ANALISIS DAYA TERIMA MAKANAN TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KABUPATEN MAROS
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.46194Keywords:
Tingkat Kecukapan Energi , Tingkat Kecukupan Protein, Daya Terima Makanan, Remaja Binaan, Pola Makan, Asupan GiziAbstract
Masalah gizi pada remaja antara lain gizi kurang, gizi lebih dan obesitas. Pola makan yang seimbang dapat dilihat dari keteraturan jadwal makanan seseorang dan dari kualitas makanan yang dikomsusmsi. Asupan gizi yang optimal sangat diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang normal serta perkembangan fisik terutama pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima makaan terhadap tingkat kecukupan energi dan protein pada anak didik pemasyarakatan di lembaga pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Maros. Penelitian ini mengunakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Hasil daya terima andikpas diperoleh bahwa terdapat 30 responden (54,5%) yang memiliki daya terima kurang dan terdapat 25 responden (45,5%) yang memiliki daya terima baik. Tingkat kecukupan energi andikpas diperoleh hasil sebanyak 1 andikpas (1,8%) memiliki tingkat kecukupan energi defisit tingkat sedang, sebanyak 8 andikpas (14.5%) memiliki tingkat kecukupan energi defisit tingkat ringan. Sebanyak 21 andikpas (38.2%) memeliki tingkat kecukupan energi normal, sebanyak 25 andikpas (45.5%) memiliki tingkat kecukupan energi yang lebih. Tingkat kecukupan protein pada andikpas yaitu 1 andikpas (1.8%) memiliki tingkat kecukupan protein defisit tingkat berat, 14 andikpas (25.5%) memiliki kecukupan protein defisit tingkat sedang , sebanyak 13 andikpas (23.6%) memiliki kecukupan protein defisit tingkat ringan , sisanya 25 andikpas (45.5%) memiliki tingkat normal dan lebih sekitar 2 andikpas (3.6%). Hasil uji hubungan Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara daya terima makanan dengan tingkat kecukupan energi (p= 0.089). Hasil uji hubungan Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara daya terima makanan dengan tingkat kecukupan protein (p= 0,037) .References
Andari, R. (2017). Kajian mutu menu makanan di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Gizi Indonesia, 5(1), 33–40.
Atasasih, A. M., & Aziz, M. F. (2022). Hubungan daya terima makanan terhadap tingkat kecukupan energi. Jurnal Gizi dan Pangan, 17(2), 151–160.
Bakri, M. (2018). Manajemen penyelenggaraan makanan institusi. Makassar: Pustaka Kesehatan.
Christiyanto, D. (2021). Sistem penyelenggaraan makanan di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Pemasyarakatan dan Hak Asasi, 10(1), 22–29.
Cintantya, S. (2016). Hubungan daya terima makanan dengan kecukupan energi pada siswa SMA. Jurnal Gizi Indonesia, 4(2), 87–92.
Devin, C. (2021). Sistem penyelenggaraan makanan di lembaga pemasyarakatan. Jurnal Pemasyarakatan dan Hak Asasi, 10(1), 22–29.
Imam, A. (2005). Dampak status gizi terhadap penyakit degeneratif. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(1), 55–60.
Kalangi, M., & Yulianty, A. (2022). Pengaruh pola makan terhadap status gizi remaja. Jurnal Ilmu Kesehatan, 10(1), 34–41.
Retno. (2009). Penyelenggaraan makanan institusi dan gizi. Jurnal Gizi dan Pangan, 4(2), 65–70.
Riskesdas. (2018). Laporan hasil utama Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Soedioetomo, S. (2008). Gizi untuk kesehatan. Jakarta: EGC.
World Health Organization. (2017). Adolescent nutrition: A review of the situation in selected South-East Asian countries. Geneva: WHO.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Arjuna Prasetya, Icha Dian Nurcahyani , ST. Masithah , Siti Uswatun Hasanah, Andi Rahmaniar MB

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


