FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLYCSTIC OVARIUM SYNDROM (PCOS) DI RS SENTRA MEDIKA CIKARANG

Authors

  • Yulidian Nurpratiwi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Medika Suherman, Jawa Barat, Indonesia
  • Cahya Faturohman Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Medika Suherman, Jawa Barat, Indonesia
  • Friska Rizkitawati Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Medika Suherman, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.38973

Keywords:

Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS), Menstrual Disorders, Diabetes History, Obesity

Abstract

Polycystic Ovarium Syndrome (PCOS) adalah gangguan endokrin yang mempengaruhi 5–10% wanitausia subur dan berhubungan dengan hiperandrogenisme, resistensi insulin, serta gangguan metaboliklainnya. PCOS dapat menyebabkan gangguan menstruasi, obesitas, dan meningkatkan risiko diabetesmelitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadapkejadian PCOS, yaitu gangguan menstruasi, obesitas, riwayat diabetes melitus, dan aktivitas fisik diRS Sentra Medika Cikarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain crosssectional. Sampel penelitian sebanyak 92 wanita usia subur yang dipilih menggunakan teknikpurposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner terkait pola menstruasi, riwayat diabetes,aktivitas fisik menggunakan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ), serta pengukuranindeks massa tubuh (IMT). Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara gangguan menstruasi dan PCOS (p =0,001), riwayat diabetes melitus dan PCOS (p = 0,036), aktivitas fisik dan PCOS (p = 0,000), sertaobesitas dan PCOS (p = 0,005). Odds ratio menunjukkan bahwa gangguan menstruasi meningkatkanrisiko PCOS sebesar 12,4 kali, obesitas 7,96 kali, riwayat diabetes 4,47 kali, dan kurangnya aktivitasfisik 21,75 kali. Kesimpulannya, gangguan menstruasi, obesitas, riwayat diabetes melitus, danaktivitas fisik memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian PCOS. Oleh karena itu, pencegahan

References

Aryani, H. P. (2020). Efek Diet Rendah Karbohidrat Tinggi Protein Menurunkan Kadar

Insulin Pada Tikus Model Sopk-Resistensi Insulin. JPK: Jurnal Penelitian Kesehatan,

10(1), 1–5.

Di Lorenzo, M., Cacciapuoti, N., Lonardo, M. S., Nasti, G., Gautiero, C., Belfiore, A., Guida,

B., & Chiurazzi, M. (2023). Pathophysiology and Nutritional Approaches in Polycystic

Ovary Syndrome (PCOS): A Comprehensive Review. Current Nutrition Reports, 12(3),

527–544. https://doi.org/10.1007/s13668-023-00479-8

Fitriani, D., Wahyuni, Y., & Nuzrina, R. (2023). Hubungan Status Gizi, Riwayat Siklus

Menstruasi, dan Tingkat Depresi Terhadap Kejadian Polycystic Ovary Syndrome pada

Wanita Usia Subur di RSAB Harapan Kita. Darussalam Nutrition Journal, 7(2), 139–

148. https://doi.org/10.21111/dnj.v7i2.10721

Hanani, D. S., & Ardiyanti, A. (2023). Hubungan Dukungan Sosial Terhadap Kecemasan

Pasien Polycycstic Ovary Syndrome ( PCOS ). 1(3).

Hutasoit, E. S. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Obesitas Pada Wus Di Wilayah Kerja

Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru 2019. JOMIS (Journal of Midwifery

Science), 4(1), 25–33. https://doi.org/10.36341/jomis.v4i1.1117

Irene dkk. (2020a). Hubungan Pola Makan dengan Risiko Terjadinya Sindrom Ovarium

Polikistik pada Remaja. Sriwijaya Journal of Medicine, Volume 3 N, 65–72.

Irene dkk. (2020b). Hubungan Pola Makan dengan Risiko Terjadinya Sindrom Ovarium

Polikistik pada Remaja. Sriwijaya Journal of Medicine, Volume 3 N, 65–72.

Iswahyuni, S. (2017). Hubungan Antara Aktifitas Fisik Dan Hipertensi Pada Lansia. Profesi

(Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian, 14(2), 1. https://doi.org/10.26576/prof

esi.155

Khalida Itriyeva, M. (2020). The effects of obesity on the menstrual cycle. 21(1), 1–9.

Li, X., Liu, X., Zuo, Y., Gao, J., Liu, Y., & Zheng, W. (2021). The risk factors of gestational

diabetes mellitus in patients with polycystic ovary syndrome: What should we care.

Medicine (United States), 100(31), E26521. https://doi.org/10.1097/MD.0000000000026

521

Nur Melati Tanjung, N., & Fauzi, A. (2022). Hubungan Antara Kejadian Polycystic Ovarium

Syndrome Dengan Akne Pada Wajah di NU Beauty Medical Aestetics Jonggol. Jurnal

Ilmiah Keperawatan, 9(3), 74–82.

Patil, S. (2019a). Incidence and risk factors of polycystic ovary syndrome among women in

reproductive age group attending a tertiary health care hospital in Western Maharashtra.

International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology,

Volume 8, 2804–2809.

Patil, S. (2019b). Incidence and risk factors of polycystic ovary syndrome among women in

reproductive age group attending a tertiary health care hospital in Western Maharashtra.

Volume 6, Nomor 1, Maret 2025 ISSN : 2774-5848 (Online)

ISSN : 2777-0524 (Cetak)

JURNAL KESEHATAN TAMBUSAI 1068

International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology,

Volume 8, 2804–2809.

Purwati, Y., & Muslikhah, A. (2021). Gangguan Siklus Menstruasi Akibat Aktivitas Fisik

dan Kecemasan. Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan Aisyiyah, 16(2), 217–228.

https://doi.org/10.31101/jkk.1691

Risdiyaningsih, V., Kurniawati, E. Y., & Darmawati, D. (2023a). Faktor Risiko Terjadinya

Sindrom Ovarium Polikistik (Sopk). Jurnal Ilmu Kebidanan, 9(2), 107–111.

https://doi.org/10.48092/jik.v9i2.209

Risdiyaningsih, V., Kurniawati, E. Y., & Darmawati, D. (2023b). Faktor Risiko Terjadinya

Sindrom Ovarium Polikistik (Sopk). Jurnal Ilmu Kebidanan, 9(2), 107–111.

https://doi.org/10.48092/jik.v9i2.209

Rusly, D. K., Rahmayanti, Y., & Fazira, U. (2022). Hubungan Siklus Menstruasi Dengan

Faktor Hirsutisme Dan Pcos Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran. Jurnal Ilmu

Kedokteran Dan Kesehatan, 9(2), 752.

Sari, D. A., Kurniawati, E. Y., & Ashari, M. A. (2023). Skrining Dan Determinan Kejadian

Sindrom Ovarium Polikistik (Sopk) Pada Remaja. Jurnal Ilmu Kebidanan, 9(2), 102–

106. https://doi.org/10.48092/jik.v9i2.211

Singh, S., Pal, N., Shubham, S., Sarma, D. K., Verma, V., Marotta, F., & Kumar, M. (2023).

Polycystic ovary syndrome: etiology, current management, and future therapeutics.

Journal of Clinical Medicine, 12(4), 1454.

Sulastri. (2022). Buku Pintar Perawatan Diabetes Melitus (1st ed.). CV. Trans Info Media.

Syari, M., Sinaga, E. S., Harahap, N. R., & Nasuition, P. (2023). Indeks Massa Tubuh (IMT)

Terhadap Siklus Haid Wanita Usia Subur. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 38–44.

Wahyuni, A., Supriyatiningsih, Kusumawati, W., Sedah Kirana, K., & Mayayustika, C. D.

(2022). Family history of PCOS, obesity, low fiber diet, and low physical activity

increase the risk of PCOS. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Indonesia.

https://doi.org/10.20885/jkki.vol13.iss1.art8

WHO. (2019). Classification of Diabetes Mellitus.

Xu, Y., & Qiao, J. (2022). Association of insulin resistance and elevated androgen levels with

polycystic ovarian syndrome (PCOS): a review of literature. Journal of Healthcare

Engineering, 2022(1), 9240569.

Yuliadha, A., & Setyaningrum, R. H. (2022a). Psikoneuroimunologi Depresi pada Polycystic

Ovary Syndrome (PCOS). Smart Medical Journal, 5(1), 38.

https://doi.org/10.13057/smj.v5i1.43238

Yuliadha, A., & Setyaningrum, R. H. (2022b). Psikoneuroimunologi Depresi pada Polycystic

Ovary Syndrome (PCOS). Smart Medical Journal, 5(1), 38.

https://doi.org/10.13057/smj.v5i1.43238

Zhao, H., Zhang, J., Cheng, X., Nie, X., & He, B. (2023). Insulin resistance in polycystic

ovary syndrome across various tissues: an updated review of pathogenesis, evaluation,

and treatment. Journal of Ovarian Research, 16(1), 1–17.

https://doi.org/10.1186/s13048-022-01091-0

Downloads

Published

2025-03-15

Issue

Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025

Section

Articles

License

Copyright (c) 2025 Yulidian Nurpratiwi, Cahya Faturohman, Friska Rizkitawati

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Authors who publish with this journal agree to the following terms:

  • Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
  • Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
  • Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).