PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KUNYIT (CURCUMA LONGA L) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGIK HATI TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI MINUMAN BERALKOHOL CAP TIKUS

Authors

  • Ridwan Wahyu Hidayat Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Nur Anindhita K. Wijaya Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Maria K. Sambuaga Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.41803

Keywords:

Cap tikus, ekstrak kunyit, hati, histopatologik

Abstract

Hati adalah organ paling rentan terhadap efek mengonsumsi minuman beralkohol. Kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang bisa melindungi hati dari kerusakan zat oksidatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kunyit terhadap gambaran histopatologik hati tikus wistar yang diinduksi minuman berakohol Cap Tikus. Penelitian ini merupakan true experimental secara in vivo dengan rancangan post-test only control trial group design. Sebanyak 24 tikus wistar jantan digunakan sebagai subjek penelitian. Dibagi dalam kelompok kontrol normal yaitu tikus diberikan makanan pakan AD2 dan air. Kelompok kontrol negatif yaitu tikus diberi pakan, lalu tikus diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Kelompok perlakuan 1 yaitu tikus diberikan pakan, lalu diberi ekstrak kunyit dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, lalu diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Kelompok perlakuan 2 yaitu tikus diberikan pakan, diberi ekstrak kunyit dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, lalu diinduksi cap tikus sebanyak 2,16 ml/tikus/hari. Hasil penelitian menunjukan kelompok kontrol normal terdapat gambaran histopatologik hati tikus yang normal. Kelompok kontrol negatif menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat banyak sel steatosis, inflamasi, sedikit sel nekrosis, dan beberapa sel regenerasi. Kelompok perlakuan 1 menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat lebih sedikit sel steatosis, inflamasi, sangat sedikit sel nekrosis, dan lebih banyak sel regenerasi. Kelompok perlakuan 2 menunjukan gambaran histopatologik hati tikus terdapat sangat sedikit sel steatosis, inflamasi, nekrosis, dan lebih banyak sel regenerasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian kunyit dengan dosis 200 mg terlihat lebih efektif dalam memperbaiki kondisi histopatologik hati tikus setelah induksi cap tikus karena menunjukkan sangat sedikit sel steatosis, inflamasi, dan nekrosis, serta lebih banyak sel regenerasi dibandingkan kelompok perlakuan 1.

References

Alcohol. (2024). World Health Organization. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/alcohol

Andi Khalishah Hidayati, Rijal, S., Wello, E. A., Sommeng, F., Sri Julyani, & Andi Irwansyah Ahmad. (2022). Pengaruh Kunyit Kuning (Curcuma longa) terhadap Gambaran Mikroskopik Hati Tikus (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Etanol Absolut. Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(6), 353–362. https://doi.org/10.33096/fmj.v2i6.12

Arjun Kalra, Yetiskul, E., Wehrle C.J., Tuma F. (2023). Physiology, liver. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535438/

Boby, N., Lee, E. B., Abbas, M. A., Park, N. H., Lee, S. P., Ali, M. S., Lee, S. J., & Park, S. C. (2021). Ethanol-induced hepatotoxicity and alcohol metabolism regulation by gaba-enriched fermented smilax china root extract in rats. Foods, 10(10). https://doi.org/10.3390/foods10102381

Conreng, D., Waleleng, B. J., & Palar, S. (2014). Hubungan konsumsi alkohol dengan gangguan fungsi hati pada subjek pria dewasa muda di kelurahan tateli dan teling atas manado. E-CliniC, 2(2), 2–5. https://doi.org/10.35790/ecl.2.2.2014.5026

Kaban, K., & Sunarti, S. (2019). Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Longa Linn) Menurunkan Penyakit Perlemakan Hati Non-Alkoholik. Biolink (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan), 5(2), 123–130. https://doi.org/10.31289/biolink.v5i2.1800

Lee, H. Y., Lee, G. H., Hoang, T. H., Kim, S. W., Kang, C. G., Jo, J. H., Chung, M. J., Min, K., & Chae, H. J. (2022). Turmeric extract (Curcuma longa L.) regulates hepatic toxicity in a single ethanol binge rat model. Heliyon, 8(9), e10737. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e10737

Lintong, L. V, Deeng, D., & Mamosy, W. (2022). Perubahan Nilai Budaya Masyarakat Cap Tikus Di Desa Talaitad Utara Kecamatan Suluun Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. HOLISTIK, Journal of Social and Culture, 15(4), 1–14.

Niu, X., Zhu, L., Xu, Y., Zhang, M., Hao, Y., Ma, L., Li, Y., & Xing, H. (2023). Global prevalence, incidence, and outcomes of alcohol related liver diseases: a systematic review and meta-analysis. BMC Public Health, 23(1), 1–21. https://doi.org/10.1186/s12889-023-15749-x

Prasetyo, Y., Suyatmi, S., & Hanim, D. (2012). The effect of curcumin extract (Curcuma longa) on liver cell damage necrosis of mice after alcohol induction. Biofarmasi Journal of Natural Product Biochemistry, 10(1), 28–33. https://doi.org/10.13057/biofar/f100105

Rembang, A. A., Kairupan, C. F., & Lintong, M. P. (2020). Pengaruh Minuman Tradisional Beralkohol Khas Sulawesi Utara Dosis Bertingkat terhadap Gambaran Morfologik Hati Tikus Wistar (Rattus norvegicus). EBiomedik, 8(1), 156–162.

Safithri, F. (2018). Mekanisme Regenerasi Hati secara Endogen npada Fibrosis Hati. 6.

Satriani Syahrin, Kairupan, C., & Loho, L. (2016). Gambaran histopatologik hati tikus Wistar yang diberi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) setelah diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). 4, 2–6.

Sijid, S. A., Muthiadin, C., Zulkarnain, Z., & Hidayat, A. S. (2020). Pengaruh pemberian tuak terhadap gambaran histopatologi hati mencit (Mus musculus) ICR jantan. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 11(2), 193. https://doi.org/10.26418/jpmipa.v11i2.36623

Subramaniyan, V., Lubau, N. S. A., Mukerjee, N., & Kumarasamy, V. (2023). Alcohol-induced liver injury in signalling pathways and curcumin’s therapeutic potential. Toxicology Reports, 11(September), 355–367. https://doi.org/10.1016/j.toxrep.2023.10.005

Downloads

Published

2025-02-23

Issue

Section

Articles