HUBUNGAN GEJALA AWAL PASIEN DENGAN HASIL SWAB PCR COVID-19 TAHUN 2020

Authors

  • Dhea Adelia El-Haq Departement of Epidemiology, Biostatistics, Population Studies and Health Promotion, Faculty of Public Health, Airlangga University, Surabaya, Indonesia
  • Aldiyan Aldiyan Departement of Epidemiology, Biostatistics, Population Studies and Health Promotion, Faculty of Public Health, Airlangga University, Surabaya, Indonesia
  • Laura Navika Yamani Departement of Epidemiology, Biostatistics, Population Studies and Health Promotion, Faculty of Public Health, Airlangga University, Surabaya, Indonesia, Research Center on Global Emerging and Re-emerging Infectious Diseases, Institute of Tropical Disease, Airlangga University, Surabaya, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.42641

Keywords:

COVID-19, Gejala awal, Hubungan

Abstract

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang pertama kali muncul pada tahun 2019 di Kota Wuhan, China. Dikarenakan gejala umum dari COVID-19 yang menyerupai gejala  dari penyakit influenza menyebabkan masyarakat menjadi kurang waspada terhadap ancaman penyakit ini, sehingga usaha masyarakat dalam melakukan pencegahan menjadi kurang maksimal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Institute of Tropical Disease dari bulan Agustus 2022 hingga Februari 2023 dengan menganalisis sampel diagnostik di  ITD pada tahun 2020. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat untuk menganalisis sampel diagnostik ITD secara deskriptif sedangkan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan dua variabel. Lebih banyak kasus positif dalam hasil swab PCR dan sebagian besar sampel menunjukkan gejala awal. Laki-laki dan lansia akhir merupakan kategori yang paling banyak mendapatkan hasil swab PCR positif. Tingkat positif dari sampel diagnostik ITD selama tahun 2020 mencapai angka 73%. Terdapat lima gejala yang menunjukkan keterkaitan, yaitu demam (PR: 6.326), sesak napas (PR: 8.088), lemas (PR: 14.489), batuk (PR: 6.870), dan mual (PR: 10.889). Temuan dari penelitian ini menyatakan bahwa tingkat positif dari sampel diagnostik ITD pada tahun 2020 adalah 73%, dan tidak semua gejala awal yang dialami oleh pasien COVID-19 berkaitan dengan hasil swab PCR COVID-19. Gejala awal yang sebaiknya perlu lebih diperhatikan adalah demam, lemas, sesak napas, batuk, dan lemas karena tersebut berdasarkan analisis statistik gejala-gejala memiliki hubungan dengan hasil swab PCR positif COVID-19.

References

Alamsyah, F. (2020) COVID-19: Penyebab, Penyebaran, dan Pencegahannya. Surabaya: Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) dan Himpunan Kedokteran Fetomaternal Indonesia (HKFM).

Andrew, P. L. R., Cai, W., Rudd, J. A., & Sanger, G. J. (2020). COVID-19, nausea, and vomiting. Journal of Gastroenterology and Hepatology, 36, 646-656.

D’Amico, F., Baumgart, D. C., Danese, S., & Biroulet, P. L. (2020). Diarrhea during COVID-19 infection: Pathogenesis, epidemiology, prevention, and management. Clinical Gastroenterology and Hepatology, 18(8), 1663-1672.

Daud, M. L., Nelwan, J. E., & Ratag, B. T. (2022). Hubungan antara umur dan jenis kelamin dengan kejadian Coronavirus Disease-19 di Kota Bitung tahun 2020. Jurnal KESMAS, 11(1).

Hendry, Z., Arisjulaynto, D., & Hidayat, R. (2022). Hubungan antara riwayat sesak napas dengan risiko terinfeksi COVID-19. Journal Nursing Research Publication Media, 1(1).

Klopfeinstein, T., Oussou-Kadiane, N. J., Toko, L., Royer, P.-Y., Lepiller, Q., Gendrin, V., & Zayet, S. (2020). Features of anosmia in COVID-19. Médecine et maladies infectieuses, 50(5), 436-439.

Kominfo. (2020). Sebanyak 611.097 Pasien Sembuh COVID-19 di Tahun 2020.[pdf] Jakarta:Kementerian Komunikasi dan Informasi. Retrieved April 17, 2023, from https://www.kominfo.go.id/content/detail/31815/sebanyak-611097 pasien-sembuh-covid-19-di-tahun-2020/0/virus_corona

Levani, Y., Prastya, A. D., Mawaddatunnadila, S., Wuhan, K., & Huebei, P. (2019). Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ): Patogenesis , Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi. 2019.

Putri, N. A., Putra, A. E., & Mariko, R. (2021). Hubungan usia, jenis kelamin, dan gejala dengan kejadian COVID-19 di Sumatera Barat. Majalah Kedokteran Andalas, 44(2), 104-111.

Robles, M. T., & Dapena, D. (2020). Association between COVID-19 prognosis and disease presentation , comorbidities and chronic treatment of hospitalized patients. 1–13. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0239571

Silangen, K. T., Waleleng, B. J., & Wantania, F. E. N. (2021). Gejala gastrointestinal pada pasien COVID-19. e-Clinic, 9(2), 279-286.

Swain, S. K. (2021). Hearing loss and vertigo among COVID-19 patients: A review. International Journal of Research in Medical Sciences, 9(9), 2863-2868.

WHO. (2020). Tes Diagnostik Untuk Sars-Cov-2.[pdf] Jenewa: World Health Organization. Retrieved Desember 22, 2022, https://cdn.who.int

Zeidan, S., Mailart, E., Louapre, C., Roux, T., Lubetzki, C., & Papeix, C. (2020). COVID-19 infection in NMO/SD patients: French survey. Journal of Neurology, 268(4), 1188-1190.

Zhang, T., Liu, D., Tian, D., Xia, L., .2021.The Roles of Nausea and Vomiting in COVID-19: did we miss something.Journal of Microbiology, Immunology and Infection [e-journal] 54 (4) pp: 541-546.

Downloads

Published

2025-03-24

Issue

Section

Articles