KESEHATAN MENTAL REMAJA DAN TANTANGAN SOSIAL-DIGITAL : ANALISIS LITERATUR UNTUK REKOMENDASI KEBIJAKAN KESEHATAN

Authors

  • Irfan Sazali Nasution Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Maurinda Cornelia Susilo Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Najwa Azizah Husnan Tengku Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
  • Nesa Ariska Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44866

Keywords:

Kesehatan Mental, Kebijakan Kesehatan, Tantangan sosia-digital

Abstract

Kesehatan mental remaja merupakan aspek krusial dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, tercermin dalam kemampuan individu untuk mengenali potensi diri, mengatasi tekanan hidup, menjalin relasi positif, dan berkontribusi konstruktif pada masyarakat. Namun, lanskap sosial-digital menghadirkan tantangan unik yang berpotensi mengganggu kesejahteraan psikologis kelompok usia muda ini. Fenomena seperti kecanduan media sosial, paparan disinformasi, dan tekanan eksistensi daring dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan menganalisis secara komprehensif dampak tantangan sosial-digital terhadap kesehatan mental remaja melalui pendekatan studi literatur sistematis. Metode penelitian ini melibatkan penelusuran, seleksi, evaluasi kritis, dan sintesis berbagai sumber ilmiah relevan, termasuk artikel penelitian, tinjauan literatur, dan laporan kebijakan terkait. Hasil analisis literatur menunjukkan adanya korelasi signifikan antara pola interaksi sosial-digital yang maladaptif, seperti penggunaan media sosial berlebihan dan perbandingan sosial daring, dengan peningkatan risiko gangguan kesehatan mental pada remaja, termasuk gejala kecemasan, depresi, dan perasaan terisolasi. Meskipun demikian, literatur juga menyoroti potensi teknologi digital dalam memfasilitasi promosi kesehatan mental dan intervensi dini melalui platform daring dan aplikasi pendukung. Implikasi dari temuan ini adalah perlunya formulasi kebijakan kesehatan mental nasional yang responsif terhadap dinamika era sosial-digital. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan diharapkan menjadi landasan strategis dalam mengembangkan intervensi yang efektif untuk menanggulangi risiko sekaligus mengoptimalkan manfaat teknologi dalam meningkatkan kesehatan mental remaja secara etis dan inklusif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi nuansa spesifik dampak ini pada berbagai subkelompok remaja dan mengembangkan intervensi yang paling sesuai.

References

Aisyaroh, N., Hudaya, I., & Supradewi, R. . (2022). Trend Penelitian Kesehatan Mental Remaja di Indonesia dan Faktor Yang Mempengaruhi : Literature Review. Prosiding Ilmiah Pengobatan Islam dan Komplementer , 1 (1), 41–51.

Ersami, F. K. (2023). Pengaruh Toxic Parenting bagi Kesehatan Mental Anak: Literature Review. Jurnal Promotif Preventif, h. 325-331.

Farasandy, E. D. (2023). Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat Mengenai Kesehatan Mental. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, h. 84-87.

Juniar, E. N. (2024). Pelayanan Kesehatan Remaja di Daerah Terpencil: Strategi Holistik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental dan Edukasi Seksual. Bengawan Nursing Journal, h. 9-13.

Karisma, N. (2023). Kesehatan Mental Remaja dan Tren Bunuh Diri: Peran Masyarakat Mengatasi Kasus Bullying di Indonesia. Jurnal Ilmiah Kependidikan, h. 563-565.

Ningrum FS, Amna Z. Cyberbullying Victimization dan Kesehatan Mental pada Remaja. Insa J Psikol dan Kesehat Ment. 2020;5:35-48.

Putri Lydia M. Febrina Cory MR. Kesehatan Mental Remaja dalam Penggunaan Gadget. REAL Nurs J. 2022;5(1):62-7

Pratiwi, T. S. (2024). Kesehatan Mental Perempuan dan Sinergitas Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia Terhadap Norma Internasional. Jurnal Ilmiah Hubungan International Edisi Spesial Gender, h. 68-86.

Rahmawaty, F. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Mental pada Remaja. Jurnal Surya Medika, h. 277-279.

Rizki, F. M., Hartono, S., & Lestari, N. D. (2023). Prevalence of anxiety and depression among Indonesian adolescents during the COVID-19 pandemic. Jurnal Keperawatan Jiwa, 11(1), 15–24.

Santrock, J. W. (2021). Adolescence (17th ed.). McGraw-Hill Education.

Sari, O. K. (2020). Kesehatan Mental di Era Digital: Peluang Pengembangan Layanan Profesional Psikolog. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Badan Kebijakan Kemkes, h. 337-348.

Tjandrarini, D. H., Mahendradhata, Y., Puspitasari, I. M., & Harimurti, P. (2023). Mental health system in Indonesia: Gaps and recommendations. BMC Health Services Research, 23(1), Article 73.

UNICEF Indonesia. (2022). Mental health and well-being of adolescents in the digital era.

World Health Organization. (2022). Mental health: Strengthening our response.

Reuters. (2024, January 15). Indonesia pushes social media protections ahead of age-limit law. Reuters.

Downloads

Published

2025-06-30

Issue

Section

Articles