STUDI KUALITATIF : PERILAKU REMAJA AKIBAT BROKEN HOME

Authors

  • Dian Ardyanti Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur
  • Eka Putri Rahayu Universitas Mulawarman
  • Ainun Alfrida Amanda Dinas Kesehatan Kutai Timur
  • Nurjihan Kamiliya Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.46296

Keywords:

Broken home, Perilaku berisiko, Kepribadian anak, Keluarga, Studi kasus

Abstract

Anak dari keluarga yang mengalami perpecahan karena perceraian orang tua rentan mengalami berbagai dampak psikologis, seperti tekanan mental, gangguan emosi, kecenderungan menyendiri, hingga perilaku menyimpang. Kondisi keluarga yang tidak harmonis dapat memengaruhi perkembangan psikososial anak dan mendorong mereka terlibat dalam perilaku yang berisiko. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dan menggunakan teknik snowball sampling dalam menentukan informan. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara manual dengan metode content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 11 informan yang berasal dari keluarga broken home menunjukkan kecenderungan terhadap perilaku berisiko yang dipengaruhi oleh perasaan bebas setelah perceraian orang tua, kurangnya kasih sayang, tekanan batin, kesedihan, depresi, serta pengaruh lingkungan sosial yang negatif. Mayoritas informan mengungkapkan bahwa mereka merasa tidak diperhatikan dan mencari pelampiasan melalui lingkungan pertemanan yang tidak sehat. Temuan ini menunjukkan bahwa peran keluarga dan lingkungan sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku remaja. Oleh karena itu, disarankan agar pihak Kecamatan Sangatta Selatan bersama Dinas Kesehatan Kota Sangatta menyelenggarakan program edukasi dan pembinaan yang fokus pada pencegahan perilaku berisiko pada remaja, khususnya mereka yang berasal dari keluarga broken home.

References

Aini, I. N. & A. (2023). Kelekatan terhadap orangtua (ayah-ibu) pada remaja korban broken home. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 13259–13266. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.8492

Andriyani, J. (2020). Peran lingkungan keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. https://doi.org/10.22373/taujih.v3i1.7235

Anganthi, N. R. N. (2020). Psikologi kepribadian dalam perspektif spiritual ilahiah: Mengenal konsep tauhid Asma Wa Sifat Asmaul Husna. Muhammadiyah University Press. https://books.google.co.id/books?id=3Kj7DwAAQBAJ

Annisa, S. W., Salsabila, A. A., & Mahmud, A. M. (2024). Perkembangan emosional remaja broken home. PESHUM: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora, 4(1), 709–726.

Ariyanto, K. (2023). Dampak keluarga broken home terhadap anak. Metta: Jurnal Ilmu Multidisiplin, 3(1), 15–23. https://doi.org/10.37329/metta.v3i1.2380

Badan Pusat Statistik. (2023). Kasus perceraian di Indonesia pada 2022. https://dataIndonesia.id/varian/detail/ada-516344-kasus-perceraian-di-Indonesia-pada-2022

Fauzi, R. (2020). Komunikasi interpersonal anak broken home pasca perceraian orangtua (Studi fenomenologi di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan). Jurnal Bimbingan Penyuluhan Islam, 2(1), 15–27. https://doi.org/10.32332/jbpi.v2i1.1946

Fitriana, E. (2020). Self-regulation dan self-efficacy pada mahasiswa: Perspektif teori sosial kognitif Albert Bandura. Academika Edu.

Fradinata, S. A., Netrawati, & Yeni Karneli. (2022). Penerapan terapi realita untuk mengatasi kenakalan remaja pada siswa broken home. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Sosial, 1(4), 431–437. https://doi.org/10.58540/jipsi.v1i4.90

Hasna, I. (2022). Dampak fatherless terhadap kondisi emosi remaja korban perceraian. Jurnal Psikologi, 30701800066, 9–25. http://repository.unissula.ac.id/29555/

Herlina. (2022). Harmonisasi keluarga dan tumbuh kembang perilaku psikopat anak (Family harmonization and child psychopathic behavior). MEDIASAS: Media Ilmu Syari’ah dan Ahwal Al-Syakhsiyyah, 5(1), 14–29. https://jurnal.kopertais5aceh.or.id/index.php/mediasas/article/view/380

Magfiroh, S., Manggarrani, A., Thaal, T. A., Marhaeni, N. H., Mercu, U., & Yogyakarta, B. (2023). Pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Jurnal Pendidikan, 1, 1–4.

Nofita, R., Susanto, A., Damayanti, R., & Agustriyani, F. (2025). Pengaruh terapi peningkatan kepercayaan diri dan spiritual terhadap penurunan tingkat gejala depresi remaja di SMKN 1 Gedong Tataan. Health Research Journal of Indonesia, 3(3), 133–139. https://doi.org/10.63004/hrji.v3i3.556

Pengadilan Agama Sangata. (2022). Laporan pelaksanaan kegiatan tahunan (LAPTAH) 2022. https://pa-sangatta.go.id/transparansi-keterbukaan-informasi-publik/laporan/laporan-tahunan/978-laporan-pelaksanaan-kegiatan.html

Prabawati. (2023). Tahun 2022 tercatat 2.149 cerai talak dan 6.435 cerai gugat. Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur. https://diskominfo.kaltimprov.go.id/berita/tahun-2022-tercatat-2149-cerai-talak-dan-6435-cerai-gugat

Riskiyah, L., Wiantina, N. A., & Siregar, F. (2025). Peran teman sebaya dalam pembentukan perilaku asertif pada peserta didik SMAIT Asy-Syukriyyah. Tarqiyatuna: Jurnal Pendidikan Agama Islam dan Madrasah Ibtidaiyah, 4(1), 41–49.

Sigiro, J. S., Alexander, F., & Al-ghifari, M. A. (2022). Dampak keluarga broken home pada kondisi mental anak. Prosiding Seminar Nasional Ilmu-Ilmu Sosial (SNIIS), 01(2), 766–775. https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR/article/view/2498

Silitonga, Y. Y. (2022). Silitonga, Y. Y. (2022). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan profesionalisme pada personil POLRI Direktorat Binmas di Polda Sumatera Utara. [Skripsi, Universitas Sumatera Utara].

Wahyuni, N. B., & Laili, N. (2025). Pengaruh antara kontrol diri dan regulasi emosi dengan kenakalan remaja di SMK Negeri 3 Buduran. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(3), 2497–2506. https://doi.org/10.54371/jiip.v8i3.7126

World Population Review. (2021). Divorce rates by country 2024. https://worldpopulationreview.com/country-rankings/divorce-rates-by-country

Downloads

Published

2025-09-24