FAKTOR MEMPENGARUHI KEPATUHAN MENGONSUMSI ZAT BESI (FE) PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEULUMAT LABUHANHAJI TIMUR KABUPATEN ACEH SELATAN

Authors

  • Rahma Hidayani Fakultas Ilmu Keiseihatan, Univeirsitas Teiuku Umar
  • Sufyan Anwar Fakultas Ilmu Keiseihatan, Univeirsitas Teiuku Umar
  • Rubi Rimonda Fakultas Ilmu Keiseihatan, Univeirsitas Teiuku Umar
  • Fikri Faidul Jihad Fakultas Ilmu Keiseihatan, Univeirsitas Teiuku Umar
  • Kiswanto Kiswanto Fakultas Ilmu Keiseihatan, Univeirsitas Teiuku Umar

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.40842

Keywords:

ibu hamil, kepatuhan, konsumsi, tablet zat besi

Abstract

Jumlah tepat zat besi yang dicerna, jarak konsumsi pil zat besi (Fe), dan frekuensi asupan tablet zat besi setiap hari digunakan untuk mengukur kepatuhan terhadap konsumsi pil zat besi. Hemoglobin dalam sel darah merah sebagian diatur oleh zat besi (Fe). Kekurangan zat besi selama kehamilan meningkatkan risiko keguguran, kelahiran dini, bayi baru lahir dengan berat badan kurang, pendarahan sebelum dan selama persalinan, dan anemia berat, yang semuanya dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin. Selain itu, pertumbuhan anak terhambat, tinggi badannya tidak ideal, dan kecerdasannya menurun. Metode: Metode cross-sectional untuk analisis deskriptif kuantitatif digunakan dalam desain penelitian. Popularitas penelitian ini dapat dikaitkan dengan fakta bahwa 78 wanita diberi pil zat besi. 78 orang yang menerima tablet zat besi (Fe) melalui pengambilan sampel lengkap merupakan sampel penelitian. Chi-Square digunakan dalam analisis univariat dan bivariat sebagai pendekatan penelitian.  Hasil: Hasil  penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami (p = 0,047 (0,05) berkorelasi dengan frekuensi konsumsi tablet zat besi di Puskesmas Peulumat, sedangkan pengetahuan (p = 0,038 (0,05)) berkorelasi dengan frekuensi konsumsi tablet zat besi. Sebaliknya, attitude (p = 0,116 (0,05)) tidak menunjukkan adanya korelasi antara frekuensi konsumsi dan konsumsi tablet zat besi.  Hasil analisis univariat dan bivariat menunjukkan adanya hubungan antara variabel pendukung suami dengan konsumsi tablet zat besi (Fe); di sisi lain, tidak ada hubungan antara variabel sikap dan konsumsi tablet zat besi pada ibu hamil serta mengonsumsi suplemen zat besi. Kesimpulan: Yang didapat dari hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi antara pengetahuan dari kemungkinan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe (nilai –p = 0,038), tidak ada korelasi dari kemungkinan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe (nilai-p = 0,116), dan ada korelasi antara dukungan suami dan kemungkinan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe (nilai-p = 0,005).

References

Arum, S. (2014). Hubungan tingkat pendidikan ibu hamil dan perilaku pelayanan bidan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–7.

Budiarni, W. S. H. (2012). Hubungan pengetahuan, sikap, dan motivasi dengan kepatuhan konsumsi tablet besi folat pada ibu hamil. Jurnal Nutrisi College, 1(1), Oktober. https://doi.org/10.14710/jnc.v1i1364

Butwick, A. J., & Nemeth, N. M. (2021). Antepartum and postpartum anemia: A narrative review. International Journal of Obstetric Anesthesia.

Dinas Kesehatan Aceh Selatan. (2023). Profil kesehatan Kabupaten Aceh Selatan 2023.

Hartatik, S., & Arini, T. (2018). Faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di UPTD Puskesmas Bantur. Biomedika, 1(1), 22–31.

Indonesia KKR. (2013). Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.

Indonesia PMKR. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit. Jakarta: Depkes RI.

Jose, A. P. (2016). Hubungan pengetahuan dan tingkat pendidikan PMO (Pengawas Minum Obat) terhadap kepatuhan minum obat antituberkulosis pasien TB paru. Jurnal Majority, 4(8), 81–84.

Kautshar, N., Suriah, & Junaidi, N. (2013). Kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (Fe) di Puskesmas Bara-Baraya tahun 2013. Jurnal Gizi dan Pangan, 2(1), 12–21.

Kesehatan, K. K. R. Dasar. (2020). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Margarizki. (2020). Analisis program tambah darah tablet ibu hamil di Bogor. Media Gizi Kesmas, 8(1), 19. https://doi.org/10.20473/mgk.v8i1.2019.19-26

Misraini. (2018). Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang tahun 2018. Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan.

Mudjiati, I., dkk. (2020). Pedoman penatalaksanaan pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil pada masa pandemi COVID-19. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Riskesdas. (2018). Pusat Kesehatan Indonesia.

Sinaga, E. J. (2015). Pengaruh pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan motivasi tenaga kesehatan terhadap kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Sitinjo Kabupaten Dairi.

Susiloningtyas, I. (2012). Pemberian zat besi (Fe) dalam kehamilan. Vol: 50.

Taye, B., Abeje, G., & Mekonen, A. (2015). Factors associated with compliance of prenatal iron folate supplementation among women in Mecha district, Western Amhara: A cross-sectional study. Pan African Medical Journal.

Waryana, S., & Kusnadi, M. (2010). Gizi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Med.

Winda. (2021). Pengaruh edukasi gizi dan pemberian tablet tambah darah (TTD) terhadap kenaikan kadar hemoglobin remaja putri.

Yolela, H. M. (2018). Hubungan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) dan pemeriksaan kehamilan dengan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Ambarita Kabupaten Samosir.

Downloads

Published

2025-03-26

Issue

Section

Articles