GAMBARAN KEPADATAN JENTIK NYAMUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN TAHUN 2024

Authors

  • AMALIA NUR ZAFIRAH Department of Biostatistics, Epidemiology, Population Studies and Health Promotion, Faculty of Public Health, Airlangga University
  • Laura Navika Yamani Department of Biostatistics, Epidemiology, Population Studies and Health Promotion, Faculty of Public Health, Airlangga University

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.42643

Keywords:

Jentik, kepadatan, Nyamuk

Abstract

Sekitar 15 juta individu kehilangan nyawa tiap tahunnya akibat dari tropical infectious dan parasitic disease. Di Indonesia, penyakit tropis seperti DBD dan malaria telah menjadi penyakit endemis, yang ditularkan melalui vektor nyamuk. Kasus DBD dan malaria menunjukkan tren naik-turun selama 4 tahun terakhir. Peningkatan tersebut erat kaitannya dengan keberadaan populasi nyamuk yang tinggi. Pemantauan dapat dilakukan melalui pengukuran tingkat kepadatan jentik nyamuk. Sehingga, artikel ini bertujuan untuk menggambarkan kepadatan jentik nyamuk di wilayah kerja Puskesmas Kalijudan. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif, melalui pengamatan di 3 kelurahan, yaitu di Kelurahan Kalijudan, Kalisari, dan Dukuh Sutorejo, yang dilakukan pada bulan Mei 2024. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 82 rumah. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan peralatan pengamatan jentik. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan kepadatan nyamuk melalui Density Figure (DF), dengan menggabungkan nilai House Index (HI), Container Index (CI), dan Breteau Index (BI), serta ABJ. Dari 82 rumah dan 148 kontainer yang diperiksa ditemukan nilai HI sebesar 28%, nilai CI sebesar 19%, nilai BI sebesar 35, sehingga nilai DF sebesar 4.33 dengan ABJ sebesar 72%. Wilayah kerja Puskesmas Kalijudan berada pada kategori waspada akan kepadatan jentik nyamuk dan perlu tindakan segera untuk mengantisipasi perkembangbiakan nyamuk lebih lanjut, serta ABJ tidak mencapai target nasional. Sehingga perlu tindakan dalam manajemen pengendalian jentik nyamuk lebih dalam.

References

Anggraini, S. (2018). Hubungan keberadaan jentik dengan kejadian dbd di Kelurahan Kedurus Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 10(3), 252–258. Retrieved from https://docplayer.info/129027797-Hubungan-keberadaan-jentik-dengan-kejadian-dbd-di-kelurahan-kedurus-surabaya.html

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2021). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2021. Jawa Timur. Retrieved from http://dinkes.jatimprov.go.id

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2022). Profi Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2022. Jawa Timur. Retrieved from http://dinkes.jatimprov.go.id

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2023). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2023. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur. Retrieved from http://dinkes.jatimprov.go.id

Dompas, B. E., Sumampouw, O. J., Umboh, J. M. L., 2020, W., & 2021, W. (2020). Apakah Faktor Lingkungan Fisik Rumah Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue. Journal of Public Health and Community Medicine, 1(2), 11–15.

Focks, D. A. (2003). Review of Entomological Sampling Methods and Indicators for Dengue Vectors (Special Pr). World Health Organization Special Programme for Research and Training in Tropical Diseases.

Hariyadi, S., & Ayustyaningrum, K. (2022). Pandangan Medis Dan Retorika Syariat Tentang Arti Penting Pemantauan Jentik Nyamuk Demam Berdarah Dengue. Budai: Multidisciplinary Journal of Islamic Studies, 1(2), 79. https://doi.org/10.30659/budai.1.2.79-87

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik. (2024). Waspada DBD di Musim Kemarau. Retrieved January 31, 2025, from https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240616/0045767/waspada-dbd-di-musim-kemarau/

Kumara, A., Mulyowati, T., & Binugraheni, R. (2020). Survey Kepadatan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Ledok, Kota Salatiga. Proceeding 1st SETIABUDI – CIHAMS 2020, 1(1), 16–25.

Lesmana, O., & Halim, R. (2020). Gambaran Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Kelurahan Kenali Asam Bawah Kota Jambi. Jurnal Kesmas Jambi, 4(2), 59–69. https://doi.org/10.22437/jkmj.v4i2.10571

Queensland Goverment. (2011). Queensland dengue management plan 2010–2015. State of Queensland. Fortitude Valley: Queensland Health. Retrieved from https://www.health.qld.gov.au/publications/clinical-practice/guidelines-procedures/diseases-infection/governance/dengue-mgt-plan.pdf

Rahman, S. J., Jalees, S., Sharma, R. S., & Verghese, T. (1995). Relevance of the Aedes Larval/House Index in predicting outbreaks of Dengue/Dengue Haemorrhagic Fever. WHO Regional Office for South-East Asia, 19, 5–8. Retrieved from https://iris.who.int/handle/10665/147864

Ridhwanulah, D., & Fudholi, D. H. (2022). Pemodelan Topik pada Cuitan tentang Penyakit Tropis di Indonesia dengan Metode Latent Dirichlet Allocation. Jurnal Ilmiah SINUS, 20(1), 11. https://doi.org/10.30646/sinus.v20i1.589

Ummi, K., Nur Endah wahyuningsih, & Hapsari. (2017). Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Sp. (House Index) Sebagai Indikator Surveilans Vektor Demam Berdarah Dengue Di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(5), 906–910. Retrieved from http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

World Health Organization Regional Office for South-East Asia. (2011). Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Epidemiology and Society Health Review (ESHR) (Vol. 2). India: SEARO Technical Pubication Series No. 60.

Zumla, A., & Ustianowski, A. (2012). Tropical Diseases. Definition, Geographic Distribution, Transmission, and Classification. Infectious Disease Clinics of North America, 26(2), 195–205. https://doi.org/10.1016/j.idc.2012.02.007

Downloads

Published

2025-03-24

Issue

Section

Articles