PEMBUATAN KOMPOS DENGAN METODE TAKAKURA MENGGUNAKAN STARTER TETES TEBU
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44196Keywords:
Kompos, Metode takakura, sampah organik, tetes tebuAbstract
Sampah rumah tangga merupakan kontributor terbesar pencemaran lingkungan. Timbunan sampah yang dihasilkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan sampah untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu metode pengelolaan sampah yakni pengomposan metode Takakura dengan memanfaatkan sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Penggunaan tetes tebu sebagai bioaktivator dapat mempercepat proses pengomposan dan menyediakan nutrisi bagi mikroorganisme pengurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah pengomposan metode takakura dengan starter tetes tebu dan membandingkan hasil akhir kompos dengan standar kompos berdasarkan SNI 19-7030-2004 Tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik Domestik. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan membuat kompos takakura selama 4 minggu, data dikumpulkan melalui pengamatan kompos sebanyak 2 kali dalam seminggu dengan total 8 kali pengamatan yang mencakup pengamatan suhu, pH, kelembaban, warna, tekstur, bau, dan keberadaan binatang asing. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Selama proses pengomposan, setiap parameter mengalami fluktuasi bergantung pada kondisi kompos. Oleh karena itu, perlakuan terhadap kompos diperlukan untuk menetralkan dan menjaga setiap parameter agar memenuhi standar kompos karena kestabilan setiap parameter sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan. Hasil akhir kompos untuk parameter pH dan kelembaban belum memenuhi standar kompos sesuai dengan SNI 19-7030-2004. Sedangkan suhu, warna, tekstur, dan keberadaan binatang asing pada kompos saat panen telah memenuhi standar kompos sesuai dengan SNI 19-7030-2004.References
Agustin, A. P., Puspikawati, S. I., & Fatah, M. Z. (2022). Perbedaan Pemberian Bioaktivator dalam Kompos Takakura terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Preventia : The Indonesian Journal of Public Health, 7(2), 25–34. https://doi.org/10.17977/um044v7i22022p25-34
Destiasari, A., Sumiyati, S., & Istirokhatun, T. (2024). Review Metode Kompos Aerob: Windrow, Takakura dan Composter Bag. Jurnal Ilmu Lingkungan, 22(2), 355–364. https://doi.org/10.14710/jil.22.2.355-364
Farumi, S. (2020). PENGARUH AKTIVATOR DALAM KOMPOS TAKAKURA TERHADAP TANAMAN CABAI. Preventia: Indonesian Journal of Public Health, 5(1), 55–63.
Gani, A., Widiyanti, S., & Sulastri. (2021). ANALISIS KANDUNGAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO PADA KOMPOS CAMPURAN KULIT PISANG DAN CANGKANG TELUR AYAM. Jurnal Kimia Riset, 6(1), 8–19.
Imas, S., Damhuri, & Munir Asmawati. (2017). PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.). Jurnal Ampibi, 1, 57–64.
Jumiarni, D., Rendi Zulni Eka Putri, & Anggraini, N. (2020). PENERAPAN TEKNOLOGI KOMPOS TAKAKURA BAGI MASYARAKAT DESA TANJUNG TERDANA KECAMATAN PONDOK KUBANG BENGKULU TENGAH SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SADAR LINGKUNGAN. Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 18(1), 63–70.
Maulidai, R. C., Dakwani, T., Hidayah, H., & Rodliyah, M. (2018). Pengomposan Metode Takakura Menggunakan Sampah Kebun Dengan Starter Air Tebu. JIMKESMAS, 3(4), 1–6.
Murniati, N., Irawati, M. H., & Rohman, F. (2021). Edukasi Metode Kompos Takakura Sebagai Upaya Penanganan Sampah Basah Rumah Tangga. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(2), 372–388. https://doi.org/10.33369/dr.v19i2.18212
Pyakurel, A., Dahal, B. R., & Rijal, S. (2019). Effect of Molasses and Organic Fertilizer in Soil fertility and Yield of Spinach in Khotang, Nepal. International Journal of Applied Sciences and Biotechnology, 7(1), 49–53. https://doi.org/10.3126/IJASBT.V7I1.23301
Rosmala, A., Mirantika, D., & Rabbani, W. (2020). TAKAKURA SEBAGAI SOLUSI PENANGANAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA TAKAKURA. Abdimas Galuh, 2(2), 165–174.
Sari, N., Benriwati Maharmi, Zaiyar, Yulia Setiani, & Silfia Rini. (2021). Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga Menggunakan Metode Keranjang Takakura. Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(6), 1529–1534. https://doi.org/10.31849/dinamisia.v5i6.7858
SNI 19-7030-2004 Tentang Spesifikasi Kompos Dari Sampah Organik Domestik, Pub. L. No. SNI 19-7030-2004, Jakarta: Badan Standardisasi Nasional (2004).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah, Pub. L. No. UU Nomor 18 Tahun 2008, Jakarta: Republik Indonesia (2008).
Wahyuni, S., Nisa Rokhimah, A., Mawardah, A., & Maulidya, S. (2019). Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Skala Rumah Tangga Dengan Metode Takakura Di Desa Gebugan. INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE), 1(2). https://doi.org/10.35473/IJCE.V1I2.326
Zulfita Dwi, Surachman, Setia Budi, Agus Hariyanti, Rahmidiyani, & Siti Hadijah. (2022). Pelatihan Pembuatan Kompos Organik dengan Metode Takakura dan Cara Aplikasinya di Desa Punggur Kecil. Bakti Budaya, 5(2), 158–165. https://doi.org/10.22146/bakti.4659
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Khansa Abida Arumdapta, Adelia Rizky Octavian, Agita Agita, Fatimatuz Zahroh, Putri Anisah Faradila, Rindi Mei Abela, Shafa Fikriyyah Salim, Steven Hagai, Lilis Sulistyorini

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


