GAMBARAN FAKTOR RISIKO KASUS DIARE DI DESA MAELANG KABUPATEN BOLAANGMONGONDOW PROVINSI SULAWESI UTARA

Authors

  • Synthia W.Tanumang Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli, Kantor Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Manado, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
  • Fachri Latif Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli, Kantor Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Manado, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
  • Natalia E.Parerungan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli, Kantor Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Manado, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
  • Nofrianus Sirapa Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli, Kantor Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Manado, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara
  • Reza F. Tamatampol Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli, Kantor Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Manado, Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.39127

Keywords:

Penyakit Diare, Hiegene dan Sanitasi, Faktor Risiko

Abstract

Diare Penyakit diare merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan yang menjadi masalah kesehatan di dunia. Kasus Diare di indonesia masih menjadi masalah utama penyebab 14,5% kematian. Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Utara melaporkan kasus diare sebanyak 2086. Kasus diare terbanyak terdapat di Kabupaten Bolaangmongondow dangan 1795 kasus. Penyebab diare dapat bersifat multifaktor, dari faktor agen, pejamu, lingkungan, dan perilaku. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian Diare di Kabupaten Bolaang mongondow. Metode penelitian menggunakan Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam adalah masyarakat usia 17 tahun keatas pernah menderita diare dan masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Maelang Kabupaten Bolaanmongondow dengan perhitungan sampel minimal 80 responden. Penentuan sampel dengan menggunakan metode simple random sampling analisis data menggunakan program SPSS kemudian dianalisis. Berdasarkan tingkat pengetahuan sebanyak 66.3% responden memiliki pengetahuan cukup mengenai penyakit Diare dan 33.8% Memiliki Pengetahuan Yang Kurang. Untuk Perilaku Cuci Tangan Sebanyak 72.5% Sudah Memiliki Perilaku Cuci Tangan Yang Cukup dan 27.5% Memiliki Perilaku Cuci Tangan Kurang. Terkait Hygiene Dan Sanitasi Makanan/Minuman Sebanyak 63.7% Memiliki Hygiene Dan Sanitasi Makanan/Minuman yang Cukup dan 36.3% Kurang. Semua Responden sudah menggunakan jamban leher angsa dan memiliki septic tank, dan sebnayak 73.8% responden memiliki tempat sampah dalam rumah dan 45% jenis tempat sampah terbuka, Sedangkan yang memiliki tempat sampah diluar rumah sebanyak 31.3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan, hygiene dan sanitasi makanan/minuman dengan kejadian diare, serta tidak ada hubungan antara pengetahuan dan personal hygiene, perilaku cuci tangan dengan kejadian diare (p  > 0,05).

References

BTKLPP Kelas I Manado, Faktor Risiko Penyakit Diare Di Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Manado : Tahun 2024

Irianty Hilda, Hayati Ridha, Riza Yeni. Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita. Diakses Pada tanggal 23 Desember 2024. https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJK

Khairunnisa et al (2020). Faktor Risiko Diare Pada Bayi Dan Balita Di Indonesia: A Systematic Review Diakses Pada tanggal 19 Desember 2024. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/semnashmkm2020/article/download/1060/634

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2011). Buku pedoman pengendalian penyakit diare. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kemenkes. RISKESDAS. Gejala Penyakit Diare, Penyebab dan Tips Mencegahnya. Jakarta: Kemenkes RI; 2023

Lemeshow et al, (2007). Besar sampel dalam penelitian kesehatan. Edisi Bahas Indonesia, Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Maulana AF, Notobroto HB. Hubungan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Pulau Jawa (Analisis Data SDKI 2017). Media Gizi Kesmas. 2023;12(2):785–9. Available from: https://doi.org/10.20473/mgk.v12i2.2023.785-789

Proverawati, Atikah. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta: NuhaMedika

Rahmi Hidayanti (2012). Faktor Risiko Diare di Kecamatan Cisarua, Cigudeg dan Megamendung Kabupaten Bogor Tahun 2012 FKM UI

Rahman H.F, Widoyo Slamet, Siswanto Heri, Biantoro. FaktorFaktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di Desa Solor Kecamatan Cerme Bondowoso : Nurseline Journal. 2016; 1(1): 2540- 7937

Ranuh, I. R. G et al (2020). Buku Ajar Gastroenterohepatologi Anak. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia Diakses Pada tanggal 19 Desember 2023 https://www.scribd.com/document/495001661/Buku-Ajar-Gastrohepatologi-File-Untuk-Rapat-09-Maret-2019-1

Rau MJ, Novita S. Pengaruh sarana air bersih dan kondisi jamban terhadap kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tipo. Prev J Kesehat Masy. 2021;12(1):110–26. Availale from:https://doi.org/10.22487/preventif.v12i 1.298

Rosyidah. (2014). Hubungan perilaku cuci tangan terhadap kejadian diare. Artikel Ilmiah. Diakses pada 22 Juni 2016 dari repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../Alif%20Nurul%20Rosyidah%20-%20 fkik%20 .pdf

Samiyati Menik, Suhartono, Dharminto (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Karanganyar Kabupaten Pekalongan. Diakses pada tanggal 23 Desember 2024. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/23008

Septian Bumolo (2012). Hubungan Sarana Penyediaan Air Bersih Dan Jenis Jamban Keluarga Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Diakses Pada tanggal 29 Desember 2023

Siti Hamijah (2019). Hubungan Sanitasi Lingkungan Terhadap Kejadian Diare Pada Balita. Diakses Pada tanggal 29 Desember 2023, Jurnal Of Cahaya Mandalika Vol 2, No 1

Silalahi et al (2024). Dampak Faktor Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Provinsi Sumatra Utara : Analisis Data Survei Kesehatan Indonesia. Diakses Pada tanggal 23 Desember 2024. https://jikm.upnvj.ac.id/index.php/home/article/view/705/201

Syah L P, Yuniar N, Ardiansyah RT. Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lainea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2017.Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2017; 2(1): 2502-731X

Tim Riskesdas. (2019). Laporan RISKESDAS 2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB)

Utari T. 2011. Hubungan perilaku bersih hidup dan sehat dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Delangu. Dalam http://Isjd.Pdii.Lipi.go.id/admin/jurnal/11095361.pdf. Diakses: 24 Februari 2016.

Winarni, T. (2021). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Puskesmas Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin Tahun 2020 Diakses Pada tanggal 19 Desember 2024 http://rama.binahusada.ac.id:81/id/eprint/528/1/tri%20winarni.pdf

Windyastuti, Nana Rohana, Rudi Alex Santo (2017). Hubungan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Mangkangkulon 03 Semarang.

Yessi Arsurya, Eka Agustia, Abdiana (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Penanganan Diare dengan Kejadian Diare pada Balita di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang., Jurnal Kesehatan Andalas 6 (2)

Downloads

Published

2024-12-27