ANALISIS HUBUNGAN USIA DAN JARAK ANTAR KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

Authors

  • Yenda Hasnita Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia
  • Athica Oviana Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia
  • Zilfi Yola Pitri Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Perintis Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.43937

Keywords:

usia ibu hamil, anemia, jarak kehamilan

Abstract

Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah kesehatan ibu yang dapat berdampak buruk bagi ibu maupun janin, termasuk peningkatan risiko persalinan premature, berat badan lahir rendah, hingga dapat menyebabkan kematian pada ibu.  Faktor-faktor yang memengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil sangat beragam, termasuk usia ibu dan jarak antar kehamilan. Faktor usia Ibu hamil menjadi salah satu faktor yang diduga berpengaruh terhadap kejadian anemia ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia ibu hamil dan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan desain cross-sectional dengan sampel ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan terhadap 30 ibu hamil. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan accidental sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dengan menggunakan lembar kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antara usia ibu hamil dan jarak kehamilan dengan kejadian anemia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dengan kejadian anemia p=0,005 (p < 0,05). Selain itu, jarak kehamilan yang terlalu dekat (<2 tahun) juga berhubungan yang signifikan dengan peningkatan risiko kejadian anemia pada kehamilan p= 0.007 (p <0,05). Dapat disimpulkan bahwa usia ibu hamil dan jarak antar kehamilan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada calon ibu terkait perencanaan kehamilan yang sehat dan optimal untuk mencegah risiko terjadinya anemia selama kehamilan.

References

Allen, L. H (2019). Anemia and iron deficiency: Effects on pregnancy outcome. The American Journal of Clinical Nutrition, 89(1), 234S–238

Balarajan, Y., Ramakrishnan, U., Özaltin, E., Shankar, A. H., & Subramanian, S. V. (2019). Anaemia in low-income and middle-income countries. The Lancet, 378(9809), 2123–2135

Mappaware N,MuchlisN, dan Samsualam. 2020. Kesehatan Ibu Dan Anak (Dilengkapi Dengan Studi Kasus dan Alat Ukur Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak).Yogyakarta: CV.Budi Utama.

Nurma, IZ. Krisdiyanti. (2022). Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bagelen Kabupaten Purworejo. Jurnal Komunikasi Kesehatan. 13(1), 1-8

Sari, D. P., Wulandari, R. D., & Susanto, T. (2022). Age-related risk factors for anemia among pregnant women in Indonesia: A cross-sectional study. BMC Pregnancy and Childbirth, 22(1), 123

Sari HS, Nuri L, Nia RD. (2021). Hubungan usia dengan kejadian anemia pada Ibu hamil di Kota Metro. Jurnal Wacana Kesehatan.6 (1), 23-26

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI

Kementerian Kesehatan RI. (2022). Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Widowati, T. (2023). Nutritional intake and anemia prevalence among pregnant women: A systematic review. International Journal of Public Health Research, 10(2), 201–215

World Health Organization. (2021). Daily iron and folic acid supplementation in pregnant women: WHO guidelines. Geneva: WHO

Yip, R., & Ramakrishnan, U. (2020). Impact of iron supplementation on maternal anemia. Annual Review of Nutrition, 40(1), 251–268

Downloads

Published

2025-06-21

Issue

Section

Articles