GAMBARAN JUMLAH LEUKOSIT DAN NILAI LED PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RS PARU RESPIRA YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38879Keywords:
Tuberkulosis paru, Jumlah leukosit, Laju Endap Darah, PengobatanAbstract
Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dimana penularan dapat melalui udara dan dapat terjadi melalui batuk dan juga bisa berupa bersin yang melepaskan basil tuberkulosis ke udara dalam bentuk aerosol atau butiran kecil. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit infeksius yang menyerang parankim paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah dari leukosit dan nilai dari laju endap darah (LED) pada cakupan berupa penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Paru Respira Yogyakarta. jenis dari penelitian ini adalah berupa deskriptif kuantitatif dengan suatu pendekatan cross-sectional, melibatkan 22 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data sekunder diperoleh dari rekam medis pada rentang bulan Januari-Desember 2023. Data dianalisis menggunakan uji Spearman menunjukkan hubungan yang bermakna antara jumlah dari leukosit dan juga nilai dari laju endap darah (LED) pada penderita sebelum melaksanakan suatu pengobatan (P=0,016), setelah tahap intensif (P=0,012), dan setelah tahap lanjutan (P=0,004). Uji Friedman menunjukkan perbedaan signifikan dalam kadar leukosit dan LED sebelum dan setelah pengobatan (P=0,000). Analisis Post-Hoc dengan uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan signifikan pada jumlah leukosit setelah tahap intensif dan lanjutan (P=0,013) serta pada nilai LED sebelum dan setelah tahap intensif (P=0,009) dan antara tahap intensif dan lanjutan (P=0,000), yang menunjukkan pengobatan lanjutan efektif dalam mengurangi inflamasi. Terdapat hubungan bermakna dan perbedaan signifikan antara jumlah dari leukosit dan juga nilai dari laju endap darah (LED) pada penderita tuberkulosis paru pada sebelum dan juga ketika sesudah melakukan suatu pengobatan.References
Aliviameita, A., & Puspitasari. (2019). Buku Ajar Mata Kuliah Hematologi. Jawa Timur: UMSIDA Press.
Amelia, A. R. (2019). Penyakit Menular Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Tahun 2019. 2, 26–27.,2, 26–27.
Bili, F. R. (2018). Hubungan Jumlah Leukosit dengan Nilai Laju endap darah Pada pasien Tuberkulosis BTA Positif. Patologi Klinik.
Chairani, & Novita, Eka. (2018). Membandingkan Jumlah Leukosit dan Nilai LED pada pasien tubekulosis paru sebelum dan setelah pengobatan. Jurnal Sains dan Teknologi, 10 (1), 10-12.
DEPKES RI. (2014). Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
Dewi, Ni Putu Ayu Natalia. (2022). Perbedaan Kejadian TB Paru Berdasarkan Pekerjaan Dan Tingkat Pendidikan Di Kota Kupang Tahun 2021, Skripsi. Universitas Bali Internarnasional.
Hadifah, Zain, dkk. (2017). Gambaran Tuberkulosis Paru di Tiga Puskesmas Wilayah Kerja Kabupaten Pidie Propinsi Aceh, SEL Jurnal Penelitian Kesehatan, 4(1), 31-44.
Kalma, Rafika, A. R. Bachtiar. (2019). Trombosit dan Hemoglobin Pada Pasien Tuberkulosis Konsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Jurnal Media Analis Kesehatan. 10(2) : 143-151.
Kemenkes RI. (2020). Tuberculosis Control Program in Indonesia Ministry of Health Republic of Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Khaironi, R., dkk. (2017). Gambaran Jumlah Leukosit Dan Jenis Leukosit Pada Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum Pengobatan Dengan Setelah Pengobatan Satu Bulan Intensif Di Puskesmas Pekanbaru. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains. 5(2).
Nhamoyebonde, S., & Leslie, A. (2014). Biological differences between the sexes and susceptibility to tuberculosis. Journal of Infectious Diseases, 209 (SUPPL. 3).
Nugraha, G. (2015). Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. Jakarta: Trans Info Media.
Putri, Diana. (2020). Prevalensi Penderita Tuberkulosis Paru Berdasarkan fase Pengobatan Di Rsud Pariaman Tahun 2017-2019, Karya Tulis Ilmiah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis, Padang.
Saktiawati, Antonia M & Sumardi. (2021). Diagnosis dan Terapi Tuberculosis Secara Inhalasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sejati, A., & Sofiana, L. (2015). Faktor-faktor terjadinya tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat. vol. 10(2): 122-128.
World Health Organization. Global Tuberculosis Report. (2022). Geneva: World Health Organization.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Vivi Elfany, Tri Dyah Astuti, Wahid Syamsul Hadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


