MORFOLOGI SEL DARAH PADA SADT TIPIS MENGGUNAKAN EKSTRAK BUNGA SENDUDUK (MELASTOMA MALABATHRICUM L.)

Authors

  • Lisa anggreani Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Borneo Cendekia Medika
  • Wiwin Aprianie Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Borneo Cendekia Medika
  • Larantika Hidayati Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Borneo Cendekia Medika
  • Iqlila Romaidha Program Studi D3 Analis Kesehatan, STIKES Borneo Cendekia Medika

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.42790

Keywords:

antosianin, bunga senduduk, giemsa, morfologi sel darah, SADT

Abstract

Teknik pemeriksaan hematologi salah satunya yaitu sediaan Apusan Darah Tepi (SADT) menggunakan darah antikoagulan EDTA yang dioles dan diwarnai untuk melihat morfologi komponen sel darah seperti leukosit, eritrosit, dan trombosit. Mutu pewarnaan SADT dengan Giemsa merupakan salah satu baku mutu keabsahan hasil pemeriksaan SADT. Penggunaan Giemsa mengandung senyawa metilen biru dan eosin. Metilen biru bersifat karsinogenik, sulit diuraikan, dan berbahaya bagi kesehatan. Hal ini memerlukan pengembangan pewarna pengganti yang ramah lingkungan yang berasal dari tanaman terutama mengandung senyawa antosianin. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui morfologi sel darah menggunakan pewarna alternatif berbahan ekstrak bunga seduduk (Melastoma malabathricum L.). Jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian dekstriptif. Jenis variabel penelitian menggunakan kelompok pengontrol dan perlakuan. Kelompok kontrol yaitu pewarnaan SADT menggunakan giemsa 10% dan kelompok perlakuan yaitu pewarnaan SADT menggunakan ekstrak bunga senduduk pada tingkat konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Filtrat Melastoma malabathricum L. didapatkan dari proses maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut yang ditambah HCl 1% (9:1) dan dilakukan pemekatan ekstrak dengan rotary evaporator. Hasi penelitian menunjukkan hanya eritrosit yang terlihat pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% namun tidak terwarnai dengan optimal. Kesimpulan ekstrak bunga senduduk tidak menunjukan potensi sebagai pewarna alternatif pada SADT Tipis.

References

Ananta, D. A., Putra, G.P.G., & Arnata, I. W. (2021). Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi Terhadap Aktifitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L.), Jurnal Rekayasa dan Manajemen Argoindustri, Vol. 9 No 2 pp. 186-197. https://doi.org/10.24843/JRMA.2021.v09.i02.p04

Anuar, K., Maziah, M., & A, J. O. (2006). Flower Pigment Analysis of Melastoma malabathricum. Article in African Journal of Biotechnology, 5(2), 170-174.

Ardila, R., Afnita, Z., Sari, A. N., & Diningrat, D. K. (2021) Ekstrak Kulit Buah Jamblang (Sygyzium cumini) sebagai Pewarnaan Alternatif Preparat Sediaan Apusan Darah tepi (SADT). Diakses dari Universitas Negeri Medan, Digital Repository, digilib.unimed.ac.id.

Aridya, N. D., Yuniarti, E., Atifah, Y., & Farma, S. A. (2023). Perbedaan Kadar Eritrosit dan Hemoglobin Mahasiswa Biologi dengan Mahasiswa Olahraga Universitas Negeri Padang, Serambi Biologi, Vol. 8 No. 1 pp. 38-43. https://doi.org/10.24036/srmb.v8i1.167

Bararah, S. A., & Andreswari, D. (2017). Implementasi Case Based Reasoning untuk Diagnosa Penyakit Berdasarkan Gejala Klinis dan Hasil Pemeriksaan Hematologi dengan Probabilitas Bayes (Studi Kasus: RSUD Rejang Lebong), in Jurnal Rekursif, Vol. 5 No 1 pp. 34-54. http://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/

Chairunnisa, S., Wartini, N. M., & Suhendra L. (2019). Pengaruh Suhu dan Waktu pH terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) Sebagai Sumber Saponin, Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, Vol. 7 No 4 pp. 551–560. https://doi.org/10.24843/JRMA.2019.v07.i04.p07

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). (1993). Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Jakarta: Depkes RI pp. 15-17.

Fiardilla, F., Warsiki, E., & Sugiarto. (2020). The Experiment of Activity and Stability of Antioxidant Extracted from Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Leaves at Various Conditions of Concentration, PH Values, and Temperatures, IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, Vol. 472 No 1 pp. 1-7. https://doi.org/10.1088/1755-1315/472/1/012003

Indrawati, R., Jenny R, G., & Tumpuk, S. (2022). Senggani Fruit Anthocyanins (Melastoma malabathricum Auct, Non-Linn) as an Bacterial Dyes Differential Painting Techniques, INTEK Jurnal Penelitian, Vol. 9 No 1 pp. 18-24. https://doi.org/10.31963/intek.v9i1.2987

Julita, I., Isda, M. N., & Lestari, W. (2014). Pengujian Kualitas Pigmen Antosianin pada Bunga Senduduk (Melastoma malabathricum L.) dengan Penambahan Pelarut Organik dan Asam yang Berbeda. JOM FMIPA, Vol. 1 No 2 pp. 1–7.

Khasanah, N. A. H., Husen, F., & Yuniati, N. I. (2023). Pewarnaan Sediaan Apusan Darah Tepi (SADT) menggunakan Infusa Bunga Telang (Clitorea ternatea), Jurnal Kesehatan dan Science, Vol. 19 No 1 pp. 67-78. e-ISSN: I858-4616

Madani, M. S. (2023). Pemanfaatan Ekstrak Buah Karamunting (Rhodomyrtus Tomentosa (Aiton) Hassk.) Sebagai Alternatif Pewarna Sediaan Apus Darah Tepi (SADT) Tipis. KTI, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun.

Meiliati. (2018). Isolasi Zat Warna (Antosianin) Alami dari Buah Senduduk Akar (Melastoma Malabathricum L.) dengan Metode Ekstraksi Maserasi Menggunakan Pelarut Etanol. Jurnal Destilasi. Vol 3 No 1 pp. 8–15.

Nuraini, I., & Tianto, K. (2023). Pewarnaan Sel Darah dengan Ekstrak Antosianin Buah Naga (Hylocereus Polyrhizus). Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa, Vol 7 No 1. pp 5–24. E-ISSN:2598-0262

Nurmalasari, A., Ayunastiti, D., Farihatun, A., Setiawan, D., & Nirmatul M, R. (2023). Red Dragon Fruit Peel Ektract (Hylocereus lemairei) as an Alternative Dye in Worm Egg Staining, Jurnal Kesehatan, Vol. 10 No 2 pp. 82-90. https://doi.org/10.52221/jurkes.v10i2.333

Ocviana, R. A. (2010). Efektivitas Penambahan Etanol 95% dengan Variasi Asam dalam Proses Ekstraksi Antosianin Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L.). Skripsi Fakultas Pertanian: Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sebelas Maret.

Oktari, A., & Hardiansyah, J. (2017). Ekstrak Buah Senggani (Melastoma candidum L.) Sebagai Alternatif Pewarna Sediaan Apus Darah Tepi (SADT), Jurnal Analisis Biologi (JAB) Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih (STABA), Vol. 01 No 2 pp. 1-7.

Priska, M., Peni, N., Carvallo, L., & Ngapa, Y. D. (2018). Antosianin dan pemanfaatannya. Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), Vol. 6 No 2 pp. 79-97. https://doi.org/10.24843/CK.2018.v06.i02

Resbiani, A., Arwie, D., & Ridwan, A. (2022). Gambaran Eritrosit pada Sediaan Apusan Darah Tepi (ADT) Dengan Pewarnaan Giemsa dan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana). Journal Homepage, Vol 3 No 1. pp. 1–15 DOI http://dx.doi.org/10.37362/jmlt.v3i1.408

Riyadi, S. A., Azhara, F. S., Koromath, R. Y., & Fadhilah, F. (2021). Pewarnaan Preparat Apus Tipis Malaria (Plasmodium vivax dan Plasmodium falcifarum) Menggunakan Ekstrak Murbei Sebagai Pengganti Eosin pada Komposisi Giemsa. Chempublish Journal, Vol 6 No 2 pp. 75–89. https://doi.org/10.22437/chp.v6i2.22464

Romaidha, I., Madani, M. S., Hidayati, L., & Astuti, R. A. W. (2024). Efektivitas Ekstrak Buah Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Sebagai Pewarna Apusan Darah Tepi. Jurnal Kedokteran Universitas Palangka Raya, Vol. 12 No 1 pp. 22-26. DOI https://doi.org/10.37304/jkupr.v12i1.12879

Ronald Y. Koromath (2021). Penggunaan Ekstrak Metanol dari Buah Murbei Buah Merah dan Kulit Buah Manggis sebagai Zat Warna Alternatif pada Pemerisaan Malaria Sediaan Apus Darah Tebal Metode Pewarnaan Giemsa. Prodi Kimia Konsentrasi Analis Medis Sekolah Tinggi Analis Kesehatan Bandung

Salnus, S., & Arwie, D. (2020). Ekstrak Antosianin dari Ubi Ungu (Ipomoea batatas L.) Sebagai Pewarna Alami pada Sediaan Apusan Darah Tepi. Jurnal Media Analis Kesehatan, Vol. 11 No 2 pp. 96-103. https://doi.org/10.32382/mak.v11i2.1771

Sari, A., N. & Masrillah. (2021). Morfologi Sel Darah pada Apusan Darah Tepi (SADT) Menggunakan Pewarnaan Alternatif Ekstrak Kol Ungu (Brassica oleracea L), Prosbinding Seminar Nasional Biotik, Vol. 9 No 2 pp. 367-372. http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v9i2.11660

Sari, D. A. N. (2018) Optimasi Ekstraksi Xanton dan Antosianin dari Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode Ultrasonic Bath Extraction (Kajian Konsentrasi Etanol dan Perbandingan Pelarut:Bahan). Sarjana Thesis, Universitas Brawijaya.

Susilawati, E., Artati, & Salnus, S. (2021). Studi Potensi Ekstrak Antosianin Dari Kulit Manggis (Garcinia mangostana) Sebagai Pewarna Apusan Darah Tepi (ADT) Dalam Melihat Gambaran Leukosit. Jurnal TLM Blood Smear. Vol 2 No 1 pp. 6-12. http://ojs.stikespanritahusada.ac.id/index.php/JMLT/index

Wahdaniah., & Tumpuk, S. (2018). Perbedaan Penggunaan Antikoagulan K2EDTA dan K3EDTA Terhadap Hasil Pemeriksaan Indeks Eritrosit, JLK, Vol. 2 No 2 pp. 115-118. DOI https://doi.org/10.30602/jlk.v1i2.147

Wantini, S., & Hudu, M. (2021). Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pengecatan Giemsa pada Pemeriksaan Mikroskopik Malaria. Jurnal Analis Kesehatan, Vol. 10 No 1 pp. 8-13. DOI http://dx.doi.org/10.26630/jak.v10i1.2715

Wibowo, V. N. P. & Rahayu, T. (2017). Pengaruh Jenis Pelarut dalam Ekstraksi Daun Jati Muda Sebagai Kertas Indikator Asam-Basa, Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek II, pp. 390-399.

Wulandari, F. Y. S., Widiyani, S. D., & Iswara, A. (2019). Caaesar (Caesalpinia Extract): Pewarna Alami Tanaman Indonesia Pengganti Giemsa. Jurnal Labora Medika, Vol. 3 pp. 45-49. DOI https://doi.org/10.26714/jlabmed.3.2.2019.45-49

Downloads

Published

2025-06-19

Issue

Section

Articles