DISTRIBUSI KEJADIAN TUBERKULOSIS BERDASARKAN KEPADATAN PENDUDUK DI JAWA TENGAH TAHUN 2021-2023 MENGGUNAKAN SOFTWARE EPI MAP

Authors

  • Sahlum Amelia Fitri Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.42115

Keywords:

BCG, Imunisasi, Jawa Tengah, Pemetaan, Tuberkulosis

Abstract

Penyakit uberkulosis merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dimana disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang menempati urutan kedua di dunia, dan Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu wilayah yang ada di Indonesia dengan kasus tuberkulosis yang relatif tinggi per tahunnya. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk melihat distribusi kejadian tuberkulosis berdasarkan kepadatan penduduk di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021-2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan rancang bangun penelitian studi korelasi. Populasi penelitian ini yakni seluruh wilayah di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan total sampling. Variabel dependen dalam penelitian ini yakni kejadian tuberkulosis dan variabel independen dalam penelitian ini yakni kepadatan penduduk. Data diperoleh dengan cara penelusuran dokumen Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan data BPS tahun 2021-2023. Data kemudian dilakukan pemetaan menggunakan software Epi Map 7.2.5.0. Berdasarkan hasil pemetaan kejadian tuberkulosis berdasarkan kepadatan penduduk, wilayah dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi memiliki angka kejadian tuberkulosis yang tinggi juga. Wilayah tersebut yakni Kabupaten Banyumas dan Kota Semarang. Kejadian tuberkulosis di Provinsi Jawa Tengah tahun 2021-2023 dipengaruhi oleh kepadatan penduduk yang relatif tinggi. Faktor pendukung lain seperti kondisi sanitasi lingkungan fisik, kontak serumah, perilaku, dan status ekonomi serta pendidikan kemungkinan dapat mempengaruhi kejadian tuberkulosis. Oleh karena itu diperlukan kerjasama multisektoral untuk menekan lonjakan kasus dan kematian.

References

Asyfani, Y., Manfaati Nur, I., Fathoni Amri, I., Yunanita, N., Hikmah Nur Rohim, F., Aura Hisani, Z., & Anggun Lestari, F. (2024). Pengelompokan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Berdasarkan Kepadatan Penduduk Menggunakan Metode Hierarchical Clustering Info Artikel. Journal of Data Insights, 2(1), 1–8. http://journalnew.unimus.ac.id/index.php/jodi

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2021). Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota (per km2). Jawa Tengah: dipublikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2022). Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota (per km2). Jawa Tengah: dipublikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah (2023). Kepadatan Penduduk menurut Kabupaten/Kota (per km2). Jawa Tengah: dipublikasi Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah

Eliza Fitria, Ratna Juwita, Betty Nia Rulen, Y. M. (2023). Pemodelan Faktor Resiko Kejadian TB Di Provinsi Riau. 15.

Febriyanti, A., Laila, I., & Azzahra, R. (2024). Analisis Faktor-Faktor Risiko Penularan Tuberkulosis di Indonesia. Seroja Husada: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(2), 194–201. https://jurnal.kolibi.org/index.php/husada/article/view/1614

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2021). Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2021. Jawa Tengah: dipublikasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2022). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022. Jawa Tengah: dipublikasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (2023). Profil Kesehatan Jawa Tengah 2023. Jawa Tengah: dipublikasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.

Jeffrey Saputra Kawi, D. (2024). Promosi Kesehatan Menghambat Laju Peningkatan Kasus Baru Tuberkulosis Paru Di Desa Sukaharja, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Indonesia Nursing Journal of Education and Clinic, 4(1), 170–187.

La Rangki, & Arfiyan Sukmadi. (2021). Hubungan Perilaku dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Kabupaten Muna. Health Care : Jurnal Kesehatan, 10(2), 346–352. https://doi.org/10.36763/healthcare.v10i2.153

Lestar, A. A., Makful, M. R., & Okfriani, C. (2021). Analisis Spasial Kepadatan Penduduk Terhadap Kasus Tuberkulosis di Provinsi Jawa Barat 2019-2021. Jurnal Cahaya Mandalika, 577–584. https://ojs.cahayamandalika.com/index.php/JCM/article/view/1663

Melia Setia Rindu, Agrina, R. M. P. (2022). Pengaruh sanitasi lingkungan fisik rumah, sosial budaya dan kontak serumah terhadap kejadian Tuberkulosis Paru di Pulau Bengkalis Kabupaten Bengkalis. Jurnal Kesehatan Sehati, 2(No. 2), 53–60.

Sabneno, A. S., Pay, H. P., Faot, M. I., & Arkian, T. A. (2025). Peran Edukasi dalam Pencegahan Penyebaran Tuberkulosis di Sekolah. 5, 1133–1141.

Sumiarni, L., Andani, O. S., & Santoso, T. (2023). Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dan Status Ekonomi Terhadap Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Kandis Tahun 2022. 9(1), 8–17.

Downloads

Published

2025-03-26

Issue

Section

Articles