GAMBARAN EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.41923Keywords:
Epidemiologi, Kabupaten Kediri, TuberkulosisAbstract
Tuberkuosis merupakan penyakit menuar yang disebabkan eh bakteri. Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia yaitu dua pertiga atau sebesaar 8,4%. Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi dengan penduduk terbanyak kedua, akan tetapi cakupan penemuan kasus TBC pada tahun 2023 di Jawa Timur yaitu 90,9%. Namun, masih banyak wilayah di Provinsi Jawa Timur masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan. Salah satunya yaitu Kabupaten Kediri. Untuk itu penelitian bertujuan untuk mengambarkan epidemiologi penyakit TBC di wilayah Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan data sekunder dari Profil Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2023. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyakit TBC di Kabupaten Kediri Tahun 2023 di derita oleh laki-laki sebanyak 1269 penderita (55%), mayoritas penderita berada pada kelompok usia dewasa (>14 tahun) sebesar 67%. CDR sebanyak 2312 kasus baru dengan CNR sebanyak 144,7 per 100.000 penduduk dan SR sebesar 88,9%. Kasus tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Kediri pada tahun 2023 lebih banyak diderita oleh laki-laki dan kelompok usia dewasa yang kemungkinan disebabkan oleh kebiasaan merkok,faktor beban kerja yang tinggi, tingkat mobilitas tinggi, dan lingkungan yang buruk. Meskipun CNR megalami kenaikan setiap tahunya, namun angka CDR dan SR masih berada dibawah target sehingga perlu upaya peningkatan deteksi dini dengann jemput bola, pelatihan kader, dan lain-lainReferences
Anika Sari, E., PDW, K. S., and Rafika, D. (2023). Relationship Between Knowledge Level and Compliance in Tuberculosis Patients. Indonesian Journal of Pharmaceutical Education, 3(1). https://doi.org/10.37311/ijpe.v3i1.18774
Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. (2024, September 20). Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia - Tabel Statistik - Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. https://sulut.bps.go.id/id/statistics-table/2/OTU4IzI=/jumlah-penduduk-menurut-provinsi-di-indonesia.html
Bella, N., Wulan, D., Wardhani, S. R., and Puspawati, A. A. (2024). Pelatihan dan Masa Kerja Berhubungan Dengan Capaian CAse Detection Rate TBC Paru. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 6(1), 419–424. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP
Dewi Kristini, T., and Hamidah, R. (2020). Potensi Penularan Tuberculosis Paru pada Anggota Keluarga Penderita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 24–28. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi,
Dinas Kesehatan Jawa Timur. (2024). PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2023.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. (2024). Profil Kesehatan Kabupaten Kediri Tahun 2023.
Farsida, Nugraha, I. Z., Syafitri, I. N., Nurzahra, K., Darisan, K. N., Hardiansyah, D., Sari, N. P., and Harlyana, C. (2023). Prosiding Seminar Nasional LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat Upaya Pencegahan Tuberkulosis Pada Lanjut Usia Melalui Program Senam Pernafasan Pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 1 Cipayung. Prosiding Seminar Nasional LPPM UMJ. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Kementerian Kesehatan. (2024). Profil Kesehatan Indonesia 2023.
Khadijah, N., Kristanti, A. W., and Christanti, J. (2023). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN TUBERCULOSIS (TB) PARU DI RSUD KABUPATEN MAPPI. Jurnal Pranata Biomedika, 2(1).
Lestari, N. P. W. A., Dedy, M. A. E., Artawan, I. M., and Febrianti, I. (2022). Perbedaan Usia dan Jenis Kelamin Terhadap Ketuntasan Pengobatan TB Paru di Puskesmas di Kota Kupang. Cendana Medical Journal, 23(1), 24–31.
Mahmudah, M. R., and Setiyabudi, R. (2023). The Description of CDR, Case Notification Rate and Treatment Success in Tubercuosis Control. Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research, 3(1), 16–22. https://doi.org/10.47650/pjphsr.v3i1.658
Rosmawati, K., Hasan, C., Epidemiologi, P., Kesehatan Masyarakat, F., Penulis Korespondensi, E., and pertama, penulis. (2023). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makasar. Window of Public Health Journal, 4(6), 1028–1040.
Sari, G. K., Sarifuddin, and Setyawati, T. (2022). Tuberkulosis Paru Post Wodec Pleural Efusion: Case Report. Jurnal Medical Profession (MedPro), 4(2), 174–182.
Stephen, Palandeng, H. M. F., and Waworuntu, O. (2023). Holistic approach on pulmonary tuberculosis: a case study. J Kedokt Kom Tropik, 11(1), 449–456.
Sunarmi, and Kurniawaty. (2022). Hubungan Karakteristik Pasien TB Paru Dengan Kejadian Tuberkulosis. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), 182–187.
Sutrisna, M., and Elsi Rahmadani. (2022). Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan TB MDR. Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(4), 370–376. https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v1i4.1168
Yulianita, Budiman, H., and Sari, endang. (2022.). Hubungan Pengetahuan, Kebiasaan Merokok dan Riwayat Kontak Serumah Dengan Kejadian TB Paru. Human Care Journal, 7, 724–733.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Divaki Aviaa Bramila Widyadhana, Khuliyah Candraning D., Aditya Sukma Pawitra

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


