UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI UPT PUSKESMAS MERAL TAHUN 2024

Authors

  • Agni Yuwanna Bhakti Prodi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah, Pekanbaru
  • Kamali Zaman Prodi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Hang Tuah, Pekanbaru
  • Mazlan Mazlan UPT Puskesmas Meral

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.40820

Keywords:

Prevention and Control of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) at Meral Primary Health Center

Abstract

Tingginya angka kejadian DBD dan belum tercapainya target nasional, baik di tingkat kabupaten maupun Puskesmas, menunjukkan pentingnya evaluasi dan optimalisasi program untuk meningkatkan efektivitas intervensi yang melibatkan peran aktif masyarakat, sesuai dengan komitmen dalam RPJMN 2020-2024. Tujuan residensi ini untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di UPT  Puskesmas Meral tahun 2024. Jenis penelitian residensi ini adalah kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara. Informan berjumlah 3 orang yaitu Kepala Puskesmas, Pj. Program DBD dan Kader. Informan dipilih menggunakan teknik  purposive sampling. Metode pengumpulan data wawancara mendalam dan telaah dokumen. Analisa data menggunakan teknik problem solving cyle meliputi analisa situasi, identifikasi masalah, prioritas masalah dan menentukan alternatif masalah dengan menggunakan Fishbone analysis. Hasil residensi ini kurangnya sosialisasi, peran kader jumantik yang belum optimal, serta terbatasnya anggaran dan bahan pendukung menghambat pencegahan DBD. Kebijakan yang belum maksimal, minimnya pengawasan dan kolaborasi lintas sektor yang kurang efektif semakin memperburuk upaya pengendalian penyakit DBD. Kesimpulan upaya pencegahan dan pengendalian DBD di UPT Puskesmas Meral masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan lima kelurahan yang belum mencapai target ABJ (≥95%) dan angka incidence rate yang masih tinggi (64 per 100.000 penduduk). Prioritas utama adalah meningkatkan capaian ABJ melalui optimalisasi peran kader jumantik, sosialisasi yang lebih efektif, alokasi anggaran yang memadai, pemanfaatan media promosi, serta peningkatan kolaborasi lintas sektor.

References

Ariani, M. (2016). Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD). Jakarta: Penerbit Kesehatan.

Depkes RI. (2004). Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Tanjungbalai Karimun. (2023). Laporan Tahunan Profil Kesehatan Kabupaten Tanjungbalai Karimun Tahun 2023.

Djunaedi, D. (2006). Demam Berdarah Dengue (DBD): Epidemiologi, imunopatologi, patogenesis, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Malang: UMM Press.

Fitriani, T. A. (2021). Analisis spasial kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta tahun 2016–2019 (Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Hidayani, W. R. (2020). Demam Berdarah Dengue: Perilaku rumah tangga dalam pemberantasan sarang nyamuk dan program penanggulangan Demam Berdarah Dengue.

Ishartadiati, K. (2011). Aedes Aegypti sebagai vektor Demam Berdarah Dengue. Prosiding Seminar, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.

Kemenkes RI. (2021). Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025.

Kemenkes RI. (2023). Laporan Tahunan 2022 Demam Berdarah Dengue.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian DBD. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Petunjuk Teknis Manajemen Kasus DBD. Jakarta: Kemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2019). Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI. (2021). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2020–2024.

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Laporan Nasional Situasi DBD di Indonesia Tahun 2023.

Kusriastuti, R. (2011). Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Kementerian Republik Indonesia.

Legooretta-Soeberani, M. I., Kusriastuti, R., & Riono, P. (2017). Economic burden of dengue hemorrhagic fever and cost-effectiveness analysis of vector control in Indonesia. Health Science Journal of Indonesia, 8(2), 91–97.

Lesmasna, R., & Halim, D. (2020). Hubungan Angka Bebas Jentik dengan Kejadian DBD di Kota Batam. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(2), 123–131.

Pangestika, R. D. (2017). Hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Semarang: Universitas Muhammadiyah.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Tata Laksana Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD

Putri, R. A., Handayani, O. W. K., & Wulandari, S. (2023). Community and intersectoral collaboration in dengue prevention: A qualitative study. Journal of Public Health Research, 12(1), 56–64

Soegijanto, S. (2013). Demam Berdarah Dengue. Surabaya: Airlangga University Press.

Sulistyawati, S. (2020). The role of community participation in dengue vector control: A systematic review. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(1), 45–53.

Widia, E. (2019). Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Downloads

Published

2025-03-24

Issue

Section

Articles