FORMULASI KUE CUBIT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG MERAH (PHASEOLUS VULGARIS L) DAN TEPUNG KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATA) SEBAGAI SNACK TINGGI PROTEIN PADA BALITA WASTING

Authors

  • Mala Putri Maulidya Program Studi Pendidikan Profesi Dietisien, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
  • Nur Abri Joto Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim
  • Satriani Satriani Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45530

Keywords:

kacang merah, daya terima, kacang hijau, kue cubit, nilai gizi

Abstract

Masalah gizi pada balita dengan prevalensi yang tergolong tinggi adalah balita wasting. Kondisi ini memerlukan penanganan yang tepat dan berkelanjutan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi permasalahan tersebut adalah melalui inovasi pengembangan produk pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi balita. Salah satu inovasi snack digemari adalah kue cubit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai gizi dan nilai daya terima pada formulasi kue cubit tepung kacang merah dan tepung kacang hijau. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2024. Panelis pada penelitian berjumlah 25 orang panelis tidak terlatih. Jenis penelitian ini bersifat Eksperimental Murni dengan design Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Analisis Kuantitatif menggunakan Uji Kruskal Wallis dilanjutkan Uji Mann Whitney dan nilai gizi diperoleh melalui perhitungan Yield Factor dan Retention Factor. Pada semua perlakuan, perlakuan F0 memiliki nilai gizi tertinggi, yaitu energi 334,6 kkal, protein 5,04 gram, lemak, 19,26 gram, dan karbohidrat 35,3 gram. Uji hedonik warna dan aroma tertinggi pada perlakuan F0 3,64 dan 4,12. Uji hedonik rasa tertinggi pada perlakuan F0 4,04 dan nilai hedonik tekstur tertinggi pada perlakuan F2 4,04. Uji mutu hedonik warna, aroma dan rasa tertinggi pada perlakuan F1 3,72 dan 3,20 serta 3,76. Uji mutu hedonik tekstur tertinggi pada perlakuan F3 4,28. Formulasi kue cubit tepung kacang merah dan tepung kacang hijau dapat dijadikan alternative snack bernilai gizi tinggi untuk balita wasting dinilai dari nilai gizi empiris dan organoleptik.

References

Anggraini, R., & Lestari, I. (2020). "Analisis Nilai Gizi dan Energi pada Kue Tradisional dengan

Substitusi Tepung Kacang-Kacangan." Jurnal Gizi dan Kuliner, 9(1), 45–52.

Astawan, M. (2019). Sehat dengan Makanan Nabati. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.

BPOM RI. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2019 tentang Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan Olahan.

Dewi, T. R., Nugraheni, P., & Lutfiana, D. (2021). Pengaruh proporsi tepung kacang merah terhadap

mutu organoleptik dan gizi brownies kukus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 16(1), 59–66.

Kartika, R., & Mulyani, S. (2021). Pengaruh substitusi tepung kacang hijau terhadap mutu organoleptik

kue kering sehat. Jurnal Gizi dan Pangan Fungsional, 10(2), 75–82.

Kurniawan, R., Marsono, Y., & Khasanah, L. U. (2020). Peningkatan kualitas protein dengan formulasi

pangan berbasis kacang-kacangan lokal. Jurnal Gizi dan Pangan, 15(2), 85–94.

Lestari, R., Fitriyani, D., & Nugraha, A. (2021). Pengaruh substitusi tepung kacang hijau terhadap sifat

organoleptik dan warna pada produk kue kering. Jurnal Pangan dan Gizi, 14(2), 101–108.

Mubarak, A. E. (2005). Nutritional composition and antinutritional factors of mung bean seeds (Vigna

radiata L.) as affected by some home traditional processes. Food Chemistry, 89(4), 489–495.

https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2004.01.007

Ningsih, A. P., & Astuti, M. (2020). Karakteristik tepung kacang hijau dan potensinya dalam

pengembangan pangan sehat. Jurnal Pangan Fungsional, 6(1), 22–30.

Nasrollahzadeh, M., Sajadi, S. M., & Maham, M. (2016). The impact of processing methods on

nutritional content of legumes. Food Chemistry Advances, 12(3), 33–40.

Pratiwi, D. N., Nugroho, A., & Fitriani, Y. (2020). Karakteristik sensoris roti dengan substitusi tepung

kacang merah sebagai bahan pangan fungsional. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan, 15(1), 44

50.

Puslitbang Gizi dan Makanan. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Ramadhani, N., & Fitri, L. (2022). Karakteristik sensoris dan gizi kue berbasis tepung kacang hijau

sebagai alternatif pangan sehat. Jurnal Pangan Lokal Berbasis Sumber Daya Alam, 8(2), 91–97.

Rini, A., & Maulida, E. (2020). Pengaruh substitusi tepung kacang merah terhadap mutu sensori dan

tekstur bolu kukus sehat. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 15(1), 27–33.

Rahayu, A. P., & Santoso, J. (2019). Formulasi kue kering dengan substitusi tepung kacang hijau: Studi

organoleptik dan preferensi konsumen. Jurnal Gizi dan Pangan, 14(3), 145–152.

Susilowati, N., Andriani, R., & Kurniawati, A. (2021). Pengaruh substitusi tepung kacang-kacangan

terhadap indeks glikemik dan kualitas kue tradisional. Gizi Indonesia, 44(3), 115–122.

Sari, D. P., & Nurjanah, S. (2021). "Formulasi Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) dan

Tepung Kacang Hijau (Vigna radiata) dalam Pembuatan Produk Pangan Fungsional." Jurnal

Pangan dan Gizi, 12(2), 85–93.

Sari, M. D., & Widyaningsih, S. (2020). Penerimaan konsumen terhadap bolu kukus dengan substitusi

tepung kacang merah sebagai sumber protein nabati. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi, 13(1),

33–40.

Susanti, E., & Rahmawati, N. (2020). Karakteristik sensoris kue bolu dengan substitusi tepung kacang

merah sebagai alternatif pangan fungsional. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 31(1), 22

30.

Setiawan, H., Rachmawati, D., & Purnamasari, A. (2019). Pengaruh substitusi tepung kacang merah

terhadap karakteristik kimia dan organoleptik produk cookies. Jurnal Teknologi Pangan, 14(2),

87-94.

Wulandari, R., & Hartati, S. (2021). Karakteristik organoleptik dan tekstur kue basah dengan

penambahan tepung kacang hijau. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan Indonesia, 5(2), 88–94.

Winarno, F. G. (2014). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles