TREATMENT SUCCESS DESCRIPTION OF MULTIDRUG RESISTANCE TUBERCULOSIS IN MAKASSAR CITY

Authors

  • sri wahyuningsih Program Studi DIV Manajemen Informasi Kesehatan, Politeknik Kesehatan Megarezky

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.42522

Keywords:

Keberhasilan Pengobatan, Efek Samping, Peran PMO, Motivasi Penderita, Dukungan Keluarga

Abstract

Keberhasilan Pengobatan merupakan indikator pencapaian utama pengendalian program tuberkulosis di pelayanan kesehatan. Keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor dari penderita maupun faktor pelayanan kesehatan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran keberhasilan pengobatan Multidrug Resistance Tuberculosis (MDRTB) di Kota Makassar. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah 64 orang.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik penderita yang berhasil pengobatan MDR-TB berjenis kelamin tertinggi yaitu laki-laki (61%). Kelompok usia tertinggi yaitu 36-44 tahun (26.5%). Suku tertinggi yaitu suku makassar (53%). Tingkat Pendidikan tertinggi yaitu tamat SMA (43.8%). Status pekerjaan tertinggi yaitu tidak bekerja (37.5%). Tempat dinyatakan MDR-TB tertinggi di Rumah Sakit (75%). Lama pengobatan MDR-TB tertinggi jangka panjang (84.4%). (100%) responden menyatakan merasakan efek samping obat, efek yang dirasakan yaitu muntah. (100%) responden menyatakan memperoleh peran PMO. (93.8%) responden memiliki motivasi yang tinggi dan (6.3%) memiliki motivasi sedang. (95.3%) responden memperoleh dukungan keluarga yang tinggi dan (4.7%) memperoleh dukungan keluarga yang sedang selama menjalani pengobatan. Oleh karena itu diharapkan bagi petugas kesehatan agar lebih meningkatkan program pengendalian TB dalam upaya keteraturan pengobatan MDR-TB dengan melakukan pengawasan terhadap pasien yang mengalami kegagalan pengobatan (dropout) sehingga akan meningkatkan keberhasilan pengobatan dan memutus rantai penularan MDR-TB.

References

Al-Qur’an dan terjemahan. (2010). Dapartemen Agama RI.

Aslamiyati, D.N., Wardani, R.S., Kristini, T. D. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pengobatan Tuberkulosis Paru (Studi di Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang).

Data Rekam Medis RSUD Labuang Baji Kota Makassar Tahun 2017-2019.

Deshmukh, R., Dhande, D.J., Sachdeva, K.S., Sreenivas, A., Kumar, A.M.V., Satyanarayana, S. (2015). Patient and Provider Reported Reasons for Lost to Follow Up in MDRTB Treatment: a Qualitative Study from a Drug Resistan TB Centre in India. Plos One, 10, 1-11.

Efendi & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika

Fatmawati, U., Kusmiati, T. (2016). Characteristics and the Side Effects of New MDR-TB Treatment in the Dr. Soetomo Hospital during 2016. Jurnal Respirasi (JR). Vol. 3 No. 3 Mei 2017: 35-41.

Harnanik. (2014). Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan TB Paru di Puskesmas Purwodadi II Kabupaten Grobongan. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan 'Aisyiyah Yogyakarta.

Hasan, N. (2018). Pengaruh Sosial Budaya dan Sikap Petugas Kesehatan terhadap Keberhasilan Kesembuhan TB Paru di Puskesmas Semula jadi Kecamatan Datuk Bandar Timur Kota Tanjungbalai. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Hayati, D., Elly, M.. (2016). Hubungan Kinerja Pengawas Menelan Obat (PMO) dengan Kesembuhan Penderita TB di Puskesmas Arcimanik Bandung. J. Ilmu Keperawatan Vol. 4 No. 1.

Kementerian Kesehatan RI, (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Kementrian Kesehatan RI.

Kondoy, P.P.H. Rombot D.V., Palandeng H.M.F., Pakasi TA .(2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan berobat pasien Tuberkulosis Paru di Lima Puskesmas di Kota Manado. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik, 2(1): 1-8.

Margaretha. (2012). Hubungan Motivasi Kesembuhan dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TB Paru Dewasa di RS Eka Hospital BSD (Skripsi). Esa Unggul, Jakarta.

Murni, D.C. (2017). Gambaran Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Bta (+) Di Wilayah Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Tahun 2015, 164.

Nurjana, M.A. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Tuberkulosisi Paru Usia Produktif (15-49 tahun) di Indonesia. Media Litbangkes Vol. 25 No. 3, 165-170.

Nugroho, F.S., Shaluhiyah, Z., Adi, S. (2018). Gambaran Perilaku Pengobatan Pasien TB MDR Fase Intensif di RS. DR. Moewardi Surakarta. Jurnal Kesehatan. ISSN 1979-7621 (Print). ISSN 2620-7761 (Online). Vol. 11. No. 1. Juni 2018.

Panjaitan, F, S. (2010). Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru Dewasa Rawat Inap di Rumah Sakit Umum DR. Soedarso Pointianak Periode September - November 2020, Skripsi. Universitas Tanjungpura, Pontianak. Pontianak.

Rosidah, F. (2008). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pengobatan TB Paru di BP4 Tegal, Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang.

Seniantara, I. K., Ivana, T., Adang, Y. G. (2018). Pengaruh Efek Samping Obat (Obat Anti Tuberculosis) Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien TBC di Puskesmas.

Tirtana, B. T. (2011). Faktor-Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan pada Pasien TB Paru dengan Resistensi Obat.

Triningsih, A.L., Fitriangga, A., Irsan, A. (2017). Gambaran Keberhasilan Pengobatan Pada Pasien Tuberkulosis Paru Bta Positif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun 2016-2017 21.

Utomo, G.C., Joebagyo, H. (2017). Case Study Onmulti Drug Resistance Tuberculosis In Grobogan, Central Java. Journal Epidemiologi Public Health 02, 186–200 https://Doi.Org/10.26911/Jepublichealth.2017.02.03.01

World Health Organization. (2019). Global Tuberculosis Report 2019. World Health Organization, S.L.

World Health Organization (2018). Global tuberculosis report 2018.

Downloads

Published

2025-06-28

Issue

Section

Articles