FAKTOR – FAKTOR YANG BEHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DI RSUD DEPATI HAMZAH KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2024

Authors

  • Sylsifa Aldisti Institut Citra Internasional, Program Studi Ilmu Keperawatan, Pangkalpinang, Prov. Kep. Bangka Belitung
  • Hendra Kusumajaya Institut Citra Internasional, Program Studi Ilmu Keperawatan, Pangkalpinang, Prov. Kep. Bangka Belitung
  • Rima Berti Anggraini Institut Citra Internasional, Program Studi Ilmu Keperawatan, Pangkalpinang, Prov. Kep. Bangka Belitung

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i2.41157

Keywords:

kebiasaan merokok, penyakit paru obstruktif kronis, usia

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif (PPOK) merupakan penyakit saluran pernapasan pada bagian paru-paru ditandai dengan adanya penyumbatan aliran udara yang mengakibatkan gangguan fisik secara terus menerus yang cenderung memburuk serta berhubungan dengan meningkatnya respon inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh gas berbahaya seperti asap rokok dan polusi udara. Merokok menjadi penyebab utama dalam penyakit Paru Obstruktif Kronis, yang terkait dengan umur pertama merokok, banyaknya rokok yang dihisap dan status terakhir merokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Poliklinik Paru RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2024. Desain penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional, dengan hasil berupa analisa univariat dan analisa bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PPOK pada tahun 2023 berjumlah 81 orang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 49 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian PPOK di Poliklinik Paru RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2024 (p=0,003), hubungan antara usia dengan kejadian PPOK di Poliklinik Paru RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang Tahun 2024 (p=0,16). Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa kejadian merokok dan usia menjadi penyebab utama pada penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang memicu terjadinya perubahan pada silis diparu-paru serta terjadinya inflamasi pada peradangan kronis. Saran pada penelitian ini adalah mengurangi dan mengontrol kebiasaan merokok yang buruk berguna untuk meminimalisir kekambuhan pada PPOK. Pada usia beresiko yang rentan terkena penyakit untuk lebih meningkatkan pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang terbebas dari asap rokok.

References

Alamsyah, L. (2019). Hubungan Faktor Resiko dengan Kejadian pada Penyakit Paru Obstruksi Kronik Di Puskesmas Mandala. Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 1(2), 43–47

Ghofar, A. (2018). Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian PPOK di Paviliun Cempaka RSUD Jombang. Eduhealth, 4(1).

GOLD. (2020). Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease, Inc.

Ismail, L., Sahrudin, S., & Ibrahim, K. (2017). Analisis faktor risiko kejadian penyakit paru obtruktif kronik (PPOK) di wilayah kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari tahun 2017 (Doctoral dissertation, Haluoleo University).

Kemenkes RI 2021. 10 Provinsi dengan Angka Kejadian dan Kematian Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) pada 2021, Jakarta.

Kemenkes RI 2022. 10 Provinsi dengan Angka Kejadian dan Kematian Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) pada 2022, Jakarta.

Nurfitriani, N., & Ariesta, D. M. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (Ppok) Pada Pasien Poliklinik Paru Di Rsud Meuraxa. Jurnal Sains Riset, 11(2), 458-462.

Oemiati R. Kajian epidemiologis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Media Penelit dan Pengemb Kesehat. 2018;23(2 Jun):82– 8.

Riskesdas. Hasil utama RISKESDAS 2013. Kementerian Kesehatan RI. 2013.

Riset Kesehatan Dasar. Hasil utama RISKESDAS 2018. Kementerian Kesehatan RI. 2018.

Sinaga, J., Nurliyani, N. & Saleh, Y. D. (2017) Paparan pestisida terhadap kejadian penyakit paru obstruktif kronis pada petani. Ber. Kedokt. Masy. 33, 529.

Suryadinata, R. V. (2018). Pengaruh Radikal Bebas terhadap Proses Inflamasi pada Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). Amerta Nutrion, 2(4), 317–324.

WHO. 2020. Constitution of the World Health Organization edisi ke49. Jenewa:. hlm. 1. ISBN 978-92-4-000051-3.

World Health Organisation. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). 2021. p. 42– 57. WHO. 2022. Constitution of the World Health Organization edisi ke51. Jenewa:. hlm. 3. ISBN 978-92-4-000053-5.

World Health Organisation. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). 2023. p. 44– 59.

Zolanda. A. dkk. 2021. Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Balita di Indonesia. Jurnal LINK, 17 (1), 2021, 73-80.

Downloads

Published

2025-06-19

Issue

Section

Articles