GAMBARAN KELUHAN SUBJEKTIF KELELAHAN MATA PADA PEGAWAI PENGGUNA KOMPUTER DI KPU KABUPATEN SABU RAIJUA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.47162Keywords:
kelelahan mata, Pengguna Komputer, Kelelahan Kerja, Visual Fatigue, Pegawai, eye strainAbstract
Perkembangan teknologi digital menjadikan komputer sebagai alat utama dalam menunjang aktivitas kerja di berbagai sektor, termasuk instansi pemerintahan. Penggunaan komputer dalam durasi panjang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, salah satunya adalah kelelahan mata. Kondisi ini sering diabaikan meskipun berdampak pada kenyamanan dan produktivitas kerja. Fenomena ini perlu menjadi perhatian, khususnya di wilayah kepulauan seperti Kabupaten Sabu Raijua yang memiliki keterbatasan akses layanan kesehatan mata dan masih minim penelitian sejenis. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel 31 orang yang dipilih melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Visual fatigue Index (VFI) dan dianalisis secara univariat dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 19 responden (61%) mengalami kelelahan mata. Keluhan lebih banyak dialami oleh responden berusia ≥45 tahun (38,7%), laki-laki (41,9%), masa kerja >4 tahun (41,9%), penggunaan handphone >2 jam/hari (45,2%), tidak melakukan istirahat mata (16,1%), memiliki kelainan refraksi (41,9%), serta bekerja menggunakan komputer >4 jam/hari (25,8%) dan tanpa komputer <2 jam/hari (38,7%). Sebagian besar responden juga tidak menggunakan anti-glare screen (54,8%), kacamata anti radiasi (48,4%), dan bekerja dengan jarak monitor <50 cm (61,3%). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kelelahan mata umum terjadi pada pegawai pengguna komputer dengan durasi kerja visual tinggi dan kebiasaan kerja yang belum ergonomis. Diperlukan perhatian khusus pada aspek ergonomi dan edukasi perlindungan mata untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap penglihatan.References
Anggraini, E. D. (2013). Pengaruh penggunaan komputer terhadap kesehatan mata pada pekerja kantoran. Jurnal Ilmu Kesehatan, 5(2), 45–52.
American Optometric Association (AOA). (2016). 2015 American Eye-Q Survey. Retrieved from https://www.aoa.org
Fadhillah, A. (2015). Keluhan kelelahan mata pada pekerja pengguna komputer di PT Bank X Jakarta. Skripsi. Universitas Indonesia.
Nadeak, Y. B. (2015). Keluhan kelelahan mata pada pegawai pengguna komputer di Kantor Direktorat Jenderal Pajak. Tesis. Universitas Sumatera Utara.
Occupational Safety and Health Administration (OSHA). (2016). Computer Workstations eTool: Vision. U.S. Department of Labor. Retrieved from https://www.osha.gov
Permana, A., Suhartono, S., & Widajati, N. (2015). Hubungan antara lamanya penggunaan komputer dengan keluhan subjektif kelelahan mata pada operator komputer. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 3(1), 21–26.
Vision Council. (2018). Eyes Overexposed: The Digital Device Dilemma. Retrieved from https://www.thevisioncouncil.org
Suma’mur, P. K. (2021). Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Edisi Revisi. Jakarta: Sagung Seto.
Ilyas, Sidarta. (2020). Ilmu Penyakit Mata. Edisi Terbaru. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Astuti, Y. (2021). Ergonomi dan Kesehatan Kerja: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.
Pratiwi, D. (2022). Hubungan Usia dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pegawai Administrasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Skripsi. Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Roestijawati, H. (2020). Pengaruh Usia terhadap Keluhan Dry Eye Syndrome pada Pengguna Komputer di Lingkungan Pemerintahan. Jurnal Kesehatan Mata Indonesia, 4(2).
Suherni, T. (2020). Ilmu Kesehatan Kerja. Jakarta: Rajawali Pers.
Prasetyo, H. (2022). Hubungan Lama Paparan Layar Komputer terhadap Keluhan Kelelahan Mata pada Pegawai. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Yunita, S., & Handayani, D. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Pengguna Komputer di Lingkungan Kantor Pelayanan Publik. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 55–64.
Rahayu, N., & Fitriani, S. (2021). Hubungan Masa Kerja dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Pegawai Administrasi. Jurnal Kesehatan Kerja Indonesia, 9(1), 22–28.
Arifin, M. (2022). Kesehatan Kerja Era Digital. Yogyakarta: Deepublish.
Hasibuan, R. (2021). Kesehatan Mata dan Teknologi Digital. Jakarta: Rajawali Pers.
Handayani, S., & Wulandari, I. (2020). Hubungan Durasi Penggunaan Smartphone dengan Kelelahan Mata pada Mahasiswa. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(2), 75–82.
Lestari, R. (2021). Ergonomi dan Produktivitas Kerja di Era Digital. Yogyakarta: Deepublish.
Wibowo, A. (2022). Keselamatan dan Kesehatan Kerja Digital. Jakarta: Prenada Media.
Puspitasari, A., et al. (2022). Keluhan Kelelahan Mata pada Mahasiswa Pengguna Komputer. Jurnal Kesehatan Indonesia, 13(1), 45–52.
Adityawarman, R., & Cahyani, N. (2021). Hubungan Durasi Istirahat Mata dengan Kejadian Kelelahan Mata pada Pegawai Pemerintah. Jurnal Ilmu Kesehatan Kerja, 9(2), 68–75.
Nurrahmawati, L. (2022). Kesehatan Mata dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta: Pustaka Medika.
Wulandari, T. (2021). Ilmu Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
Ariesta, V. R., & Rahmawati, N. D. (2021). Hubungan Kelainan Refraksi dengan Kelelahan Mata pada Mahasiswa Kesehatan. Jurnal Kesehatan Vokasi, 10(2), 89–96.
Sari, M., & Wibowo, A. (2022). Hubungan Kelainan Refraksi dengan Visual Fatigue pada Operator Komputer. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nusantara, 5(1), 45–52.
Yuliani, F., & Fathurrahman, M. (2023). Pengaruh Status Penglihatan terhadap Kelelahan Mata pada Pegawai Administrasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia, 13(1), 66–74.
Putri, A. R., & Saputra, R. (2021). Durasi Penggunaan Komputer dan Kelelahan Mata pada Pegawai Administrasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nusantara, 9(2), 110–118.
Handayani, T., & Yusuf, F. A. (2023). Hubungan Lama Waktu Penggunaan Laptop terhadap Visual Fatigue pada Mahasiswa. Jurnal Ilmu Kesehatan Visioner, 11(1), 55–63.
Kusuma, A. R. (2020). Kesehatan Kerja dan Ergonomi Industri. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, R., & Astuti, Y. D. (2023). Keluhan Mata pada Pekerja Non-Komputer: Kajian Visual Fatigue di Lingkungan Kantor. Jurnal Ergonomi Kesehatan Kerja, 8(1), 55–63.
Putri, W. A., & Hasan, F. (2021). Pengaruh Penerapan Ergonomi Visual dalam Lingkungan Kerja Komputer. Jakarta: CV Ilmu Kesehatan Nusantara.
Pratama, R. A., & Yulianti, D. (2023). Analisis Keluhan Mata Pegawai Kantor Berdasarkan Penggunaan Anti-Glare Screen. Jurnal Kesehatan Kerja dan Ergonomi, 9(2), 88–96.
Pratama, A., & Yulianti, F. (2021). Pengaruh Penggunaan Kacamata Anti Radiasi terhadap Gejala Visual Fatigue pada Pengguna Komputer. Jurnal Kesehatan Kerja Indonesia, 5(1), 34–41.
Rizka, D. A., & Saputra, R. Y. (2023). Perlindungan Mata dari Sinar Biru Layar Komputer dengan Penggunaan Kacamata Anti Radiasi. Jakarta: Media Ilmiah Kesehatan.
Permana, A., & Yuslita, D. (2022). Kesehatan Mata dalam Lingkungan Kerja. Bandung: Nuansa Cendekia.
Lestari, I., & Wibowo, R. (2021). Pengaruh Jarak Pandang Monitor Terhadap Kelelahan Mata pada Pekerja Administrasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(2), 128–135.
Ariyani, N., & Wulandari, F. (2023). Digital Eye Strain dan Faktor Ergonomi pada Pengguna Komputer di Lingkungan Perkantoran. Jakarta: Penerbit Gizi dan Kesehatan.
Handayani, E., & Siregar, R. (2021). Kesehatan Kerja dan Ergonomi Lingkungan Visual. Yogyakarta: Deepublish.
Rahayu, A., & Dwiastuti, N. (2023). Keluhan Kelelahan Mata Akibat Penggunaan Komputer Pada Pegawai Administrasi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nusantara, 5(1), 45–53.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Yunanda Alesandra Bunga, Agus Setyobudi, Grouse T.S Oematan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


