HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN ATAS (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44952Abstract
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah penyakit pernapasan yang menyerang hidung, faring, laring, dan sinus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur. ISPA merupakan penyebab utama kematian pada balita. ISPA termasuk 10 penyakit terbanyak menurut profil Kesehatan dinas Kesehatan kota Jambi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian ISPA pada balita dan kondisi yang paling mempengaruhi terjadinya ISPA tersebut. Metode penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross sectional, dengan Sampel penelitian diambil menggunakan Teknik stratifield random sampling. Populasi dalam penelitian adalah balita yang ada di wilayah kerja puskesmas payo selincah dengan pengambilan sampel sebanyak 105 responden. hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kepadatan hunian (p-value= 0,010), luas ventilasi (p-value= 0,053), suhu (p-value= 0,025), dan kelembapan (p-value= 0,012) dengan kejadian ISPA pada balita. terdapat hubungan tidak signifikan antara paparan asap rokok (p-value= 0,835), dan penggunaan obat nyamuk bakar (p-value= 0,845) dengan kejadian ISPA pada balita. kelembapan merupakan variabel yang paling dominan dengan p-value= 0.038, dengan PR sebesar 3,033, artinya balita yang tinggal di rumah dengan kelembapan yang tidak memenuhi syarat 3 kali berisiko terkena ISPA. Balita yang tinggal di rumah dengan kondisi tidak memenuhi syarat Kesehatan dapat meningkatkan risiko terjadinya ISPA. Masyarakat di sarankan untuk membuka ventilasi secara berkala agar menjaga suhu dan kelembapan tetap ideal, mengurangi kebiasaan merokok di dalam rumah, dan mengurangi penggunaan obat nyamuk bakar dengan memasang kasa nyamuk pada lubang angin rumah dalam mengendalikan nyamuk.References
A., Katasura, K., Sukoharjo, K., & Tengah, J. (2022). Environmental Occupational Health and Safety Journal. Environmental Occupational Health and Safety Journal •, 2(2), 175.
Afriani, B. (2020). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian ISPA pada Balita. Cendekia Medika, 5(1), 1–15. https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v5i1.8
Ariani, N. S., & Anwar, M. C. (2019). Studi Suhu Dan Kelembaban Rumah Penderita ISPA Pada Balita Di Desa Gandatapa Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas Tahun 2018. Buletin Keslingmas, 38(2), 134–140. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i2.4870
Frans, Y. C., Purimahua, S. L., & Junias, M. S. (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Penyakit ISPA pada Balita di Desa Tuapukan Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Timorese Journal of Public Health, 1(1), 21–30. https://doi.org/10.35508/tjph.v1i1.2123.
Jasmine, K. (2014). Penambahan Natrium Benzoat Dan Kalium Sorbat (Antiinversi) Dan Kecepatan Pengadukan Sebagai Upaya Penghambatan Reaksi Inversi Pada Nira Tebu.
Julia Nur Adnin Janati, & Arum Siwiendrayanti. (2017). Kebiasaan Orang Tua Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Traji Kabupaten Temanggung. Jurnal Kesehatan Pena Medika, 7(1), 1–13. http://jurnal.unikal.ac.id/index.php/medika.
Juniartha, S. K., Hadi, H. M. C., & Notes, N. (2014). Dengan Kejadian ISPA Penghuni Rumah Di Wilayah Puskesmas Bangli Utara Tahun 2012. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 4(829), 169–174.
Kementerian Kesehatan. (2011). Permenkes Tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. https://peraturanpedia.id/peraturan-menteri-kesehatan-nomor-1077-menkes-per-v-2011.
Kementerian Kesehatan. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1077/menkes/per/v/2011 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah. https://peraturan.go.id/id/permenkes-no-1077-menkes-per-v-2011-tahun-2011.
Literatur Tentang Faktor Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian ISPA Pada Balita, K., Ayu Wardani, I., Astuti, D., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Ilmu Kesehatan, F., Muhammadiyah Surakarta Jl Yani, U.
Mariana, D., & Hairuddin, M. C. (2018). Kepadatan Hunian, Ventilasi Dan Pencahayaan Terhadap Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Jurnal Kesehatan Manarang, 3(2), 75. https://doi.org/10.33490/jkm.v3i2.40
Pudul, S., & Timpua, T. K. (2019). Konsentrasi Debu Dan Kelembaban Udara Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Di Kecamatan Mapanget Kota. Jurnal Kesehatan Lingkungan Poltekkes Manado, 3(1), 282–291.
Rashidi M. (2021). Dampak kesehatan dari paparan asap rokok bagi bayi dan anak-anak. https://www-tobaccoinaustralia-org-au.translate.goog/chapter-4-secondhand/4-17-health-effects
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf. In Lembaga Penerbit Balitbangkes (p. hal 156). https://repository.badankebijakan.kemkes.go.id/id/eprint/3514/1/Laporan Riskesdas 2018 Nasional.pdf
Seda, S. S., Trihandini, B., & Ibna Permana, L. (2021). Hubungan Perilaku Merokok Orang Terdekat Dengan Kejadian ISPA Pada Balita Yang Berobat Di Puskesmas Cempaka Banjarmasin. Jurnal Keperawatan Suaka Insan (Jksi), 6(2), 105–111. https://doi.org/10.51143/jksi.v6i2.293
Selincah, P. payo. (2024). Laporan Data ISPA pada balita puskesmas payo selincah.
Setiawan, A., Rahardjo, F. X. A., & Hani, S. (2016). Hubungan Suhu dan Kelembaban Rumah dengan Kejadian penyakit ISPA pada Balita di Wilayah Kelurahan Panembahan Yogyakarta Tahun 2016. 3(3), 123–129. https://sg.docs.wps.com/l/sII3gs_JZnZKBtwY?sa=cl&v=v2
Setiawati. (2021). Hubungan Status Gizi, Pemberian Asi Eksklusif dan Paparan Asap Rokok Terhadap Kejadian ISPA pada Balita di Puskesmas Sukaraya Kab. OKU. https://ji.unbari.ac.id/index.php/ilmiah/article/view/1739
Yustati, E. (2020). The Relationship of Residential Density, Ventilation and Lighting With the Incidence of Ari in Infants. Cendekia Medika, 5(2), 107–112.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Rio Mapin Putra, Fajrina Hidayati, Oka Lesmana S, Adelina Fitri, Kasyani Kasyani

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


