PEMETAAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PERAWAKAN PENDEK PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI PUSKESMAS SUKAJAYA BOGOR BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.39073Keywords:
Perawakan Pendek, anak usia dini, faktor risiko, gizi ibu, lingkungan sanitasiAbstract
Masalah gizi kronis seperti perawakan pendek pada anak usia dini memiliki prevalensi yang signifikan, baik secara global maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor- faktor risiko yang berkontribusi terhadap kejadian perawakan pendek pada anak usia 2–5 tahun di wilayah Puskesmas Sukajaya, Bogor Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan potong lintang (cross-sectional), melibatkan 78 balita yang dipilih secara acak sebagai sampel. Hasil menunjukkan prevalensi perawakan pendek sebesar 30,8% dan perawakan sangat pendek sebesar 60,3%. Faktor-faktor risiko yang teridentifikasi meliputi minimnya perhatian ibu terhadap pemberian makanan (92,3%), rendahnya pendapatan keluarga (< Rp 2.500.000), sebesar 89,7%, asupan karbohidrat yang tidak mencukupi (80,8%), asupan protein yang kurang (78,2%) serta sanitasi lingkungan yang buruk (82,1%). Selain itu, infeksi berulang seperti diare (87,2%) dan batuk pilek (84,6%) juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kejadian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa determinan utama perawakan pendek pada balita adalah kombinasi faktor gizi, sosial ekonomi, dan lingkungan. Rekomendasi yang diberikan mencakup peningkatan program intervensi gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, edukasi mengenai pola asuh gizi yang baik, serta perbaikan sanitasi lingkungan untuk menekan angka prevalensi perawakan pendek.References
Aguayo, V. M., & Menon, P. (2016). Introduction Stop Stunting: Improving Child Feeding, Women’s Nutrition and Household Sanitation in South Asia. 12, 3–11.
Anzi NKY, Kencana IK, Ambartana IW. Hubungan Asupan Protein Karbohidrat dan Zat Besi dengan Stunting pada Balita di Wilayah Puskesmas Gianyar 1. Jurnal Ilmu Gizi. 2022;13(2):128-136.
Azis R, Rifai M, Setiahati NK. Analisi Faktor Risiko Ibu dan Anak Balita terhadap Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Sangurara. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;5(2):870-881.
Azmy U, Mundiastuti L. Konsumsi Zat Gizi pada Balita Stunting dan Non-Stunting di Kabupaten Bangkalan. Amerta Nutr. 2018:292-298.
Bening S, Margawati A, Rosidi A. Asupan Zink, Riwayat ISPA dan Pengeluaran Pangan Sebagai Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 tahun di Kota Semarang. J Gizi. 2018;7(1):20–9.
Destiadi A, Nindya TS, Sumarmi S. Frekuensi Kunjungan Posyandu dan Riwayat Kenaikan Berat Badan Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 3 – 5 Tahun. Media Gizi Indonesia. 2015;10(1):71-75.
Fitri L, Ritawani E, Mentiana Y, et al. Hubungan Asupan Energi dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun Kota Pekanbaru. Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan. 2020;5(3):591–597
Haryani VM, Putriana D, Hidayati RW. Asupan Protein hewani Berhubungan dengan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir. 2023;7(2):139-146.
Hizni A, Julia M, Gamayanti IL. Status Stunted Dan Hubungannya Dengan Perkembangan Anak Balita Di Wilayah Pesisir Pantai Utara Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon. J Gizi Klin Indones. 2010;6(3):131–7.
Kusuma KE, Nuryanto N. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 3 Tahun (Studi di Kecamatan Semarang Timur). J Nutr Coll. 2015;2(4):1–28.
Kusuma KE, Nuryanto. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Usia 2 – 3 Tahun. Artikel Penelitian. 2015:1-28.
Misnawati A, Ryadinency R. Studi Deskriptif Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan Stunting di Kabupaten Majene. Darussalam Nutrition Journal. 2019;3(2):84-88.
Noorhasanah E, Tauhidah INI, Putri MC. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction. 2020;4(1):13-20.
Pratama G, Yusuf A, Kasau S, Jumantio A. Analisis Faktor Kejadian Stunting pada Balita Usia 2 – 5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Sanoba Kabupaten Nabire. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2022;9(1):1-7.
Sumartini E. Riwayat Penyakit Infeksi dan Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan Mahardika. 2022;9(1):55-62.
Tatu SS, Mau DT, Rua YM. Faktor-Faktor Resiko yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Jurnal Sahabat Keperawatan. 2021;3(1):1-24.
Yadika ADN, Berawi KN, Nasution SH. Pengaruh Stunting Terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. J Major. 2019;8(2):273–82.
Yuwanti Y, Mulyaningrum FM, Susanti MM. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting pada Balita Di Kabupaten Grobogan. J Keperawatan Dan Kesehat Masy Cendekia Utama. 2021;10(1):74–84.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Fariz Azril Khaidar Akhmad, Alexander Halim Santoso

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


