HUBUNGAN POLA ASAH, ASIH DAN ASUH DENGAN STUNTING DI PUSKESMAS INGIN JAYA

Authors

  • Shella Kamal akademi kebidanan saleha
  • Putri Kurniawati Akademi Kebidanan Saleha
  • Desria Mauliati Akademi Kebidanan Saleha
  • Afpria Afpria Akademi Kebidanan Saleha
  • Anggi Anindi Akademi Kebidanan Saleha
  • Anis Amira Akademi Kebidanan Saleha
  • Asri Wulan Dini Akademi Kebidanan Saleha

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.39268

Keywords:

kejadian stunting, pola asah, pola asih, pola asuh

Abstract

Stunting adalah kondisi gizi buruk pada balita dengan tinggi badan di bawah standar untuk usianya. Di Indonesia, penanganan Stunting menjadi prioritas dengan target penurunan prevalensi menjadi 14% pada tahun 2024, setelah mengalami penurunan dari 37,2% menjadi 30,8% pada 2018. Aceh Besar, khususnya Kecamatan Ingin Jaya, memiliki kasus Stunting yang tinggi, mendorong penelitian tentang hubungan pola asah, asih, dan asuh dengan kejadian Stunting. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 116 sampel melalui purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala atau fenomena yang terjadi mengenai faktor resiko stunting pada balita. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola asah dengan kejadian Stunting di Puskesmas Ingin Jaya dengan nilai p value 0,180 ,> 0,05, sehingga Ho diterima dan Hα ditolak. Selanjutnya berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola asih dengan kejadian Stunting di Puskesmas Ingin Jaya dengan nilai p value 0,507 ,> 0,05, sehingga Ho diterima dan Hα ditolak. Kemudian, hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan pola asih dengan kejadian Stunting di Puskesmas Ingin Jaya dengan nilai p value 0,000 <0,054, sehingga Ho ditolak dan Hα. Pola asah dan asih tidak terdapat hubungan terhadap Stunting sedangkan pola asuh terdapat hubungan dengan kejadian Stunting di puskesmas ingin jaya. Diharapkan dengan adanya penelitian ini orang tua untuk lebih memperhatikan mengenai status gizi anak guna mencegah terjadinya kegagalan pertumbuhan dan perkembangan.

References

Adriani M, Bambang W (2014). Gizi dan Kesehatan Balita (Peranan Mikro Zinc pada pertumbuhan balita).Jakarta : Kencana

Al-Rahmad, dkk. (2013). Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif, MP ASI, Status Imunisasi, dan Karakteristik Keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 6(2) 169 – 184

Amelia, F. (2020) ‘Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin, dan Pemberian Asi Eklusif Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita 6- 59 Bulan di Bangka Selatan’, Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), p. 1. doi: 10.32922/jkp.v8i1.92.

Anggraeni, L. D., Toby, Y. R., & Rasmada, S. (2021). Analisis Asupan Zat Gizi Terhadap Status Gizi Balita. Faletehan Health Journal, 8(02), 92-101. 9

Anugraheni, H.S. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 12- 36 Bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Universitas Diponegoro. Skripsi

Atikah, Rahayu, dkk. (2018). Stunting dan Upaya Pencegahannya. In Buku Stunting dan upaya pencegahannya.

Bella, F. D., Fajar, N. A. and Misnaniarti, M. (2020) ‘Hubungan pola asuh dengan kejadian Stunting balita dari keluarga miskin di Kota Palembang’, Jurnal Gizi Indonesia, 8(1), p. 31. doi:10.14710/jgi.8.1.31-39

Hoddinott, J. et al. (2013) ‘Prevalence and Determinants of Child Undernutrition and Stunting in Semiarid Region of Brazil’, American Journal Clinic Nutrition, 98(5), pp. 1170–1178.

Kemenkes RI (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar 2013’, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes RI (2018) ‘Buletin Stunting’, Kementerian Kesehatan RI, 301(5), pp. 1163– 1178.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. 2016. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan.

Lestari, E. (2019) ‘Hubungan Pola Asuh Gizi dengan Status Gizi Anak Usia Sekolah’, Digital Repository Universitas Jember

Mutiarasari, D 2019, ‘Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tinggede’, vol.5, no.2, pp. 42–48.

Nugrahmi, M. A. and Rusdi, P. H. N. (2020) ‘Pola Asah dan Asuh Berhubungan DenganKejadian Stunting di Puskesmas Air Bangis, Pasaman Bara’, Mimbar Ilmiah Kesehatan Ibu dan Anak, 4(2), pp. 22–29. Available at: http://mikiajournal.com/index.php/ojs/artic le/view/15.

Nugrahmi, M. A. and Rusdi, P. H. N. (2020) ‘Pola Asah dan Asuh Berhubungan dengan kejadian Stunting di Puskesmas Air Bangis, Pesaman Barat’, Maternal and Neonatal Health Journal, 4, pp. 22 –28

Primasari, Y. and Keliat, budi anna (2020) ‘Praktik pengasuhan sebagai upaya pencegahan dampak Stunting pada perkembangan psikososial kanak-kanak’, Jurnal Ilmu Keperawatan, 3(3), pp. 263–272.

Putri, M.R. 2018. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bulang Kota Batam. Jurnal Bidan Komunitas, Volume 11 (2): 110

Soetjiningsih & IG. N. Gde Ranuh. (2015). Tumbuh Kembang Anak, Ed. 2. Jakarta: EGC

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatig, dan R&D, penerbit Alfabeta,Bandung

Wahyuningsih S. Evaluasi Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Balita Gizi Kurang di Puskesmas Jakenan Kabupaten Pati Cendikia Utama. 2 Oktober, 2017; Vol. 6, No.4

Downloads

Published

2025-03-29

Issue

Section

Articles