FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PEDICULOSIS CAPITIS PADA SANTRIWATI DI PONDOK PESANTREN NURUL JADID PROBOLINGGO
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44487Keywords:
Pediculosis Capitis, faktor-faktor, Personal Hygiene, Pondok PesantrenAbstract
Salah satu jenis penyakit paling umun namun, sering kali teraibaikan yakni Pediculosis capitis, penyebab adanya penyakit ini adalah parasit pediculus humanus var capitis. Kondisi lingkungan, perilaku dan karakteristik individu itu sendiri menyebabkan kondisi tersebut menular. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian pediculosis capitis di Pondok Pesantren Nurul Jadid Probolinggo. Metode Penelitian korelasional dengan desain cross sectional digunakan pada penelitian ini. Sampel sejumlah 354 responden menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data melalui kuesioner, data di analisis menggunakan uji chi square test dan uji regresi logistik (backward LR). Hasil membuktikan bahwa usia (p value=0,020, OR=0,491), ukuran rambut (p value=0,019, OR=1,763), personal hygiene (p value=0,002, OR=1,999), kepadatan hunian (p value=0,012, OR=0,359), tingkat pengetahuan (p value=0,009, OR=2,145) termasuk ke dalam faktor berpengaruh dengan kejadian pediculosis capitis, sedangkan tipe rambut (p value=0,391, OR=1,246) tidak termasuk dalam faktor yang berpengaruh dengan kejadian pediculosis capitis. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan, personal hygiene merupakan faktor yang paling dominan penyebab terjadinya pediculosis capitis hasil dari uji regresi logistik. Diharapkan bagi pihak pondok pesantren melakukan skrining secara berkala kepada santri lama maupun baru untuk melakukan pencegahan dan pengobatan.References
Appendix,Technical.(2007).“Worldwide Prevalence of Head Lice Visual Examination Visual Examination.” : 1–8.
Ary, Bayu.(2019). “Gambaran Dan Hubungan Karakteristik Individu Dan Frekuensi Cuci Rambut Dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis.” Jurnal Cerebellum 5: 1296–1306.
Borges, Raquel, and Júlio Mendes.(2002).“Epidemiological Aspects of Head Lice in Children Attending Day Care Centres, Urban and Rural Schools in Uberlândia, Central Brazil.” Memorias do Instituto Oswaldo Cruz 97(2): 189–92.
Fitri, Natalia, and Putri.(2019). “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Pediculosis Capitis Pada Santri.” Jurnal Vokasi Kesehatan 5(2): 1–6.
Fu, Yi Tian et al.(2022).“Human Pediculosis, a Global Public Health Problem.” Infectious Diseases of Poverty 11(1): 1–15. https://doi.org/10.1186/s40249-022-00986-w.
Lanita, Usi et al.(2023).“Correlation between Personal Hygiene and the Incidence of Pediculosis Capitis.” 2(4).
Mayasin, Rifqoh Mukhtar, and Wahdah Norsiah.(2017). “Pediculosis Capitis Dan Personal Hygiene Pada Anak SD Di Daerah Pedesaan Kotamadya Banjarbaru.” Medical Laboratory Technology Journal 3(2): 58.
Mitriani, Shelmia, Firnaliza Rizona, and Muhammad Ridwan.(2017). “Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pediculosis Capitis Dengan Perilaku Pencegahan Pediculosis Capitis Pada Santri Asrama Pondok Pesantren Darussalam Muara Bungo.” Jurnal Keperawatan Sriwijaya 4(2): 26–36.
Muhajir, Nurlaili Farida, Desto Arisandi, and Yuliana Prasetyaningsih.(2015). “Persentase Pediculosis Capitis Pada Anak Usia 9-12 Tahun Di RW XI Kampung Gampingan Kota Yogyakarta.” Journal of Health 2(1): 42.
Nazari M, Fakoorziba MR, Shobeiri F. (2018).“Pediculus Capitis Infestation According to Sex and Social Factors in Hamedan, Iran.” Southeast Asian J Trop Med Public Health.
Noor.(2008). “Epidemiologi, Edisi Revisi, Rineka Cipta; Jakarta.”
Nurmatialila, Woro, Widyawati, and Aras Utami.(2019).“Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Mengenai Pedikulosis Kapitis Dan Praktik Kebersihan Diri Dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis Pada Siswa Sdn 1 Tunggak Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.” Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro) 8(3): 1081–91.
Nursalam.(2013).“Manajemen Keperawatan, Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional (Edisi 4). Jakarta : Salemba Medika.”
Patimah, Syamsul Arifin, and Lisda Hayatie.(2019). “Hubungan Usia Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis.” Homeostasis 2(1): 139–46. https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/441/431.
Pringgayuda, Fitra, Gita Anggelia Putri, and Andri Yulianto.(2021). “Personal Hygiene Yang Buruk Meningkatkan Kejadian Pediculosis Capitis Pada Santri Santriwati Di Pondok Pesantren.” Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 6(1): 54–59.
Samantha, Ruth, and Diaz Almalik.(2019).“Perbandingan Angka Kejadian Pedikulosis Kapitis Antara Anak Laki-Laki Dengan Anak Perempuan Di Pondok Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Medan.” jurnal Ibnu Sina,Biomedika 3(2): 58–66.
Sholihah, Amilatus, and Diah Fauzia Zuhroh.(2020).“The Correlation Between Mother Education and Personal Hygiene with Incidence of Pediculosis Capitis.” Jurnal | Indonesian Journal Of Professional Nursing 1(1): 50.
Sulistyaningtyas, Ayu Rahmawati, Tulus Ariyadi, and Fathimatuz Zahro’. (2020). “Hubungan Antara Personal Hygiene Dengan Angka Kejadian Pediculosis Di Pondok Pesantrean Al Yaqin Rembang.” Jurnal Labora Medika 9(1): 25–31. http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JLabMed.
Sunarsih, Elvi.(2023). “Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Pedikulosis Kpaitis Pada Santriwati SMP Islam Terpadu Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Sakatiga.” 11(2): 392–99.
Syarbaini, Saubissabri, and Hemma Yulfi. (2021). “Hubungan Faktor Risiko Dengan Proporsi Infeksi Pediculus Humanus Capitis Pada Siswa - Siswi Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Di Kota Medan.” Jurnal Ilmiah Kohesi 5(2): 52–58.
Umirestu, Nurdiani Catu.(2020). “Artikel Penelitian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi.” Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan 6(1): 39–48.
Yusup, Nurul Isna Ajeng Sari Hi, Monissa A Hi Djafar, and Yusnita.(2023). “Prevalensi Pediculosis Capitis Dan Faktor Pada Anak Sekolah Dasar SDN 40 Kota Ternate .” Jurnal Serambi Sehat 16(1): 9–19.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 arika Azizah, Handono Fatkhur Rahman, Baitus Sholehah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


