OPTIMASI SODIUM LAURYL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN DALAM SEDIAAN HANDWASH DARI EKSTRAK AMPAS TEH HITAM (BLACK TEA)

Authors

  • Veni Rizkia Program Studi Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tega
  • Joko Santoso Program Studi Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tega
  • Purgiyanti Purgiyanti Program Studi Farmasi, Politeknik Harapan Bersama Tega

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.42535

Keywords:

Ekstrak Ampas Teh Hitam, Handwash, Sodium Lauryl Sulfat, Uji Sifat Fisik

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah permasalahan kebersihan tangan yang mendorong peneliti membuat produk handwash ekstrak ampas teh hitam dengan Sodium Lauryl Sulfat sebagai surfaktan, Sodium Lauryl Sulfat yang digunakan harus optimal karena agar tidak mengurangi efektivitas kebersihan dan kenyamanan produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi Sodium Lauryl Sulfat dengan perbedan konsentrasi 6%, 9% dan 12% dalam sediaan handwash dengan ekstrak ampas teh hitam (black tea) dan memberikan gambaran komprehensif tentang sifat fisik produk, membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan formulasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dalam pembuatan ekstrak ampas teh hitam dengan metode maserasi dan diuji dengan berbagai parameter pengujian sifat fisik. Metode pengujian sifat fisik melibatkan uji organoleptis untuk mengevaluasi karakteristik sensorik, pengukuran pH untuk menilai tingkat keasaman atau kebasaan, mengetahui bobot jenis untuk menilai kualitas tiap konsentrasi, pengujian tinggi busa untuk mengetahui ketahanan busa yang terbentuk dan pengukuran viskositas untuk memahami kemampuan aliran. Selain itu, penelitian ini mencakup penentuan formulasi konsentrasi Sodium Lauryl Sulfat paling baik. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Sodium Lauryl Sulfat dengan perbedaan yang signifikan pada masing-masing formulasi sediaan handwash ekstrak ampas teh hitam pada uji tinggi busa, bobot jenis dan viskositas. Hasil uji sifat fisik ini menunjukan formulasi 2 merupakan sediaan handwash dengan sifat fisik yang paling baik dilihat dari hasil uji organoleptis, homogenitas, bobot jenis, viskositas dan tinggi busa yang semuanya memenuhi standar.

References

Andi Nurpati Panaungi. (2022). Pembuatan Sabun Padat Dari Minyak Kelapa Dengan Penambahan Ekstrak

Buah Pare (Momordica Charantia L) Sebagai Antioksidan Menggunakan Metode Cold Process. Borneo

Journal of Pharmascientech, 6(1), 38–48. https://doi.org/10.51817/bjp.v6i1.443

Anugerah, M., Waris, A., & Nur, S. (2021). Formulasi dan Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Sabun Cair

Ekstrak Herba Centella asiatica L . 12(01), 32–40.

Ayu, N., & Ananda, S. (2025). Analisis Studi Literatur Kandungan Zat Berbahaya Pada Kosmetik Perawatan

Kulit dan Rambut. 2(1), 259–271.

Cahyaningsih, D., Ariesta, N., & Amelia, R. (2019). Pengujian Parameter Fisik Sabun Mandi Cair Dari

Surfaktan Sodium Laureth Sulfate (Sles). Jurnal Sains Natural, 6(1), 10.

https://doi.org/10.31938/jsn.v6i1.250

Dhrik, M., & Sawji, R. T. (2023). Optimasi Sodium Lauryl Sulfat (SLS) dan Asam Stearat Pada Formula

Sediaan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Sirih Hijau (Piper betle L.). Jurnal Ilmiah Mahaganesha, 2(1),

01–10.

Fikriana, R., Ferry Balfas, R., Kandhita Febriani, A., Studi DIII Farmasi, P., Ilmu Kesehatan, F., Muhadi

Setiabudi, U., Brebes, K., & Jawa Tengah, P. (t.t.). Formulasi dan Uji Mutu Sediaan Sabun Cuci Tangan

Cair dari Ekstrak Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.). 1(2), 507.

Handayani, S., Hidayati, N., & Aprilianti, R. (2018). Formulasi Sabun Mandi Cair Ekstrak Kulit Jeruk Manis

Varietas Siam (Citrus sinensis L.) Dengan Variasi Konsentrasi Surfaktan Sodium Lauril Sulfat. CERATA

Jurnal Ilmu Farmasi, 9(2), 43–48. https://doi.org/10.61902/cerata.v9i2.86

Hartono, G. A., Margaretha, G. T., Ramadhani, N. F., Asy’ari, M. A., Made, I., Dharmawan, S., Nur Cahyo,

H., Kurnia, D., & Prayitno, F. (2024). Pengaruh Sodium Lauril Sulfat Pada Kemaksimalan cara

membersihkan suatu Sampo anti ketombe dan Sabun Badan. Jurnal Analis, 3(1), 57–065.

Lamusu, D. (2018). Uji Organoleptik Jalangkote Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea batatas L) Sebagai Upaya

Diversivikasi Pangan. Jurnal Pengolahan Pangan, 3(1), 9–15. https://doi.org/10.31970/pangan.v3i1.7

Panji Ratih, R, S. W., Fitriyany, E., I, C., Calya, F., & Sari, S. (2023). Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang

Putih (Allium sativum L.) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Sabun Cair. Jurnal Riset Kefarmasian

Indonesia, 5(3), 427–438. https://doi.org/10.33759/jrki.v5i3.392

Sari, P. I. (2017). Formulasi dan Stabilitas Sediaan Sabun Cair Ekstrak Kulit Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia

) Sebagai Antiseptik Formulation and Stability Test of Liquid Soap Preparation of Lime Peel Extract (

Citrus Aurantifolia ) as an Antiseptic.

Satriawan, B., & Wijaya, A. (2023). Pengaruh Perbedaan Jenis Pelarut Terhadap Nilai Rendamen Ekstrak

Daun Pepaya (Carica Papaya .L). Jurnal Ilmiah Jophus : Journal of Pharmacy UMUS, 5(01), 10–17.

Sudarman, R., Nurbaits, A., & Sihombing, R. P. (2021). Sabun Cair Berbasis Surfaktan Anionik

The Effect of Salt Concentration on the Viscosity of Anionic Surfactant Liquid Soap. 4, 39–44.

Supriyanto, T., Emmidia Djonaedi, & Sutanto. (2022). Penambahan Kalium Hidroksida (KOH)

Untuk Memperbaiki Nilai pH Produk Sabun Cuci Piring. Seminar Nasional Terapan

Riset Inovatif (SENTRINOV) Ke-8 ISAS Publishing Series: Community Service, 8(3), 146–152.

Usman, Y., & Baharuddin, M. (2023). Uji Stabilitas dan Aktivitas Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Daun

Alpukat ( Persea americana Mill .). 12(2), 43–49.

Wardani, R. I., Wardani, T. S., & Fitriawati, A. (2024). Formulasi Dan Evaluasi Sabun Mandi Cair Dengan

Penambahan Filtrat Semangka (Citrullus Lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) Sebagai Antioksidan

Dengan Metode DPPH. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education (e-Journal), 4(1), 145–157.

https://doi.org/10.37311/ijpe.v4i1.24749

Yusan, L. Y., Nailufa, Y., & Suryadhi. (2022). Pembuatan Handwash : Peningkatan Kualitas Sabun UMKM: Vol. I.

Downloads

Published

2025-03-19

Issue

Section

Articles