhan Keperawatan Nyeri Akut Pada Ny. T Dengan Post Operasi Apendiktomi Atas Indikasi Appendicitis di Ruang Bougenvil RS Panti Waluyo’ Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta. Diakses pada 6 September 2016 dari http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/6/01-gdl-liamarseli-273-1-p10034-ls.pdf

Sugiyono (2015) Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabet.

________. (2016) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________. (2017) Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta

Sunarto E, Dewi A. 2016. Membangun Tata Kelola Klinis Melalui Clinical Pathway Demam Berdarah Dengue RSU Rizki Amalia Medika. Jurnal Medico¬eticoilegal dan Manajemen Rumah Sakit, Vol. 5 No. 2 Juli 2016. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1. 2018

STIKes Hang Tuah Pekanbaru. 2019. Panduan Tesis Magister Kesehatan Masyarakat. Pekanbaru.

Townsend, I., & Beauchamp, D. (2012). Principle of Surgery, Appendics, chapt 5.1. Philadelphia: Elsevier Edition 19.

Yasman. 2012. Penerapan Integrated Care Pathways (ICP) Sebagai Bagian Sistem Informasi Manajemen Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan: Universitas Indonesia

Yulianto, F.A., Sakinah, R.K., Kamil, M.I., & Wahono, T.Y.M. (2016). Faktor Prediksi Perforasi Apendiks pada Penderita Apendisitis Akut Dewasa di RS Al-Ihsan.Global Medical and Health Communication, Vol. 4.

Zhao, M., Yan, Y., Yang, N., Wang, X., Tan, F., Li, J., Li, X., Li, G., Li, J., Zhao, Y., &Cai, Y. (2016). Evaluation of Clinical Pathway in Acute Ischemic Stroke: a Comparative Study. European Journal of Integrative Medicine. 8:169-17

Downloads

Published

2025-06-29

Issue

Section

Articles