TINJAUAN PUSTAKA : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK PADA PEKERJA

Authors

  • Sarih Ratu Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Diana Mayasari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Shinta Nareswari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
  • Rasmi Zakiah Oktarlina Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45503

Keywords:

faktor risiko, pekerja, PPOK

Abstract

Menurut International Labour Organization (ILO) di tahun 2023, sebesar 2,6 juta kematian pekerja disebabkan penyakit akibat kerja dan penyakit pernapasan termasuk dalam tiga penyebab utama kematian tersebut. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) termasuk 3 penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian. Prevalensi PPOK lebih tinggi pada pekerja yang terpapar bahan polutan dibandingkan pekerja yang tidak terpapar. Penyakit paru obstruktif kronik merupakan beban kesehatan dan ekonomi yang cukup besar di seluruh dunia. Artikel ini ditulis untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian PPOK pada pekerja. Faktor seperti derajat merokok dan penggunaan alat pelindung diri memiliki hasil yang berbeda, derajat merokok ditemukan berhubungan dengan kejadian PPOK pada pengemudi ojek online tetapi tidak pada pekerja di pelabuhan dan sebaliknya terkait penggunaan alat pelindung diri. Penelitian terkait lama kerja dan status gizi menunjukkan tidak adanya hubungan dengan gangguan fungsi paru ataupun kejadian PPOK pada pekerja. Namun, pada penelitian lain mengenai waktu pelaksanaan (shift) kerja ditemukan berhubungan dengan kejadian PPOK pekerja. Hasil yang bertentangan terkait derajat rokok dan penggunaan alat pelindung diri maupun tidak adanya hubungan lama kerja dan status gizi menunjukkan masih diperlukan lebih banyak penelitian mengenai faktor pekerjaan lainnya serta pengukuran pajanan pada tingkat personal untuk mendapatkan hubungan yang lebih akurat terkait faktor yang berhubungan dengan kejadian PPOK pekerja.

References

Abdelwahab, H. W., Sehsah, R., El-Gilany, A.-H., & Shehta, M. (2024). Factors affecting work productivity and activity impairment among chronic obstructive pulmonary disease patients. Ind Health, 62(1), 20–31. https://doi.org/10.2486/indhealth.2022-0174

Adeloye, D., Song, P., Zhu, Y., Campbell, H., Sheikh, A., & Rudan, I. (2022). Global, Regional, and National Prevalence of, and Risk Factors for, Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) in 2019: A Systematic Review and Modelling Analysis. Lancet Respir Med, 10(5), 447–458. https://doi.org/10.1016/S2213-2600(21)00511-7

Arisandi, R., & Angraini, D. I. (2023). Penatalaksanaan Holistik pada Laki-laki Usia 69 Tahun dengan PPOK dan Hipertensi Grade II Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga. Medula, 12(4), 783–793.

Fishwick, D., Sen, D., Barber, C., Bradshaw, L., Robinson, E., Sumner, J., Hoyle, J., Mayatt, V., Stenton, C., Warburton, C., & Burge, S. (2015). Occupational Chronic Obstructive Pulmonary Disease: A Standard of Care. Occup Med, 65(4), 270–282. https://doi.org/10.1093/occmed/kqv019

Fitzsimmons, K., Pechter, E., & Sparer-Fine, E. (2020). Chronic Obstructive Pulmonary Disease and Employment Among Massachusetts Adults. PCD, 17, 200116. https://doi.org/10.5888/pcd17.200116

GOLD. (2025). Global Strategy For The Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (2025 Report).

ILO. (2022). A Call for Safer and Healthier Working Environments. https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---ed_protect/---protrav/---safework/documents/publication/wcms_903140.pdf

Khasanah, S. K., Basuki, S. P. H., & Setiyabudi, R. (2024). Hubungan Derajat Merokok (Indeks Brinkman) dengan Deteksi Dini Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PUMA). JPPP, 6(2), 559–568. https://doi.org/10.37287/jppp.v6i2.2223

Li, J., Yang, L., Yao, Y., Gu, P., Xie, Y., Yin, H., Xue, M., Jiang, Y., Dai, J., & Ma, J. (2024). Associations between long-term night shift work and incidence of chronic obstructive pulmonary disease: a prospective cohort study of 277,059 UK Biobank participants. BMC Medicine, 22(1), 16. https://doi.org/10.1186/s12916-023-03240-8

Minov, J., Stoleski, S., Mijakoski, D., Atanasovska, A., & Bislimovska, D. (2023). COPD in A Sample of Working Population. Eur Respir J, 62(67), 3353. https://doi.org/10.1183/13993003.congress-2023.PA3353

Minov, J., Stoleski, S., Mijakoski, D., Atanasovska, A., Bislimovska, D., & Karadzinska Bislimovska, J. (2020). Chronic Obstructive Pulmonary Disease in Workers from Different Sectors. Eur Respir J, 56(64), 658. https://doi.org/10.1183/13993003.congress-2020.658

Murgia, N., & Gambelunghe, A. (2022). Occupational COPD—The Most Under-recognized Occupational Lung Disease? Respirology, 27(6), 399–410. https://doi.org/10.1111/resp.14272

Pinugroho, B. S., & Kusumawati, Y. (2017). Hubungan Usia, Lama Paparan Debu, Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Fungsi Paru Tenaga Kerja Mebel di Kec. Kalijambe Sragen. JK, 10(2), 37–46. https://doi.org/10.23917/jk.v10i2.5529

Ramadani, K. D. (2021). Hubungan Jam Kerja dan Kesehatan Pekerja di Indonesia. JKMK, 8(1), 33. https://doi.org/10.29406/jkmk.v8i1.2638

Ramadhan, M. A. H., Hartono, B., Purnama, D., & Zakianis. (2020). Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) pada Pengendara Ojek Online di Kota Bogor dan Kota Depok, Tahun 2018 (Studi Kasus Pencemaran Udara). Jurnal Kesling Global, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.7454/jnklg.v1i1.1029

Riski, M., & Haryanto, B. (2020). Hubungan Pajanan PM2.5 terhadap Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) pada Pekerja di Pintu Gerbang Pelabuhan Tanjung Priok Tahun 2018. Jurnal Kesling Global, 1(3), 222–232.

Saputra, R., & Hariyono, W. (2016). Hubungan Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Keluhan Gangguan Saluran Pernafasan pada Karyawan di PT. Madubaru Kabupaten Bantul. Seminar Nasional IENACO, 58–63.

Williams, S., Sheikh, A., Campbell, H., Fitch, N., Griffiths, C., Heyderman, R. S., Jordan, R. E., Katikireddi, S. V., Tsiligianni, I., & Obasi, A. (2020). Respiratory Research Funding Is Inadequate, Inequitable, and a Missed Opportunity. Lancet Respir Med, 8(8), 67–68. https://doi.org/10.1016/S2213-2600(20)30329-5

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles