MEKANISME TERAPI KOGNITIF-BEHAVIORAL (CBT) PADA PENDERITA GANGGUAN OBSESSIVE-COMPULSIVE-DISORDER (OCD)

Authors

  • Prima Rahayu Ningtyas Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Putri Kamilah Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Regy Abiana Saputra Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Siti Zulfah Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Zakiyyah Qothrun Nada Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Heri Ridwan Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang ,Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45694

Keywords:

Mekanisme CBT, OCD, Gangguan mental

Abstract

Obsessive-Compulsive-Disorder (OCD) merupakan sebuah permasalahan mental yang mempengaruhi kesehatan mental setiap orang di berbagai dunia. OCD sendiri adalah kondisi ketika seseorang merasa harus melakukan sesuatu secara berulang dan tidak dapat ditahan. Tujuan diadakannya peelitian ini adalah untuk mengetahui serta menjelaskan mengenai OCD itu sendiri serta Terapi Kognitif-Behavioral (CBT) dapat menyembuhkan penderita OCD dengan mekanismenya. Metode yang diangkat pada penelitian ini merupakan literature review dengan memasukan kata kunci pada mesin pencari Publish or Perish yaitu mekanisme CBT, OCD, dan hubungan CBT dengan OCD dengan rentang waktu 2015-2024. Adapun database yang digunakan yaitu Google Scholar dan Open Alex. Kemudian artikel dipilih berdasarkan dengan judul yang sesuai, selanjutnya diperiksa melalui abstrak, dan terakhir artikel dibaca secara keseluruhan dengan total yang sesuai topik terdapat 6 artikel. Hasil pada penelitian ini, CBT efektif dalam menangani kasus penderita OCD dan dapat mengurangi gejala-gejala yang ada pada penderita OCD. Mekanisme CBT ini dapat melibatkan proses neuroplastisitas yang membentuk jalur-jalur baru di otak guna mendukung perubahan perilaku dan pemikiran yang lebih sehat. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai OCD, serta memberi gambaran mengenai terapi CBT yang dapat mengatasi masalah OCD dan mekanismenya.

References

Agung, M. A. (2023). Gangguan kecemasan OCD: Penyebab dan faktor resiko pada remaja.

Amalia, R. (2019). Cognitive Behavior Therapy Untuk Menurunkan Perilaku Obsesif Kompulsif Pada Remaja. Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin, 2(1), 192–200.

Dewi, G. A. P. A. M., Natalia, J., & Nasruddin, D. (2024). Mengurangi Pikiran dan Perilaku pada Pria Obsessive Compulsive Disorder dengan Brief-Cognitive Behavior Therapy. Jurnal Penelitian Pendidikan, Psikologi Dan Kesehatan, 5(1), 18–23.

EDITION, F. (1980). Diagnostic and statistical manual of mental disorders. American Psychiatric Association, Washington, DC, 205–224.

Erickson, T. M., & Scarsella, G. (2013). Clark, DA, & Beck, AT (2012) The Anxiety and Worry Workbook: The Cognitive Behavioral Solution New York: The Guilford Press. Elsevier.

Fitri, M., & Ardi, Z. (2024). The Use of Cognitive Behavioral Therapy (CBT) to Reduce Obsessive Compulsive Disorder (OCD) Behavior. Journal Of Psychology, Counseling And Education, 2(3), 225–235.

Handayani, E. S., & Prasetia, M. E. (2019). COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY UNTUK MENGURANGI PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA AWAL DI PANTI ASUHAN XX DI BANJARMASIN. JURNAL PENGABDIAN AL-IKHLAS UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARY, 5(1).

Hasan, S., Bachri, S., Ramadhita, R., Fakhruddin, F., & Zuhriah, E. (2021). Covid-19 in Indonesia: threat and fear of family instability.

Hayati, S. A., & Tohari, S. (2022). Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dalam Menurunkan Social Anxiety Disorder (SAD) dan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) Pada Remaja. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(1), 153–159.

Hirschtritt, M. E., Bloch, M. H., & Mathews, C. A. (2017). Obsessive-compulsive disorder: advances in diagnosis and treatment. Jama, 317(13), 1358–1367.

Indira, F. N., Muliadiani, N. A., & Qinthara, S. A. (2021). Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Bagi Penderita Obsessive Compulsive Disorder (OCD) Di Tengah Pandemi Covid-19. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 23(1), 19–34.

Marsden, Z., Lovell, K., Blore, D., Ali, S., & Delgadillo, J. (2018). A randomized controlled trial comparing EMDR and CBT for obsessive–compulsive disorder. Clinical Psychology & Psychotherapy, 25(1), e10–e18.

Moody, T. D., Morfini, F., Cheng, G., Sheen, C., Tadayonnejad, R., Reggente, N., O’neill, J., & Feusner, J. D. (2017). Mechanisms of cognitive-behavioral therapy for obsessive-compulsive disorder involve robust and extensive increases in brain network connectivity. Translational Psychiatry, 7(9), e1230–e1230.

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2003). Abnormal psychology in a changing world. Prentice Hall Upper Saddle River, NJ.

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal jilid 1 (alih bahasa). Erlangga.

Rector, N. (2011). Anxiety disorders, an information guide, Centre for Addiction and Mental Health. A Pan American Health Organization, World Health Organization.

Shafighi, A. H., Atashzadeh-Shoorideh, F., Ebadi, A., & Ghadirian, F. (2023). Prevalence and predicors of COVID-centred obsessive compulsive disorder among Iranian COVID-19 recovered individuals: a Bayesian analysis. BMC Psychiatry, 23(1), 310.

Suryaningrum, C. (2013). Cognitive Behavior Therapy (CBT) untuk mengatasi gangguan obsesif kompulsif. JIPT, 1(1), 1–6.

Downloads

Published

2025-06-25

Issue

Section

Articles