HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA OPERATOR SPBU DI KOTA MAKASSAR
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.45033Keywords:
Indeks Massa Tubuh, Musculoskeletal Disorders, Operator SPBUAbstract
Gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs) merupakan salah satu masalah kesehatan kerja yang umum dialami oleh pekerja sektor pelayanan, termasuk operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Salah satu faktor risiko yang diduga berkontribusi terhadap kejadian MSDs adalah status gizi pekerja, yang diukur melalui Indeks Massa Tubuh (IMT). IMT yang tidak normal dapat meningkatkan tekanan mekanis pada sistem muskuloskeletal, sehingga memicu keluhan nyeri dan gangguan otot-tulang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara IMT dengan keluhan MSDs pada operator SPBU di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 115 responden yang dipilih secara proporsional random sampling dari total populasi 140 pekerja. Penelitian ini dilakukan di beberapa SPBU di Kota Makassar selama bulan Maret-April 2024 yang memiliki tingkat aktivitas operasional yang cukup tinggi dan bervariasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan tingkat signifikansi p ≤ 0,05. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki IMT tidak normal (56,5%) dan mengalami keluhan MSDs yang tinggi (61,7%). Terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dan keluhan MSDs, di mana pekerja dengan IMT tidak normal lebih banyak mengalami keluhan MSDs. Temuan ini menegaskan pentingnya pengelolaan status gizi dan intervensi ergonomis sebagai upaya preventif dalam meningkatkan kesehatan kerja. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan promotif dan preventif dalam sektor pelayanan energi.References
Amalia, V., & Wahyuningsih, A. (2024). Determinan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja kantoran di PT X. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 8(1), 74–85. https://doi.org/10.15294/higeia.v8i1.72856
Amanda, D., Hapsari, S., & Indra, A. (2023). Hubungan usia, masa kerja, dan IMT dengan keluhan musculoskeletal disorders pada sopir bus di Terminal Tipe A Giwangan Yogyakarta. Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
Bernard, B. P. (Ed.). (1997). Musculoskeletal disorders and workplace factors: A critical review of epidemiologic evidence for work-related musculoskeletal disorders of the neck, upper extremity, and low back (NIOSH Publication No. 97-141). U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/niosh/docs/97-141/default.html
Janssen, I., Heymsfield, S. B., & Ross, R. (2002). Low relative skeletal muscle mass (sarcopenia) in older persons is associated with functional impairment and physical disability. Journal of the American Geriatrics Society, 50(5), 889–896. https://doi.org/10.1046/j.1532-5415.2002.50216.x
Janwantanakul, P., Sitthipornvorakul, E., & Paksaichol, A. (2012). Risk factors for the onset of nonspecific low back pain in office workers: A systematic review of prospective cohort studies. International Archives of Occupational and Environmental Health, 85(5), 491–512. https://doi.org/10.1007/s00420-011-0685-0
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. https://kemkes.go.id/id/profil-kesehatan-indonesia-2021
Lazuardi, A., & Kusumawardani, R. (2022). Hubungan indeks massa tubuh dengan keluhan musculoskeletal pada pekerja sektor informal. Jurnal Ergonomi dan Kesehatan Kerja, 5(2), 45–52.
National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH). (1999). Promoting safe work for young workers: A community-based approach (NIOSH Publication No. 99-141). U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/niosh/docs/99-141/default.html
Prawira, M. A., Yanti, N. P. N., Kurniawan, E., & Artha, L. P. W. (2017). Faktor yang berhubungan terhadap keluhan muskuloskeletal pada mahasiswa Universitas Udayana. Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health, 1(2), 45–53. https://doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.748
Rani, F. A. C., Cahyani, E. I., & Hardini, K. F. (2024). Hubungan indeks massa tubuh dan posisi kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada ibu rumah tangga di Desa Bedali. SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 3(3), 635–645. https://doi.org/10.55123/sehatmas.v3i3.3928
Rika, A. K. M., & Dwiyanti, E. (2022). Hubungan antara indeks massa tubuh dengan keluhan musculoskeletal disorders (Studi kasus pada pekerja operator container crane PT. X Surabaya). Media Gizi Kesmas, 11(2), 365–370. https://doi.org/10.20473/mgk.v11i2.2022.365-370
Sutrisno, H., & Wahyuningsih, S. (2022). Kajian ergonomi dalam mencegah MSDs pada pekerja sektor jasa. Jurnal Ilmu Kesehatan Kerja, 7(1), 21–30.
Tarwaka. (2004). Ergonomi untuk kesehatan dan keselamatan kerja dan produktivitas. UNIBA Press.
Tarwaka. (2013). Ergonomi industri: Dasar-dasar pengetahuan dan aplikasi di tempat kerja (Edisi ke-2). Harapan Press.
Wardani, L. M., & Pasa, F. (2023). Hubungan antara indeks massa tubuh dan keluhan musculoskeletal disorders pada pekerja ground handling di Bandara Internasional Hang Nadim Batam. Warta Ardhia, 50(2), 123–130.
Widyanti, A., Putra, A. M., & Wahyuni, I. S. (2021). Keluhan musculoskeletal pada pekerja operator SPBU di kota X. Jurnal Kesehatan Kerja, 9(1), 33–40.
World Health Organization. (2020). Body mass index – BMI. https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/topic-details/GHO/body-mass-index
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Mitha Rahmilah, Mujtahidah Mujtahidah, Andi Syahriadi Akbar

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


