POLA PENGGUNAAN OBAT RHEUMATOID ARTHRITIS PADA PASIEN RHEUMATOID ARTHRITIS DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD DR. H. JUSUF SK KOTA TARAKAN PERIODE JANUARI–NOVEMBER 2024

Authors

  • anisa suparman Program Studi Farmasi, Politeknik Kaltara
  • Sari Wijayanti Program Studi Farmasi, Politeknik Kaltara
  • Irma Novrianti Program Studi Farmasi, Politeknik Kaltara

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.43438

Keywords:

pola pengobatan, poli penyakit dalam di RSUD Dr. H. Jusuf SK, rheumatoid artrhitis

Abstract

Dalam pengobatan RA, pemilihan terapi yang tepat sangat penting. Setiap penggunaan obat harus didasarkan pada prinsip terapi yang rasional. WHO mendefinisikan penggunaaan obat secara bijak dan tepat sebagai pengobatan yang diberikan disesuaikan dengan keperluan klinis, dalam dosis yang tepat bagi masing-masing individu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola penggunaan obat RA pada pasien Rheumatoid Arthritis yang menjalani perawatan di poli penyakit dalam RSUD Dr. H. Jusuf SK, Kota Tarakan. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan resep yang terdapat di Instalasi Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Jusuf SK Kota Tarakan. Variabel bebas yaitu Jenis obat RA yang digunakan pada pasien rheumatoid arthritis (RA). Variabel terikat yaitu pola penggunaan obat RA. Dalam penelitian ini, data diolah dan dievaluasi menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jumlah pasien rheumatoid arthritis dengan jenis kelamin perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki dengan persentase Laki-laki 15,2% dan Perempuan 84,8% dengan usia 41-60 tahun dengan persentase 63,6%. Penggunaan obat pada pasien RA berdasarkan jenis obat yaitu natrium diclofenac dan kombinasi metotreksat dengan natrium diclofenac dengan persentase masing-masing 15,15%. Dosis obat metotreksat 2,5 mg dengan frekuensi 1 x seminggu 7,5 mg dengan persentase terbanyak yaitu 33,90%. Golongan dan jenis obat Rheumatoid Arthritis pada pasien Rheumatoid Arthritis di poli penyakit dalam di RSUD Dr. H. Jusuf SK kota Tarakan yaitu DMARD (Metotreksat), AINS (meloxicam, asam mefenamat, paracetamol, natrium diklofenak, ibuprofen), dan kortikosteroid (metil prednisolone), dan peresepan obat Rheumatoid Arthritis secara kombinasi dalam bentuk kapsul yaitu Thiamin (Vitamin B1), Natrium Diklofenak, dan Diazepam.

References

Alldredge, B.K., Corelli, R.L, Ernst, M.E, Guglielmo, B.J, Jacobson, P.A, & Kradjan, W.A. (2013), Koda-Kimble & Young’s Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs. Lippincott Williams & Wilkins Pennsylvania, United States of America.

American College of Rheumatology Subcommittee Reumatoid Arthritis. (2012). Guidelines for the Management of Rematoid Arthritis. 46: 328-46

Azizah, N. (2019). Evaluasi rasionalitas penggunaan obat pada pasien rheumatoid arthritis di instalasi rawat jalanrsud dr. Moewardi surakarta tahun 2018. Naskah Publikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1(1), h. 3-4.

Bawarodi, F., Rottie, J., & Malara, R. (2017). Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kekambuhan Penyakit Rematik Di Wilayah Puskesmas Beo Kabupaten Talaud. e-journal Keperawatan (e-Kp), 5(1), 1–7.

Chou, R. et al. (2017). "Muscle relaxants for musculoskeletal pain: A systematic review." Annals of Internal Medicine, 167(2), 123-131

Daniele, V. (2020). Mandi malam menyebabkan rheumatoid arhtritis (rematik): Telaah Singkat. 93–97.

DiPiro, Robert L. Talbert, Gary, C. Yee, Gary, R. Matzke, Barbara G. Wells, Michael, P. (2010). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. The Mc. Graw Hill Company. USA

Fauzi, A. (2019). Rheumatoid Arthritis. Bagian Orthopaedi dan Traumatologi, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. JK Unila. Volume 3(1)

Fauzi, A., & Maruli, A. (2016). Total knee arthroplasty in rheumatoid arthritis. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 29(2), 179–184. https://doi.org/10.5792/ksrr.2012.24.1.1

Gaujoux-Viala C, Smolen JS, Landewé R, Dougados M, Kvien TK, Mola EM, et al. (2010). Current evidence for the management of rheumatoid arthritis with synthetic disease-modifying antirheumatic drugs: a systematic literature review informing the EULAR recommendations for the management of rheumatoid arthritis. Ann Rheum Dis;69(6):1004–9.

Hidayat, R., Suryana, B. P. P., Wijaya, L. K., Ariane, A., Hellmi, R. Y., Adnan, E., & Sumariyono. (2021). Diagnosis dan Pengelolaan Artritis Reumatoid (Rheumatoid Arthritis Diagnosis and Management). In Perhimpunan Reumatologi Indonesia. https://reumatologi.or.id/wp- content/ uploads/ 2021/ 04/ Rekomendasi-RA- Diagnosis-dan-Pengelolaan-Artritis-Reumatoid.pdf

Innes I.B., Jacobs J.W.G, Woodnurn J, van Laar J.M. (2009). Treatment of Rematoid Arthritis. Dalam: Bijlsma JWJ, Buermester GR, da Silva JAP. Eular Coompedium on Rheumatic Diseases. London. 20: 81-91.

Katzung, B. G. (2021). Basic and Clinical Pharmacology. McGraw-Hill Education.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Laporan Nasional Riskesdas 2018. Kemenkes RI. Jakarta.

Lacy CF, Lora LA, Goldman P, Leonardo LL. (2006). Drug information handbook. Book 1 18th Edition. Lexi-comp: 965–68.

McCarty, M. F. (2015). "Thiamine supplementation as an anti-inflammatory strategy." Medical Hypotheses, 85(6), 950-953

Meinicke and Danneskiold. (2013) Diclofenac sodium (Voltaren) and ibuprofen in rheumatoid arthritis. A randomized double-blind study, National Institut of Health,35, 1-8.

National Library of Medicine (PubMed): Artikel terkait efek NSAID dalam peradangan sendi

Nikolas, S. (2012). Fatigue in Rheumatoid Arthritis: from Patient Experience to Measurement. Thesis, University of Twente.

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2014). Diagnosis dan Pengelolaan Arthritis Reumatoid, Perhimpunan Reumatologi Indonesia, Jakarta.

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2019). Available from: https://reumatologi.or.id/reurek/ira

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2021). Buku Saku Pelayanan Kefarmasian pada Penyakit Reumatik Autoimun. Perhimpunan Reumatologi Indonesia bekerjasama dengan Interprofesional Education and Collaborative Practice Program Indonesia & Japan.

Price S, Wilson L. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC;

Priyanka, A., Uswatun, N., Alrosyidi, A, F. (2023). Studi pola penggunaan obat antiinflamasi non steroid pada pasien rheumatoid arthritis di poli penyakit dalam rsud dr. H. Slamet martodirdjo pamekasan tahun 2022. Jurnal Ilmiah Farmasi Attamru, Vol.04, No.01

Ritonga, S, N. (2018). Penggunaan Obat Antiinflamasi Pada Penyakit Rheumatoid Artritis Pada Pasien Rawat Jalan Di Rsud Kotapinang.

Smeltzer, Suzanne. dan Bare, Brenda, (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth Ed.8. EGC, Jakarta.

Suarjana I N. (2009). Artritis Reumatoid. Dalam: Sudoyo AW, et al, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI;5; p. 2495.

Todd, P.A. & Sorkin, E.M., (1988). Diclofenac Sodium. Drugs, 35(3), pp.244–285.

Available at: http://link.springer.com/10.2165/00003495-198835030-00004.

World Healt Organisation. (2023). Artritis rheumatoid. Diakses 5 Januari 2025 pada https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rheumatoid-arthritis

Downloads

Published

2025-03-24

Issue

Section

Articles