FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN : A LITERATUR REVIEW

Authors

  • Nayla Fasya Maulidina Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia
  • Revana Putri Amanda Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia
  • Arlita Dwi Wahyuni Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia
  • Sofi Amelia Putri Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia
  • Heri Ridwan Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia
  • Popon Haryeti Universitas Pendidikan Indonesia, Program Studi S1 Keperawatan Kampus Sumedang, Sumedang-Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44747

Keywords:

Berpikir Kritis, Diagnosis Keperawatan, Pengaruh

Abstract

Berpikir kritis merupakan keterampilan fundamental yang harus dimiliki oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Beberapa faktor memiliki pengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, seperti lama kerja, pendidikan, dan lingkungan kerja. Berpikir kritis berperan penting dalam meningkatkan kemampuan diagnosis keperawatan. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan berpikir kritis perawat dalam upaya meningkatkan kemampuan diagnosis keperawatan. Secara khusus, artikel ini berfokus pada bagaimana variabel individu (seperti pengalaman kerja, tingkat pendidikan, dan motivasi), serta faktor lingkungan (seperti beban kerja, supervisi, dan dukungan organisasi), berperan dalam mendukung atau menghambat pengambilan keputusan yang kritis dalam proses penegakan diagnosis keperawatan yang akurat dan sistematis. Literatur review ini menggunakan metode scoping review, pencarian jurnal melalui database Google Scholar, PubMed, dan Semantic Scholar dari tahun 2016-2025 dengan kata kunci Pengaruh, Berpikir Kritis, Diagnosis keperawatan. Analisis artikel menggunakan PICO: Population (Perawat), Intervention (Berpikir Kritis), Comparision (Tidak ada), Outcome (Pengaruh berpikir kritis dalam diagnosis keperawatan). Hasil penelitian didapat 5 artikel relevan dengan hasil analisis terhadap lima jurnal yaitu, kemampuan berpikir kritis perawat merupakan faktor kunci yang secara signifikan mempengaruhi kualitas pelaksanaan asuhan dan diagnosis keperawatan. Perawat dengan kemampuan berpikir kritis yang baik memiliki peluang lebih tinggi dalam melakukan asuhan keperawatan yang tepat dan akurat.  Yang dapat disimpulkan bahwa perawat yang terampil dalam berpikir kritis dapat menganalisis data pasien dengan lebih baik, mengidentifikasi masalah kesehatan secara akurat, dan merancang intervensi yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.

References

Aprisunadi, A. (2020). Hubungan Pengalaman Kerja dengan Kemampuan Diagnosis Keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia. Diakses dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/123/68.

Bambang, S. (2019). Efektivitas Pelatihan Berpikir Kritis dalam Meningkatkan Ketepatan Diagnosis Keperawatan. Jurnal Keperawatan Klinis. Diakses dari: https://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/2879/.

Baringbing, J. O. (2020). Diagnosa Keperawatan Sebagai Bagian Penting Dalam Asuhan Keperawatan. Osf Preprints, 1-9.

Brunt, B. (2021). The Role of Critical Thinking in Nursing Diagnosis Accuracy. Journal of Nursing Education and Practice. Diakses dari: https://repository.poltekkesbengkulu.ac.id/2879/.

Deniati, K. (2016). Pengaruh Berpikir Kritis terhadap Kemampuan Perawat Pelaksana dalam Melakukan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Hermina Bekasi Tahun 2016. Jurnal Holistik. Diakses dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/123/68.

Dewi, R. & Hartini, S. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Perawat dalam Pengambilan Keputusan Klinis. Jurnal Manajemen Keperawatan. Diakses dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/123/68.

Ekaputri, M., Susanto, G., Paryono, P., Kusumaningtiyas, D. P. H., Aisyah, A., Farisi, M. F. A., Naryati, N., Nur, S., & Kosim, M. Y. (2024). Proses Keperawatan: Konsep, Implementasi, dan Evaluasi. Penerbit Tahta Media. Diakses dari http://tahtamedia.co.id/index.php/issj/article/view/989

Habeahan, H. (2020, September 25). Perencanaan Keperawatan Dalam Proses Menentukan Diagnosa Keperawatan Dengan Melakukan Cara Berpikir Kritis. https://doi.org/10.31219/osf.io/5y3gm

Hasina, S. N., Faizah, I., Putri, R. A., Sari, R. Y., & Rohmawati, R. (2023). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Penegakan Diagnosa Keperawatan Menurut Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jurnal Keperawatan, 15(1), 389-398. http://repository.unusa.ac.id/id/eprint/10898

Kamil, H., Putri, R., Putra, A., & Mayasari, P. (2021). Berpikir kritis perawat dalam pelaksanaan dokumentasi keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pemerintah Aceh. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala, 21(3).

Khoirunnisa, O., Rofi’i, M., & Hastuti, P. (2023). Gambaran Diagnosis Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang. Jurnal Ners, 7(2), 1677-1684. https://doi.org/10.31004/jn.v7i2.18427

Megawati, Y. (2020, September 25). Tahapan Menentukan Diagnosa Keperawatan. https://doi.org/10.31219/osf.io/yt9f4

Mulyati, T., Purwarini, J., & Priyo Hastono, S. (2020). Pengaruh Supervisi Proctor Reflektif terhadap Ketrampilan Berpikir Kritis dalam Memberikan Asuhan Keperawatan di Unit Rawat Inap RS X. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 3(3), 244-252. https://doi.org/10.56338/mppki.v3i3.1280

Nilaprapti, E., Haryanto, H., & Bhakti, W. (2024). Berpikir Kritis Dalam Proses Keperawatan: Scoping Review. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan, 15(1), 20-26. https://doi.org/10.54630/jk2.v15i1.324

Nurhesti, P. O. Y., Prapti, N. K. G., Kamayani, M. O. A., & Suryawan, P. A. (2020). Analisis Penggunaan Diagnosis Keperawatan Berbasis Sdki Dan Nanda. Coping: Community of Publishing in Nursing, 8(2), 118.

Pramajati, H., Sukaesih, N., Purnama, A., Nuryani, R., Lindayani, E., Halimatusyadiah, H., Sopiah, P., Sutresna, I., & Setyawati, A. (2024). Pengaruh Metode Pemetaan Konsep terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Keperawatan. Jurnal Keperawatan Holistik. Diakses dari: https://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/holistik/article/download/123/68.

Sianipar, T. A. (2020, October 9). Pentingnya Diagnosa Keperawatan Bagi Pasien Dan Perawat. https://doi.org/10.31219/osf.io/64dgh

Simanjuntak, P. S. A. (2020, November 9). Diagnosa Keperawatan Yang Dilakukan Perawat Di Rumah Sakit. https://doi.org/10.31219/osf.io/96tg3

Suryono, S., & Nugroho, C. (2020). Kompetensi Perawat Mendokumentasikan Diagnosis Keperawatan Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). JURNAL ILKES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 11(1), 234-239. https://doi.org/10.35966/ilkes.v11i1.168

Sutriyanti, Y., & Mulyadi, M. (2019). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Berpikir Kritis Perawat Dalam Melaksanakan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan Raflesia, 1(1), 21-32. https://jurnal.poltekkes-kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jkr/article/view/394

Downloads

Published

2025-06-22

Issue

Section

Articles