EFEKTIVITAS IKAN CUPANG (BETTA SPLENDENS) SEBAGAI PREDATOR ALAMI LARVA NYAMUK AEDES AEGYPTI

Authors

  • Vivin Asniyah Akasa Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
  • Muhammad Farid Dimjati Lusno Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45315

Keywords:

Aedes Aegypti, Betta splendens, Efektivitas

Abstract

Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), Chikungunya, dan Zika yang saat ini kerap menjadi permasalahan kesehatan di ranah global. Indonesia sebagai negara endemis DBD menunjukkan tren peningkatan angka kesakitan dari tahun ke tahun serta wilayah penyebaran semakin meluas. Adapun penggunaan insektisida kimia dalam pengendalian vektor sering menghadapi kendala resistensi dan dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas ikan cupang (Betta splendens) sebagai predator alami larva nyamuk Aedes aegypti. Penelitian menggunakan pendekatan literature review dengan menelaah artikel ilmiah terpublikasi lima tahun terakhir yang diakses melalui database Google Scholar, ScienceDirect, dan PubMed sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan. Analisis dilakukan terhadap jumlah larva yang dikonsumsi, waktu predasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas predasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan cupang memiliki kemampuan predasi 97-98% terhadap larva Aedes aegypti dalam waktu 24 jam. Varietas ikan cupang plakat multiwarna dan plakat koi multicolor memiliki waktu predasi tercepat (2,0-2,9 menit untuk 25 larva). Efektivitas predasi dipengaruhi oleh varietas ikan, volume air, dan suhu lingkungan. Kesimpulan penelitian ini yaitu ikan cupang (Betta splendens) terbukti sangat efektif sebagai predator alami larva nyamuk Aedes aegypti dan dapat direkomendasikan sebagai agen pengendalian biologis yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan dapat diintegrasikan dalam strategi pengendalian vektor terpadu untuk mengatasi penyakit tular vektor.

References

Adrianto, H., Rambung, E., & Christiani, N. (2022). Potential of male and female barbir Fish (Pethia conchonius) and lemon (Labidochromis caeruleus) as biological predators of Aedes aegypti mosquito larvae. Jurnal Kesehatan Andalas, 11(1), 50.

Adrianto, H., Ritunga, I., Tabita, H., Silitonga, H., Electra, R., Goein, A. M., Santoso, G. A., Budargo, F., Lukas, J. L., Vinda, M., & Juwono, C. (2024). Predasi ikan cupang jantan varietas serit (Crowntail betta) terhadap larva Aedes aegypti pada sore hari. Enviscience, 8(1), 41–52.

Adrianto, H., Ritunga, I., Tabita Hasianna Silitonga, H., & Ibrahim, S. N. M. M. (2024). Predation Time for Halfmoon and Multicolor Plakat of Varieties of Betta Fish Against Aedes aegypti Larvae in Different Water Volume. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease, 12(3), 180–189.

Adrianto, H., Tabita, H., Silitonga, H., Ritunga, I., Santoso, G. A., Vinda, M., Juwono, C., Kedokteran, F., & Ciputra, U. (2024). ( Linnaeus ) dengan menggunakan tiga varietas ikan cupang ( Betta splendens ) Potential for controlling Aedes aegypti ( Linnaeus ) mosquito larvae using three varieties of betta fish ( Betta splendens ). 21(2), 130–139.

Aminu, N. R., Pali, A., & Hartini, S. (2020). Potensi Kenikir (Cosmos Caudatus) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti Instar Iv. Jurnal Biologi Tropis, 20(1), 16–21. https://doi.org/10.29303/jbt.v20i1.1489

Asmiani, A., Windarso, S. E., & Istiqomah, S. H. (2013). Kemampuan Predasi Ikan Sepat (Trichogaster trichopterus) dalam Memangsa Larva Anopheles sp. Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(3), 136–141. https://doi.org/10.29238/sanitasi.v4i3.682

Aziz, H. M. I., Suprijandani, & Narwati. (2021). Uji Kemampuan Ikan Maanvis (Pterophyllum altum) Ikan Plati Pedang (Xyphophorus helleri), dan Ikan Cupang (Betta splendens) sebagai Predator Larva Nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 12(3), 393–400. http://forikes-ejournal.com/index.php/SF

Bagus, I., Adyatma, P., Ayu, P., Damayanti, A., & Kadek Swastika, I. (2021). Status resistensi larva nyamuk Aedes aegypti terhadap temefos di Desa Peguyangan Kaja, Kota Denpasar tahun 2020. Intisari Sains Medis | Intisari Sains Medis, 12(1), 294–297. https://doi.org/10.15562/ism.v12i1.944

Bhatt, S., Gething, P. W., Brady, O. J., Messina, J. P., Farlow, A. W., Moyes, C. L., Drake, J. M., Brownstein, J. S., Hoen, A. G., Sankoh, O., Myers, M. F., George, D. B., Jaenisch, T., William Wint, G. R., Simmons, C. P., Scott, T. W., Farrar, J. J., & Hay, S. I. (2013). The global distribution and burden of dengue. Nature, 496(7446), 504–507. https://doi.org/10.1038/nature12060

Bintang, Z. (2021). Cupang Ternak, Pemeliharaan, dan Kontes. Penebar Swadaya Grup.

Boewono, D. T., & Widiarti. (2007). Susceptibility of Dengue Haemorrhagic Fever Vector (Aedes Aegypti) Against Organophosphate Insecticides (Malathion and Temephos) in Some Districts of Yogyakarta and Central Java Provinces. Bul.Penel. Kesehatan, 35(2), 49–56.

Hassan, V. (2021). Use of Larvivorous Fishes for Control of Aquatic Stage of Mosquitoes, the Vectors of Diseases. International Journal of Zoology and Animal Biology, 4(5). https://doi.org/10.23880/izab-16000324

Jafari, A., Enayati, A., Jafari, F., Motevalli Haghi, F., Hosseini-Vasoukolaei, N., Sadeghnezhad, R., Azarnoosh, M., & Fazeli-Dinan, M. (2019). A narrative review of the control of mosquitoes by Larvivorous fish in Iran and the world. Iranian Journal of Health Sciences, 7(2), 49–60. https://doi.org/10.18502/jhs.v7i2.1064

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue Di Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 1–128.

Lukas, J. L., Adrianto, H., & Darmanto, A. G. (2021). Predation ability of male and female tinhead Aplocheilus panchax against Aedes aegypti mosquito larvae. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(4), 387–391.

Mardianita, Wahyudi, A., & Murni, N. S. (2024). Gambaran Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 16(1), 220–235.

Marzali, A.-. (2016). Menulis Kajian Literatur. ETNOSIA : Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2), 27.

Miraldo, M. C., & Pecora, I. L. (2017). Efficiency of Brazilian native ornamental fishes as mosquito larvae predators. Boletim Do Instituto de Pesca, 43, 93–98. https://doi.org/10.20950/1678-2305.2017.93.98

Rachmawati, F. E. (2020). Status Resistensi Larva Aedes Sp Terhadap Larvasida Sebagai Faktor Risiko Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Buffer Pelabuhan Laut Tanjung Perak Surabaya. Medical Technology and Public Health Journal, 4(1), 46–54. https://doi.org/10.33086/mtphj.v4i1.699

Rahmi, R., Rahmi Amir, & Usman. (2018). Biokontrol Ikan Pemangsa Jentik dalam Pemberantasan Vektor Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Parepare. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(3), 265–271. https://doi.org/10.31850/makes.v1i3.112

Santoso, H., Sutanto, A., Alamsyah, N., & Zen, S. (2022). Daya Predasi Ikan Pemakan Jentik Nyamuk Aedes Sp. Bioedukasi, 13(01), 122–126.

Sari, M., & Novela, V. (2020). Pengendalian Biologi dengan Daya Predasi Berbagai Jenis Ikan terhadap Larva Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh. Jurnal Sehat Mandiri, 15(1), 79–85. https://doi.org/10.33761/jsm.v15i1.145

Setyobudi, A., & Sakke Tira, D. (2024). Diseminasi Informasi Pemanfaatan Larvasida Dalam Rangka Pencegahan Kejadian Dbd Pada Masyarakat Kelurahan Tablolong Kabupaten Kupang. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering, 5(1), 45–52. https://doi.org/10.51556/jpkmkelaker.v5i1.298

Sheyoputri, R. E., Adrianto, H., & Silitonga, H. T. H. (2024). Kemampuan Predasi Ikan Betta splendens Varietas Plakat Warna Tunggal dan Multiwarna Terhadap Larva Aedes aegypti. Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development, 6(3), 301–308. https://doi.org/10.38035/rrj.v6i3.821

Sudiartawan, I. P., Erjana, I. G. P., Juliasih, N. K. A., & Arsana, I. N. (2023). Community perception of biocontrol agent using Betta splendens (Ikan Cupang) against Aedes aegypti larvae: a community study in Bali. BKM Public Health and Community Medicine, 39(06), e4262. https://doi.org/10.22146/bkm.v39i6.4262

Sunaryo, S., & Widiastuti, D. (2020). Penggunaan Insektisida Rumah Tangga untuk Mencegah dan Mengendalikan Aedes aegypti di Permukiman di Provinsi Sumatera Utara. Balaba: Jurnal Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara, 105–112. https://doi.org/10.22435/blb.v16i1.2668

Sutriyawan, A. (2021). Pencegahan Demam Berdarah Dengue (Dbd) Melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), 1–10. https://doi.org/10.37676/jnph.v9i2.1788

Tyagnes-Hanindia, D., Sumanto, D., & Sayono, S. (2023). Predatory Efficiency of Larvivorous Fish against Mosquito Larvae in Different Water Temperature Levels: Implication in Control Measure of Dengue Vector. Journal of Arthropod-Borne Diseases, 17(2), 120–127. https://doi.org/10.18502/jad.v17i2.13617

World Health Organization. (2003). Use of Fish for Mosquito Control. Arab Mass Media.

World Health Organization. (2020). Dengue and Severe Dengue.

Downloads

Published

2025-06-28

Issue

Section

Articles