PERBANDINGAN KUALITAS TELUR STH MENGGUNAKAN VARIASI PELARUT ETANOL DAN AQUADES PADA EKSTRAK UBI UNGU (Ipomea batatas poiret)

Authors

  • Eko Hermawan Kamiyani Program Studi Sarjana Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Monika Putri Solikah Program Studi Sarjana Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
  • Novita Eka Putri Program Studi Sarjana Teknologi Laboratorium Medis, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i3.46167

Keywords:

Pelarut, Telur cacing STH, Ubi ungu

Abstract

Tahun 2023, Data dari World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa populasi orang di dunia yang mengalami infeksi parasit STH sudah mencapai sekitar 24% atau 1,5 milliar. Identifikasi telur cacing menggunakan metode natif (direct slide) biasanya menggunakan pewarna eosin 2% agar mempermudah identifikasi. Ubi ungu dapat digunakan sebagai pewarna alternatif sebelumnya dijadikan sebagai ekstrak. Pembuatan ekstrak ubi ungu harus memperhatikan pelarut yang digunakan. Pemilihan jenis pelarut dapat mempengaruhi senyawa yang diekstrak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan kualitas hasil pemeriksaan telur STH menggunakan variasi pelarut pada esktrak ubi ungu (Ipomea batatas poiret). Penelitian ini adalah penelitian eksperimental bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini ialah sampel feses yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Universitas Muhammadiyah Semarang. Sampel penelitian ini yaitu feses positif telur cacing STH. Variabel bebas dalam penelitian yaitu variasi pelarut etanol dan aquades pada ekstrak ubi ungu (Ipomea batatas poiret). Variabel terikat yaitu telur cacing Soil transmitted helminth (STH). Hasil yang didapatkan yakni ekstrak ubi ungu pelarut aquades memiliki nilai mean rank yang hampir mendekati eosin sedangkan ekstrak ubi ungu pelarut etanol memiliki nilai mean rank yang paling rendah. Kualitas pewarnaan ekstrak ubi ungu pelarut aquades lebih baik dibandingkan ekstrak ubi ungu pelarut etanol.

References

Asman, Salnus, S., Suswani, A., & Hasanuddin, A. R. P. (2020). Gambaran Telur Cacing Balita Stunting Menggunakan Pewarnaan Antosianin Dari Ekstrak Ubi Ungu Metode Flotasi Di Kabupaten Bulukumba. Jurnal TLM Blood Smear, 1(1), 6–13. https://ojs.stikespanritahusada.ac.id/index.php/JMLT/article/view/394%0Ahttps://ojs.stikespanritahusada.ac.id/index.php/JMLT/article/download/394/191

Dofianti, H., & Yuniwati, M. (2018). Pembuatan Serbuk Pewarna Alami Tekstil Dari Ekstrak Daun Jati Muda (Tectona grandis linn. F.) Metode Foam-Mat Drying Dengan Pelarut Aquades Hanifa. Jurnal Inovasi Proses, 3(2), 59–66.

Fatimatuzahro, D., Tyas, D. A., & Hidayat, S. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Bahan Pewarna Alternatif untuk Pengamatan Mikroskopis Paramecium sp. dalam Pembelajaran Biologi. Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology, 2(1), 1. https://doi.org/10.21580/ah.v2i1.4641

Hastuti, N. D. (2021). Identifikasi Telur Soil Transmitted Helminth ( STH ) Pada Feses Petugas Penerima Sampah Di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis. 1–30. https://librepo.stikesnas.ac.id/642/

Hartuti, Y. (2023). Ekstrak ubi ungu (Ipomea batatas L.) sebagai Zat Warna Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil transmitted helminth (STH). Prosiding AIPTLMI Rakernas VIII "Transformasi Budaya Akademik Melalui Pengelolaan Pendidikan Tinggi TLM Untuk Mewujudkan SDM Berdaya Saing Global" 26-28 Oktober 2023. Akademi Kesehatan John Paul II. 42-48

Juliana, R. (2020). Identifikasi Infeksi Kecacingan Soil Transmitted Helminths (Sth) Pada Balita Umur 2-5 Tahun Di Desa Gumantar Kwanyar. Karya Tulis Ilmiah, 1–44. http://repository.stikesnhm.ac.id/id/eprint/1066/

Kartini, S. (2016). Kejadian Kecacingan pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbar. Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health), 3(2), 53–58. https://doi.org/10.25311/keskom.vol3.iss2.102

Khatimah, H., Hasanuddin, A. P., & Amirullah, A. (2021). Identifikasi Nematoda Usus Golongan Sth (Soil Transmitted Helimnth) Menggunakan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis). Bioma : Jurnal Biologi Makassar, 7(1), 37–44. https://doi.org/10.20956/bioma.v7i1.18421

Khasanah, N. A. H., Husen, F., Yuniati, N. I., & Rudatiningtyas, U. F. (2023). Kualitas Rendaman Simplisia Rimpang Kunyit (Curcuma longa) Sebagai Pewarna Alternatif Telur Ascaris lumbricoides. Jurnal Bina Cipta Husada, 19 (2), 55-59.

Nasir, M., Rafika, Cleverine, Q., Hasan, z., Nurdin, M., Herman (2024). Analisis Hasil Pewarnaan Telur Cacing Menggunakan Pewarna Alternatif Filtrat Variasi Buah. Jurnal Media Analis Kesehatan, 15 (1), 58-70. https://doi.org/10.32382/jmak.v15i1.372

Nisa, A. K., Solikah, M. P., & Astuti, T. D. (2024). Kualitas Pemeriksaan Telur Soil Transmitted Helminth Menggunakan Pewarna Alternatif Kunyit (Curcuma Longa). Jurnal Kesehatan Tambusai ,5(3), 8991–8997.

Nurfadilla C. (2020). Optimalisasi Air Perasan Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Sebagai Alternatif Pewarna Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil transmitted helmints. Published Online:1-71. Http://Repo.Upertis.Ac.Id/1542/

Salnus, S., Dzikra Arwie, & Zulfian Armah. (2021). Ekstrak Antosianin Dari Ubi Ungu (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Pewarna Alami Pada Pemeriksaan Soil Transmitted Helminths (STH) Metode Natif (Direct Slide). Jurnal Kesehatan Panrita Husada, 6(2), 188–194. https://doi.org/10.37362/jkph.v6i2.649

Sipahli, S., Mohanlall, V., & Mellem, J. J. (2017). Stability and degradation kinetics of crude anthocyanin extracts from H. sabdariffa. Food Science and Technology (Brazil), 37(2), 209–215. https://doi.org/10.1590/1678-457X.14216

Sulaeman, S., Putri Yunistira Amtaran, N., Sundara Mulia, Y., & Wahyuni, Y. (2023). Pemanfaatan Sari Buah Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis) Sebagai Pewarna Pada Pemeriksaan Telur Cacing Soil-Transmitted Helminth Pengganti Eosin 2%. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 381–389. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1444

Suraini, & Sophia, A. (2022). Optimasi Air Perasan Ubi Jalar Ungu Ipome Batatas L. Pada Pemeriksaan Telur Cacing. Bioma : Jurnal Biologi Makasar, 7(2), 8–13. https://journal.unhas.ac.id/index.php/bioma

Surianti, S., Husain, H., & Sulfikar, S. (2019). Uji Stabilitas Pigmen Merah Antosianin Dari Daun Jati Muda (Tectona grandis Linn f) terhadap pH sebagai Pewarna Alami. Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia Dan Pendidikan Kimia, 20(1), 94. https://doi.org/10.35580/chemica.v20i1.13623

Yulianti, W., Ayuningtyas, G., Martini, R., & Resmeiliana, I. (2021). Pengaruh Metode Ekstraksi Dan Polaritas Pelarut Terhadap Kadar Fenolik Total Daun Kersen (Muntingia calabura L). Jurnal Sains Terapan, 10(2), 41–49. https://doi.org/10.29244/jstsv.10.2.41-49

WHO. (18 Januari 2023). Soil-transmitted helminth infection. Diambil dari World Health Organization: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-helminth-infections. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2024.

Downloads

Published

2025-09-24