HUBUNGAN HIPERTENSI TERHADAP PENYAKIT PERIODONTAL PADA LANSIA DI PUSKESMAS KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.40787Keywords:
Kata kunci: hipertensi, penyakit periodontal, gigi, lansia, puskesmasAbstract
Kehilangan gigi terjadi disebabkan oleh penyakit pada jaringan periodontal yaitu jaringan yang mengelilingi dan mendukung gigi. Penyakit periodontal sifatnya lebih kronis dan tidak menimbulkan rasa sakit hebat, pada kondisi dini tidak menimbulkan rasa sakit. Penyakit periodontal yang banyak dijumpai adalah gingivitis dan periodontitis akibat akumulasi plak yang ditandai oleh peradangan jaringan pendukung gigi yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Hipertensi merupakan masalah klasik di dunia dan menjadi beban utama untuk kesehatan global. Hipertensi banyak terjadi pada usia lanjut. Usia lanjut adalah sebuah tahapan hidup seseorang yang akan dialami oleh setiap manusia. Proses aging pada manusia merupakan suatu peristiwa alami, menurunnya keahlian jaringan pada tubuh untuk memperbaiki diri sendiri dan mempertahankan fungsi tubuh sehingga terjadi penurunan imunitas secara perlahan, dan berakibat terjadinya penurunan derajat kesehatanserta masalah kesehatan.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan hipertensi terhadap terjadinya penyakit periodontal. Jenis penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang lansia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20 orang lansia (100%) yang mempunyai riwayat hipertensi mengalami penyakit periodontal. Semua responden yang diteliti mengalami penyakit periodontal. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara hipertensi dengan penyakit periodontal. Perlunya pemberian perawatan terhadap lansia yang menderita penyakit periodontal dengan oral hygiene instruction, pembersihan karang gigi, dan melakukan perawatan kompleks.References
Apriliani, D. P. (2023). Hubungan penyakit diabetes melitus dengan penyakit jaringan periodontal pada Lansia di Posbindu Sukaherang Kabupaten Tasikmalaya (Doctoral dissertation, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya).
Anisa, M., Wibowo, D, dan Hamdani, R. (2022). Hubungan Status Gizi Terhadap Maloklusi (Literature Review). Dentin, 6(1).) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat.
Cangara, C. J., & Thahir, H. (2024). The Effectiveness of Metronidazole Gels in The Management Of Periodontal Disease. Interdental Jurnal Kedokteran Gigi (Ijkg), 20(1), 90-95.
Das, U. M., & Reddy, D. (2008). Prevalence of malocclusion among school children in Bangalore, India. International journal of clinical pediatric dentistry, 1(1), 10.
Dayataka, R. P., Herawati, H, Dan Darwis, R. S. (2019). Hubungan Tingkat Keparahan Maloklusi Dengan Status Karies Pada Remaja Relationship of Malocclusion Severity with Caries Status in Adolescents. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 3(1), 43-49.
Dermawan, C. H. A., Fitriana, A., & Alioes, Y. (2017). Hubungan status gizi terhadap kesejajaran gigi anterior mandibula berdasarkan pengukuran little’s irregularity index pada siswa SMPN 5 PADANG. Cakradonya Dental Journal, 9(1), 50-54.
Elianora, D. (2018). Pemeriksaan Lengkap Kebiasaan Buruk Mengisap Ibu Jari (Thumb Sucking) (Laporan Kasus). B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 1(2), 102–111.
Erliera, A. R., & Harahap, N. Z. (2015). Hubungan status gizi dengan kasus gigi berjejal pada murid SMP Kecamatan Medan Baru. Dentika Dental Journal, 18(3), 242-246.
Farasifah, N. (2022). Perbandingan Posisi Lidah Berdasarkan Analisis Lowe Antara Maloklusi Dengan Sudut Interinsisal Normal Dan Protrusif Pasien Ortodonti Suku Jawa Kabupaten Banyumas (Doctoral Dissertation, Universitas Jenderal Soedirman).
Fentiana, N., Ginting, D., & Zuhairiah, Z. (2019). ketahanan pangan rumah tangga balita 0-59 bulan di desa prioritas stunting. Jurnal kesehatan, 12(1), 24-29. Yudiya, T. A., Adhani, R., & Hamdani, R. (2020). Hubungan Stunting Terhadap Keterlambatan Erupsi Gigi Kaninus Atas Permanen Pada Anak Usia 11-12 Tahun. Dentin, 4(3).
Germas, (2018). Lampung: Ayo Cegah Stanting!. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bandar Lampung.
Hidayatullah, H., Adhani, R., & Triawanti, T. (2016). Hubungan Tingkat Keparahan Karies Dengan Status Gizi Kurang Dan Gizi Baik Tinjauan pada Anak Balita di TK Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi, 1(1), 104-107.
Istyanto, F., & Virgianti, L. (2023). Manfaat dan potensi puasa dalam mencegah risiko penyakit tidak menular. Jurnal Kesehatan Tropis Indonesia, 1(2), 1-7.
Khairi, N. H. M., Muthi’ah, N., & Utami, N. D. (2024). Gambaran Perilaku Kontrol Plak Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Periodontal Pada Remaja Akhir di Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur. Mulawarman Dental Journal, 4(2), 64-71.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak.
Kemenkes RI. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Physiology & behavior, 176(1), 139-148.
Komala, O. N., Margaretha, D. L., Sandra, F., & Budiman, J. A. (2022). Pengaruh Penyuluhan Dampak Kebiasaan Buruk Terhadap Susunan Gigi Serta Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Komunitas Orang Tua TK Al Hidayah II, Kelapa Gading. Jurnal Abdimas Kesehatan Terpadu, 1(1).
Lydianna, T., dan Utari, D. (2021). Pengaruh Kebiasaan Buruk Oral Terhadap Malrelasi Gigi Pada Anak Panti Asuhan Usia 7-13 Tahun. Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva, 10(2), 32-37.
Malini, A., Asma, A. A. A., & Yahya, N. A. (2021). Online oral hygiene instructions for orthodontic patients in malaysian population. Medicine & Health, 16(1), 223-236.
Munira, S. L. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Prihatmoko, A. D., & Nurhayat, F. (2019). Survei Status Gizi Berdasarkan TB/U dan IMT/U pada Siswa Kelas I (Satu) SD Se-Kecamatan Pacitan. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 7(2), 287-291.
Meilyasari, F, dan Isnawati, M. (2014). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 Bulan Di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal (Doctoral Dissertation, Diponegoro University).
Nasman, Y. U. A. (2021). Pola Penyebab Kejadian Maloklusi Dan Determinan Tipe Maloklusi Yang Terjadi Pada Anak Berusia 5–12 Tahun Di RSGMP Universitas Hasanuddin (Doctoral Dissertation, Universitas Hasanuddin).
Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study Guide-Stunting Dan Upaya Pencegahannya. Buku Stunting Dan Upaya Pencegahannya, hal. 88.
Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting Dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 225-229.
Ramayani, D. (2020). Pelayanan Kesehatan Tahanan Pada Kondisi Over Crowded Di Rumah Tahanan Negara Klas 1 Cipinang. J-Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(1), 52-63.
Roesianto, A., Suwindere, W., & Sembiring, L. S. (2018). Hubungan Index Massa Tubuh/Umur (IMT/U) dengan crowding anterior pada anak usia 10-12 tahun. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 2(2), 95-100.
Suratri, M. A. L., Jovina, T. A., Andayasari, L., Edwin, V. A., & Ayu, G. A. K. (2020). Pengaruh hipertensi terhadap kejadian penyakit jaringan periodontal (periodontitis) pada masyarakat Indonesia (data riskesdas 2018). Buletin Penelitian Kesehatan, 48(4), 228.
Thomaz, E. B. A. F., & Valença, A. M. G. (2009). Relationship between childhood underweight and dental crowding in deciduous teething. Jornal de Pediatria, 85, 110-116.
Wicaksono, D. A., Khoman, J. A., & Kumolontang, R. (2024). Gambaran Performed Treatment Index (PTI) pada Mahasiswa Profesi PSPDG di RSGM Universitas Sam Ratulangi. e-GiGi, 12(2), 175-180.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 rizki nurul fatimah, Sri Wahyuni, Sri Murwaningsih

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


