PANDANGAN ULAMA DAN TENAGA KESEHATAN TERHADAP TREND VENEER DAN KAWAT GIGI
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.39396Keywords:
Veneer, Behel, Hukum, IslamAbstract
Perawatan gigi menjadi daya tarik umat Islam di Indonesia. Akan tetapi banyak umat Islam yang mempertanyakan status hukum atau keabsahan perawatan gigi menurut Al Qur’an dan hukum fiqih termasuk dengan penggunaan kawat gigi begitupun dengan veneer gigi. Penelitian bertujuan ini untuk mengkaji lebih lanjut pandangan ulama dan tenaga medis mengenai tren pemasangan behel dan veneer, dengan fokus pada penggabungan pandangan hukum islam dan pertimbangan medis. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian melibatkan wawancara dengan ulama dan dokter gigi di Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian ini, yaitu veneer dan kawat gigi diperbolehkan dalam Islam jika terdapat indikasi medis dan kebermanfaatan di dalamnya. Hukumnya akan makruh jika semata-mata mengikuti trend dan menjadi haram ketika merusak ciptaan-Nya. Kesimpulan bahwa tindakan veneer dan kawat gigi dapat diterima menurut syariat dan medis selama memenuhi indikasi kesehatan, dilakukan oleh profesional, serta menjaga kesempurnaan ibadah, seperti wudhu dan mandi wajib.References
Anggraini, W., Reski, S. N., & Prassetia, S. (2024). Tinjauan Yuridis Kasus Malpraktik Tukang Gigi Ditinjau Dari Hukum Kesehatan Dan Hukum Perlindungan Konsumen. Lex Suprema Jurnal Ilmu Hukum, 6(2).
Atallah, M. I. S., Utomo, R. M., & Permata, A. D. (2023). Penggunaan Veneer Gigi dalam Pandangan Islam. Religion: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 2(5), 857–861.
Fitria, I., Arifianti, I., Sumarsongko, T., Bonaficius, S., & Rikmasari, R. (2020). Porcelain Laminate Veneer Sebagai Perawatan Estetik Pada Gigi Insisivus Lateralis 1 (Laporan Kasus). Cakradonya Dental Journal, 12(2), 89–92.
Habibah, F. N., Iskandar, I., & Ahyar, M. (2023). Pandangan Pengurus MUI Kota Samarinda Terhadap Praktik Pemasangan Bunny Teeth (Gigi Kelinci). Ghaly Journal of Islamic Economic Law, 1(1), 103–114.
Latifah, A. N., Yudhayana, M. R., & Devi, S. (2023). Analisis Keabsahan Penggunaan Kawat Gigi Terhadap Perspektif Islam. Religion: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 2(5), 531–539.
Mardhiana, A., & Harlina, H. (2016). Student knowledge and awareness of oral cancer (study at Senior High School 2 Baubau, Southeast of Sulawesi). Journal of Dentomaxillofacial Science, 1(1), 45–48.
Mustofa, Z. (2017). Pandangan Ulama NU Ponorogo Tentang Hukum dan Pelayanan Pemasangan Sabuk. (Disertasi Doktor, IAIN Ponorogo).
Pakpahan, E. L., & Amelia, P. (2022). Perilaku Pemeliharaan Kebersihan Mulut Pengguna Ortodonti Cekat (Penelitian pada Murid Kelas 12 SMA Santa Laurensia Tangerang). Jurnal Ilmiah Dan Teknologi Kedokteran Gigi, 18(1), 38–42.
Prawesthi, E., & Hasan, M. (2017). Case Report: Labial Veneer All Porcelain With Press Method For Improving Aesthetic On Patient With Central Diastema Case. SANITAS: Jurnal Teknologi Dan Seni Kesehatan, 8(1), 48–56.
Rahmi, E., Firman, D., & Dziab, H. (2013). Penanggulangan estetik dengan porcelain laminate veneers pada diskolorasi gigi depan rahang atas Overcoming esthetic with porcelain laminate veneers on discolorisation of anterior maxillary teeth. Journal of Dentomaxillofacial Science, 12(3), 195–200.
Rita, R., Iriansyah, I., & Triana, Y. (2023). Analisis Yuridis Terhadap Praktik Tukang Gigi Ilegal Di Indonesia. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 12268–12277.
Septianingrum, E. A., Azzahra, S. S., Yasin, F., & Utami, N. K. (2023). Pandangan Islam terhadap anjuran pemeliharaan kesehatan gigi serta larangan mengikir gigi. JIS: Journal Islamic Studies, 1(2), 222–227.
Solehah, M. (2019). Trend Penggunaan Kawat Gigi dan Dampaknya Terhadap Ekonomu Keluarga (Studi Kasus Remaja di Desa Sukadana Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur). (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
Suhartono, B., Hutami, I. R., Mayangsari, R. S., Yuniar, S. N., Indrawati, S. V., & PP, M. D. (2023). Upaya Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Melalui Edukasi Bahaya Penggunaan € Œbehel Fashion†Pada Masyarakat Margasari. Jurnal Pengabdian Masyarakat DentMas, 1(1), 21–25.
Syahrul, F. M. (2018). Perawatan Ortodonti (Kawat Gigi) Dalam Perspektif Maqāṣid Al-Sharī ‘Ah. Jurnal Al-Mizan, 5(1), 1–18.
Syam, S., & Trilaksana, A. C. (2012). Penatalaksanaan gigi anterior yang mengalami perubahan warna dan kelainan posisi. Makassar Dental Journal, 1(4).
Wijaya, Y. P., Andaryuni, L., & Fitriyanti, V. (2024). Praktik Jasa Veener Gigi Dalam Kajian Maqasid Syariah. Ghaly Journal of Islamic Economic Law, 2(2), 41–57.
Yogasara, A. H., Suryanti, N., & Mantili, R. (2023). Pengaturan Dan Pengawasan Praktik Kursus Veneer Gigi Pada Salon Kecantikan Di Indonesia. Eksekusi: Jurnal Ilmu Hukum Dan Administrasi Negara, 1(3), 128–140.
Yulia, A., Syahril, M., & Suharsil, S. (2018). Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemasangan Behel Pada Remaja Menggunakan Metode Moora (Multi Objective Optimization On The Basis Of Ratio Analysis). Jurnal Cyber Tech, 1(8).
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Eli Nurul, Icha Sanista Agustin, Indah Widyaningsih, Mira Ain Nurlita, Neneng Nanda Dwi Septiani, Rizal Shofhan Hadi, Tedi Supriyadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).