KEBIJAKAN DESENTRALISASI KESEHATAN DI INDONESIA : DAMPAK DAN TANTANGAN DALAM PENGELOLAAN KESEHATAN DAERAH
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.44065Keywords:
desentralisasi kesehatan, tata kelola kesehatan daerah, disparitas kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatanAbstract
Desentralisasi kesehatan di Indonesia yang diimplementasikan lebih dari dua dekade telah mentransformasi tata kelola sistem kesehatan dari sentralistik menjadi terdesentralisasi melalui pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan desentralisasi terhadap tata kelola dan kinerja sistem kesehatan daerah, mengidentifikasi faktor determinan yang mempengaruhi variasi keberhasilan implementasi, serta merumuskan rekomendasi strategis untuk optimalisasi kebijakan desentralisasi kesehatan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka melalui penelusuran literatur terkait desentralisasi kesehatan Indonesia yang diterbitkan dalam rentang waktu 2020-2025, dianalisis menggunakan pendekatan tematik dengan kerangka konseptual yang mencakup dimensi ruang keputusan, kapasitas daerah, dan akuntabilitas. Hasil penelitian menunjukkan variasi signifikan dalam alokasi anggaran kesehatan antar daerah (5%-18% dari APBD), disparitas distribusi tenaga kesehatan (rasio dokter per 100.000 penduduk di Jawa-Bali 30-45, Indonesia Timur 8-18), serta kesenjangan capaian indikator kesehatan yang dipengaruhi interaksi kompleks antara faktor kontekstual, sistem, dan tata kelola. Tantangan koordinasi pusat-daerah mencakup perbedaan persepsi prioritas masalah, keterbatasan ruang fiskal, ketidaksesuaian timeline perencanaan, dan rigiditas standar nasional. Dapat disimpulkan bahwa desentralisasi kesehatan perlu dipandang sebagai proses dinamis yang membutuhkan penyesuaian berkelanjutan dengan memperkuat kapasitas pemerintah daerah, mengembangkan mekanisme transfer fiskal berbasis kinerja, serta membangun forum koordinasi multi-level untuk mencapai keseimbangan antara standardisasi kualitas dan fleksibilitas adaptasi lokal dalam mewujudkan sistem kesehatan yang adil, berkualitas, dan responsif.References
DAFTAR PUSTAKA
Bossert, T. J. (2014). Empirical Studies of an Approach to Decentralization: “Decision Space” in Decentralized Health Systems. Oxford: Oxford University Press.
Futri, I., & Naruetharadhol, P. (2025). Open innovation’s effects on Indonesia’s digital health market and related societal issues. Cogent Arts and Humanities, 12(1), 1–18. https://doi.org/10.1080/23311983.2025.2457819
Heywood, P., & Choi, Y. (2020). Health system performance at the district level in Indonesia after decentralization. BMC International Health and Human Rights, 10(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/1472-698X-10-3
Kemenkes. (2023). Profil Kesehatan Indonesia.
Kemenkes RI. (2022). Laporan Kinerja Kementerian Kesehatan 2021. Kementrian Kesehatan RI, 228. https://e-renggar.kemkes.go.id/file_performance/1-131313-1tahunan-314.pdf
Kusworo, L. D., Fauzi, N. K. M., & Andre, A. P. (2021). PRIMARY HEALTH CARE IMPROVEMENT:Jaminan Pelayanan Kesehatan Di Daerah Terdampak Pada Masa Mitigasi Covid-19. Primary Health Care, 2(2), 329–347.
Mahendradhata, Y., Trisnantoro, L., Listyadewi, S., Soewondo, P., Marthias, T., Harimurti, P., & Prawira, J. (2021). The Republic of Indonesia Health System Review: Health Systems in Transition. World Health Organization, Regional Office for South-East Asia, 7(1), 1–328.
Pisani, E., Kok, M. O., & Nugroho, K. (2020). Indonesia’s road to universal health coverage: A political journey. Health Policy and Planning, 32(2), 267–276. https://doi.org/10.1093/heapol/czw120
Pomeo, W. R. R., & Eko Winarti. (2024). Dinamika Implementasi Kebijakan Penempatan Tenaga Kesehatan Di Daerah Terpencil : Tantangan Dan Realitas Lapangan. Jurnal Kesehatan Tambusai, 5(1), 2309–2329.
Rakmawati, T., Hinchcliff, R., & Pardosi, J. F. (2020). District-level impacts of health system decentralization in Indonesia: A systematic review. International Journal of Health Planning and Management, 34(2), e1026–e1053. https://doi.org/10.1002/hpm.2768
Rintani, A., & Wibowo, A. (2020). HEALTH SECTOR DECENTRALIZATION AND ITS IMPLICATION TO HEALTH SERVICES IN INDONESIA. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(1), 1–14. https://doi.org/https://doi.org/10.26553/jikm.2019.10.1.1-14
Simanjuntak, K. (2020). Implementasi Kebijakan Desentralisasi Pemerintahan di Indonesia. Jurnal Bina Praja, 07(02), 111–130. https://doi.org/10.21787/jbp.07.2015.111-130
Suriadi, H., Frinaldi, A., Magriasti, L., & Yandri, L. (2024). Desentralisasi Dan Upaya Peningkatan Otonomi Daerah: Menuju Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia. Menara Ilmu, 18(1), 27–36. https://doi.org/10.31869/mi.v18i1.4869
Suwarlan, E., Suwaryo, U., & Mulyawan, R. (2020). Penyelenggaraan Desentralisasi Kesehatan Oleh Pemerintah Daerah. Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government Dalam Demokrasi, 7(2), 123–146. https://doi.org/10.34010/agregasi.v7i2.2316
Syahdilla, I., & Susilawati, S. (2023). Analisis distribusi sumber daya manusia kesehatan berdasarkan standar ketenagaan Puskesmas. Jurnal SAGO Gizi Dan Kesehatan, 4(2), 300–306. https://doi.org/10.30867/gikes.v4i2.1267
Wicaksono, K. W. (2021). Challenges of Indonesia’s Decentralization Policy During the COVID-19 Pandemic. Proceedings of the 2nd International Conference on Administration Science 2020 (ICAS 2020), 564(Icas 2020), 313–318. https://doi.org/10.2991/assehr.k.210629.059
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fathul Azmi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


