HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UJUNGPANGKAH

Authors

  • Cicik Sechah Aprilia S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
  • Khuliyah Candraning Diyanah Departemen Kesehatan Lingkungan,Universitas Airlangga
  • Aditya Sukma Pawitra Departemen Kesehatan Lingkungan,Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44229

Keywords:

Kesehatan, Lingkungan, Tuberkulosis

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Ujungpangkah. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel penelitian terdiri dari 33 kasus penderita tuberkulosis paru dan 66 kontrol yaitu bukan penderita tuberkulosis paru dengan total sampel 99 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling untuk sampel kasus dan metode purposive sampling untuk kelompok kontrol. Variabel yang diteliti meliputi suhu, kelembapan, pencahayaan, dan kepadatan hunian yang dikategorikan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023 Tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan pengukuran langsung menggunakan thermohygrometer, lux meter, dan roll meter. Data dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian tuberkulosis paru dengan suhu rumah (P=0,044; OR=3,625), kelembapan rumah (p=0,038; OR=5,378), pencahayaan (p=0,037; OR=3,415), dan kepadatan hunian (p=0,001; OR=6,923). Kondisi lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat dapat mendukung pertumbuhan bakteri mycobacterium tuberculosis sehingga dapat meningkatkan risiko penularan tuberkulosis paru. Tenaga kesehatan diharapkan untuk meningkatkan program penyuluhan kesehatan terkait pentingnya rumah sehat dan cara menciptakan lingkungan fisik rumah yang memenuhi syarat.

References

Badan Pusat Statistik (2024). Jumlah Kasus Tuberculosis 2021-2023. [xlsx]. Gresik: Badan Pusat Statistik.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, (2024). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2023. [pdf]. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Izhar, M.D., Butar, M.B., Hidayati, F., and Ruwayda, R. (2021). Predictors and health-related quality of life with short form-36 for multidrug-resistant tuberculosis patients in Jambi, Indonesia: A case-control study. Clin Epidemiol Global Health, 12.

Kaligis, G.I., Pinontoan, O.R., dan Joseph, W.B.S. (2019). Faktor Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kelurahan Pakowa Kecamatan Wanea Kota Manado. Jurnal KESMAS, 8(6): pp.552-559.

Kenedyanti, E., dan Sulistyorini, L. (2017). Analisis Mycobacterium Tuberculosis dan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(2), pp.152–162.

Konde, C.P., Asrifuddin, A., and Lanra, F.F.G.L. (2020). Hubungan Antara Umur, Status Gizi Dan Kepadatan Hunian Dengan Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Tuminting Kota Manado. Jurnal KESMAS, 9(1): pp.106-113.

Mahawati, E., Surjati, E., Saputra, M.K.F., Sudasman, F.H., dan Pertiwi, I. (2023). Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru. The Indonesian Journal of Infectious Disease, 9(1): pp.1-12.

Mardianti, R., Muslim, C., and Setyowati, N. (2020). Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Tuberkulosis Paru. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 9(2): pp.23–31.

Mathofani, P.E., dan Febriyanti, R., (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Serang Kota Tahun 2019. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat, 12(1): pp.1-10.

World Health Organization (2024). Global Tuberculosis Programme. [pdf]. Geneva: World Health Organization.

Downloads

Published

2025-06-21

Issue

Section

Articles