FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK USIA 3 - 14 TAHUN DI RSUD DEPATI BAHRIN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA TAHUN 2023
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45119Keywords:
Demam Tifoid, Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan, Kebiasaan Jajan, Pengetahuan.Abstract
Demam Tifoid adalah penyakit infeksi akut bersifat sistemik yang disebabkan oleh mikroorganisme salmonella enterica serotipe typhi yang dikenal dengan salmonella typhi (S. typhi). Berdasarkan hasil data prevelansi demam tifoid pada anak yang berkunjung dalam 3 tahun terkhir di RSUD Depati Bahrin Sungailiat Kabupaten Bangka pada tahun 2021 berjumlah 15 kasus (11,9%), lalu pada tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 43 kasus (34%), sdangkan pada tahun 2023 terdapat 50 kasus (39,6%) dan pada tahun 2024 berjumlah 18 kasus (14%) di bulan januari – juli yang terjakit penyakit demam tifoid. Upaya pencegahan demam tifoid pada anak terdapat beberapa faktor yang behubungan yaitu kebiasaan jajan, kebiasaan mencuci tangan sbelum makan dan pengetahuan Ibu. Penelitian ini menggunakan desain case control. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling dengan jumlah sampel 100 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis Univariate dan Bivariat dengan Uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil dari penelitian ini diketahui faktor – faktor yang berhubungan dngan kejadian demam tifoid pada ana usia 3 – 14 tahun Di RSUD Depati Bahrin Sungailiat Kabupaten Bangka tahun 2023 yaitu kebiasaan jajan (ρ = 0,000, OR = 5,688), kebiasaan mencuci tangan sebelum makan (ρ = 0,001, OR = 4,148), dan pengetahuan Ibu (ρ = 0,000, OR = 5,091). Saran penelitian ini adalah petugas dinas Kesehatan dan petugas sanitasi dapat memlakukan pembinaan terhadap tempat jajanan pembinaan terkhususnya sekolah, pendidikan, serta penyuluhan pentingnya kebiasaan mencuci tangan dan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan penyakit demam tifoid.References
Afifah (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan kejadian Demam Tifoid Pada Usia 15-44 Tahuin di Wilayah Kerja Puskesma Tlogosari Kulon.
Annisa, F., and Rahmadani, A. (2022). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Demam Tifoid Pada Anak Di Beberapa Lokasi Di Wilayah Indonesia Periode Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2020. Jurnal Ilmiah Ecosystem, 22(2), 372–382
Camelia, T. C., Khuluq, M. H., and Widiastuti, T. C. (2021). Evaluasi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Demam Tifoid di Puskesmas Petanahan Periode Januari- Juni 2019. Jurnal Farmasi Klinik Dan Sains, 1(1), 51–58. Retrieved from https://ejournal.unimugo.ac.id/jfks/article/download/676/352
Darmawati, S. (2021). Mengenal Karakter Molekuler dan Imunogenesis Flagella Salmonell typhi penyebab Demam Tifoid. Yogyakarta: Deepublish.
Dyanti, G. A. R., and Suariyani, N. L. P. (2016). Faktor-faktor keterlambatan penderita kanker payudara dalam melakukan pemeriksaan awal ke pelayanan kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 11(2), 276–284. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/nju/kemas/article/download/3742/4767
Fachrizal, Y., Handayani, Y., and Ashan, H. (2022). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Tifoid pada Anak di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2019. Scientific Journal, 1(3), 237–246. Retrieved from https://journal.scientic.id/index.php/sciena/article/download/52/34
Febry, and Marendra. (2017). Smart Parents. Jakarta: Gagas Media.
Gunawan, A., Rahman, I. A., Nurapandi, A., and Maulana, N. C. (2022). Hubungan Personal Hygiene Dengan Kejadian Demam Typhoid Pada Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis. Healthcare Nursing Journal, 4(2),404–412.Retrievedfrom https://journal.umtas.ac.id/index.php/healtcare/article/download/2418/1169
Husna, A. (2023). Diagnosis dan Tatalaksana Demam Tifoid pada Anak. Jurnal Kedokteran Nanggore Medika, 6(1), 55–56. Retrieved from https://www.jknamed.com/jknamed/article/view/256/171
Idrus, H. H. (2020). Buku Demam Tifoid Hasta. Makassar: Research Gate. Jainurakhma. (2021). Dasar-Dasar Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam dengan Pendekatan Klinis. Yayasan Kita Menulis.
Kemenkes RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia 2020. Jakarta: Kemenkes RI.
Khairunnisa, N., Rany, N., and Kursani, E. K. (2021). Hubungan Kebiasaan Jajan
Dengan Kejadian Demam Typhoid Pada Anak Usia Sekolah Di Rawat Inap Rsud Petala Bumi Provinsi Riau Tahun 2020: Correlation Buying Snack Habits And Typhoid Fever In Children At School Age In In–Patient At Petala Bumi Hospital, Riau .
Levani, Y., and Prastya, A. D. (2020). Demam Tifoid: Manifestasi Klinis, Pilihan Terapi Dan Pandangan Dalam Islam. Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala IlmiahKedokteran, 3(1),10–16.
Manalu, T. N., and Rantung, J. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Demam Tifoid. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(4), 837–844. Retrieved from http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/download/71 0/516
Mufidah, F. (2012). Cermati Penyakit-Penyakit yang Rentan Diderita Anak Usia sekolah. Jogjakarta: Flash Books.
Mukhopadhyay, B., Sur, D., Gupta, S. S., and Ganguly, N. K. (2019). Typhoid fever: Control & challenges in India. Indian Journal of Medical Research, 150(5), 437–447.
Nafiah, F. (2018). Kenali Demam Tifoid dan Mekanismenya (Edisi 1). Yogyakarta: Deepublish.
Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Ciipta. Notoatmodjo. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Ciipta. Notoatmodjo, S. (2018). Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nuruzzaman, H., and Syahrul, F. (2016). Analisis risiko kejadian demam tifoid berdasarkan kebersihan diri dan kebiasaan jajan di rumah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1), 74–86.
Padila. (2013). Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika. Proverawati. (2012). Perilaku Hidup Bersih & Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika.
Rahmat, W., Akune, K., and Sabir, M. (2019). Demam Tifoid dengan Komplikasi Sepsis: Pengertian, Epidemiologi, Patogenesis, dan Sebuah Laporan Kasus. Jurnal Medical Profession (Medpro), 1(3), 220–225. Riskesdas. (2009). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Provinsi Bangka Belitung Tahun 2007 (2 ed.). Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI Tahun 2009.
Riskedas. (2018). Laporan Riskedas 2018 Nasional.
Saputra, D. A. (2021). Terapi pada Demam Tifoid Tanpa Komplikasi. Jurnal PenelitianPerawat Profesional,3(1),213–222.
Simarangkir, V. L. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada Balita di Puskesmas Ambarita Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Tahun 2017. (Doctoral dissertation, Universitas Sumatera Utara).
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Typhoid. (2023, 30 Maret).
World Health Organization (WHO).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Esti Esti, Hendra Kusuma Jaya, Hermain Hermain

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


