HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN FRAKTUR PROKSIMAL FEMUR PADA PASIEN LANSIA DI RUMAH SAKIT SUMBER WARAS PADA TAHUN 2016-2022
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.43358Keywords:
Fraktur proksimal femur, indeks massa tubuh, lansia, status gizi, status gizi berdasarkan indeks massa tubuhAbstract
Pada tahun 2011 Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dengan angka fraktur tertinggi yaitu 1,3 juta orang per tahun dari total penduduk sekitar 238 juta jiwa dan fraktur ekstremitas bawah memiliki prevalensi tertinggi di antara jenis patah tulang lainnya yaitu sekitar 46,2%. Patah tulang pada lansia merupakan masalah kesehatan global yang terus bertambah. Setiap tahun terdapat lebih dari 300.000 orang lanjut usia (berusia >65) dirawat di rumah sakit karena patah tulang femur proksimal. Sulit bagi populasi lanjut usia untuk menjaga berat badan ideal, dan imobilitas menimbulkan risiko yang signifikan dan peningkatan morbiditas. Kelompok lanjut usia memiliki risiko patah tulang yang tinggi akibat proses penuaan yang kemudian dapat menyebabkan penurunan fungsi fisiologis tubuh, salah satunya adalah penurunan kepadatan dan kualitas tulang. Lansia juga memiliki risiko jatuh yang lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya patah tulang. Berat badan berlebih dapat menyebabkan densitas tulang menurun dan dapat menyebabkan pengeroposan pada tulang, dan kekuatan tekanan benturan meningkat ketika seseorang kelebihan berat badan sehingga meningkatkan kemungkinan fraktur. Berat badan rendah juga merupakan faktor risiko terjadinya fraktur femur proksimal pada lansia akibat penurunan kepadatan tulang, berkurangnya jaringan lunak dan kelemahan pada otot. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara status gizi berdasarkan indeks massa tubuh dengan kejadian fraktur proksimal femur pada lansia. Sebanyak 185 data dianalisa dan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara status gizi berdasarkan indeks massa tubuh dengan pasien lansia yang mengalami fraktur proksimal femur (p < 0,05).References
Amin S, Achenbach S.J, Atkinson E.J,et al. Trends in fracture incidence: a population-based study over 20 years. J Bone Miner Res; 2014.
Athaya Z. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Fraktur Femur Proksimal pada Lansia di RSUP Dr. M. Djamil Tahun 2018-2020; 2021
CDC. Healthy Weight, Nutrition. and Physical Activity. Centers For Disease Control and Prevention; 2020.
Chapman MW. Chapman’s Orthopaedic Surgery 4th edition. Boston: Lippincott Williams & Wilkins; 2019.
Chen CC, et al. Association of osteoporosis self-assessmeint tool for asians (OSTA) score with clinical presentation and eixpenditure in hospitalized trauma patients with femoral fractuires. Int J Environ Res Public Health; 2016.
Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. Body Mass Index (BMI). Centers for Disease Control and Prevention (CDC); 2021.
Donohoe E, Roberts HJ, Miclau T, Kreder H. Management of Lower Extremity Fractures in the Elderly: A Focus on Post-Operative Rehabilitation. Eilsevier; 2020.
Kemkes RI. Klasifikasi Obesitas Setelah Pengukuran IMT. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2018Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, Vol. 2. Jakarta: EGC; 2005.
Nielson CM, Srikanth P, Orwoll ES. Obesity and fracture in men and women: an epidemiologic perspective. J Bone Miner Res; 2012.
Rau CS, et al. Epidemiology of bone fractuire in female trauima patients based on risks of osteoporosis assessed using the osteoporosis self-assessmeint tool for Asians score. Int J Environ Res Public Health; 2017.
Rendy MC, Margareth. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012
Rupp JD, Flannagan CAC, Kuppa SM. Injuiry risk cuirves for the skeletal knee-thigh-hip compleix for knee-impact loading. Accid Anal Prev.; 2010
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Chrisphiany Natasha Terisno, Lamhot Asnir Lumbantobing

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


