PERBANDINGAN TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) PADA KUKU PETANI KECAMATAN GODEAN, MOYUDAN DAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38915Keywords:
kuku, petani, PHBS, soil transmitted helminthsAbstract
Parasit cacing yang masuk kedalam tubuh manusia yang menyebabkan penyakit kecacingan, yang merupakan kondisi jangka panjang. Telur dan larva dapat ditemkan di tanah. Petani memiliki risiko tinggi terinfeksi Soil Transmitted Helminths karena mereka bekerja di lingkungan terbuka dan berkontak langsung dengan tanah, lebih dari 70% petani yang terinfeksi Soil Transmittes Helminths. Tanah merupakan lapisan paling atas bumi. Suhu lingkungan juga dapat mempengaruhi keberadaan Soil Transmittes Helminths pada tanah. Spesies Soil Transmittes Helminths khususnya pada tanah Grumosol, Regosol dan Mediteran saat ini masih sedikit informasi secara spesifik. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan informasi dasar yang dapat digunakan untuk merancang strategi intervensi kesehatan yang efektif guna megurangi pravalensi Soil Transmittes Helminths (STH) Pada kuku petani. Hasil penelitian Soil Transmittes Helminths (STH) cacing pada karakteristik tanah yang berbeda pada 3 kecamatan tersebut bahwa pada tanah tersebut tidak ditemukan adanya telur atau larva cacing Soil Transmittes Helminths (STH). Hanya terdapat kotoran pada kuku petani dikarenakan masih kurangnya perhatian tentang budaya hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari hari. Kesimpulan penelitian dengan menggunakan jumlah sampel sebanyak 35 sampel kuku petani di 3 kecamatan yang berbeda dan diambil secara acak di Kabupaten Sleman daat disimpulkan bahwa hasil negatif pada pemeriksaan kuku dalam penelitian ini juga dipengaruhi hal yaitu pengaruh PHBS yang baik.References
Albonico., M, Montresor., A, Crompton., DW, Savioli., L. (2006) Intervention for the control of soil-transmitted helminthiasis in the community. Adv Parasitol. 61:311- 48.
Al-Tameemi, K., Kabali, R. (2020). Ascaris lumbricoides: Epidemiology,Diagnosis, Treatment, And Control. Asian Journal Of Pharmaceutical And Clinical Research, 13(4).
Apriana, D., Gunawan., & Adam. (2020). Identifikasi Telur Nematoda Usus Soil Transmitted Helminth (STH) Metode Flotasi Pada Kuku Petani. Jurnal Teknologi Laboratorium Medis Blood Smear, 25 - 26.
Ardiyanto, A, N, R., & Susandi, D. (2022). Pengenalan Kondisi Tanah DENGAN Raspberry Pi PadaDrone Penyemprot Tanaman. Prosiding Seminar Nasional Riset Dan Information Science,4, 71-76.
Aritomang, B,N, R, A., Rosmiati, K., Daniati. (2022). Analisis Telur Cacing Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Petani Sayur Di Kubang Raya Kota Pekanbaru. Jurnal Sains Dan Teknologi Laboratorium Medik, 8(2), 6-12.
Bethony J, Brooker S, Albonico M, Geiger SM, Loukas A, Diemert D, Hotez PJ(2006). Soil-transmitted helminth infections: ascariasis, trichuriasis, and hookworm. Lancet.
Depkes RI. (2004). Higiene sanitasi makanan dan minuman. Jakarta: Ditjen PPM dan P.
Fahmi, N, F., & Anggraini, D, A. (2021). Penyuluhan Pentingnya Hygiene Dan Sanitasi Dalam Mencegah Infeksi STH Serta Identifikasi STH Pada Kuku Warga Di Kecamatan Tragah. Jurnal Paradigma, 3(1).
Napitupulu, L. (2022). Pemeriksaan Telur Cacing Soil Transmitted Helminth (STH) Pada Kuku Petani Di Desa Naman Teran. The Indonesian Journal of Medical Laboratory, 3(1), 15.
Nuryani, D, D., & Yustitia, I. (2017). Hubungan Personal Hygiene Dengan Penyakit Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Dusun Pangkul Tengah Desa Mulang Mayang Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara. Jurnal Dunia Kesmas, 6(2).
Rafika., Hasria., & Hartini. (2020). Edukasi Cuci Tangan Dan Pemeriksaaan Telur Cacing Pada Kuku Tangan Siswa SD Inpres Pampang 1 Makassar. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1)15-22.
Regina, M, P., Halleyantoro, R., & Bakri, S. (2018). Perbandingan Pemeriksaan Tinja Antara Metode Sedimentasi Biasa Dan Metode Sedimentasi Formol-Eter Dalam Mendeteksi Soil Transmitted Helminths. 7(2), 527-537.
Sabban, I, F., Puspitasari, I, d, I.,Wahyuni, I, N., & Istiqomah, N. (2023). Hasil Pemeriksaan Telur Soil Transmitted Helminths Pada Kuku Petani Di Desa Wonoayu Kabupaten Madiun. Jurnal Sintesis, 4(1), 68-73. Pinardi Hadidjaja; Sri S.Margono. (2011). Dasar parasitologi klinik / editor, Pinardi Hadidjaja, Sri S.Margono. Jakarta :: FKUI,.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Lathifa Endrisalma, Novita Eka Putri, Yeni Rahmawati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


