ISTIMNA’ TERHADAP PERSPEKTIF AGAMA ISLAM DAN DUNIA KESEHATAN

Authors

  • Fayla Davina Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Nailah Ibtisamah Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Pasha Aprillya Andriansyah Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Rinda Exsantri Herdiyanti Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Safira Putri Amelia Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Wanda Fitrianov Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang
  • Tedi Supriyadi Program Studi S1 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.38490

Keywords:

Istimna', Masturbasi, Perspektif Agama Islam, Pandangan Medis, Kesehatan Reproduksi

Abstract

Istimna’ merupakan isu yang kompleks dalam pandangan agama Islam dan dunia kesehatan, dengan sebagian ulama mengharamkannya sementara lainnya memberikan pengecualian dalam kondisi tertentu. Konflik psikologis dapat muncul akibat larangan ini, yang bertentangan dengan  manfaat kesehatan yang diakui oleh dunia medis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pandangan agama Islam mengenai istimna serta dari sudut pandangan tenaga kesehatan profesional mengenai manfaat dan juga kesehatan mental serta fisik bagi orang yang melakukan istimna’. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara semi-terstruktur  dengan ahli agama dan tenaga kesehatan profesional. Metode ini menggunakan teknik purposive sampling yang digunakan untuk memilih partisipan yang berpengetahuan relevan, terdiri dari ahli agama dan tenaga kesehatan profesional. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menggambarkan pandangan tentang istimna menurut perspektif agama Islam dan kesehatan. Dari hasil wawancara didapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian kami baik itu dari ahli agama maupun tenaga kesehatan profesional bahwa istimna’ boleh dilakukan jika memiliki tujuan yang baik bagi tubuh serta bergantung pada kondisi dan situasi. Tetapi dalam dunia kesehatan dan pandangan islam dianjurkan untuk melakukan kegiatan lainnya seperti berolahraga dan melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat agar tidak terjadinya ketergantungan dalam hidupnya. Karena selain dapat menurunkan kualitas sperma pada kesehatan, dalam pandangan islam yaitu pada Mazhab Hanafi, istimna' dianggap haram jika dilakukan hanya untuk memuaskan syahwat.

References

Albobali, Y., & Madi, M. Y. (2021). Masturbatory Guilt Leading to Severe Depression. Cureus. https://doi.org/10.7759/cureus.13626

I Gede Bagus Wikarna Satyabrata, N. M. (2024). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pemberian asi eksklusif pada ibu pekerja di wilayah kerja puskesmas payangan kabupaten gianyar. Aesculapius Medical Journal, 29-40. doi:https://doi.org/10.22225/amj.4.1.2024.29-40

Ilham , R. N., & Kurniawan, A. (2021). Pemetaan Faktor Determinan Perilaku Masturbasi Berlebihan pada Individu Dewasa Awal. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 734-745. doi:https://doi.org/10.20473/brpkm.v1i1.26872

Inzah, M. (2016). Ibn Hazm dan Imam Asy-Syafi’i Membincang Istimna’. Jurnal Hukum Islam, 167-189. Diambil kembali dari https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/1664571

Misbah, M. I., Yusuf, A., & Wijaya, Y. (2019). Pendidikan Toleransi Dalam Keluarga Beda Agama Di Desa Kayukebek Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Jurnal Mu’allim, 1.

Mo’tasim, M., Bakri, M., Mistar, J., Ghony, D., & Purnamasari, N. I. (2020). Pesantren dan Multikulturalisme di Madura: Adaptasi Nilai Multikultural dalam Menciptakan Kerukunan Masyarakat Multi Etnis dan Agama. Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 8(2), 173–194. https://doi.org/10.15642/jpai.2020.8.2.173-194

Puspitarani, & Susilawati. (2022). Pengaruh Kebersyukuran Terhadap Penurunan Burnout pada Tenaga Medis: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Psikologi, 1-10. doi:https://doi.org/10.36341/psi.v6i1.2250

Rahmandawati, R. P., & Herdiana, I. (2022). Pengaruh Parental Bonding terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Akhir. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 736-741. doi:https://doi.org/10.20473/brpkm.v2i1.37489

Rubiyanti, N. S. (2023). Penerapan Rekam Medis Elektronik di Rumah Sakit di Indonesia: Kajian Yuridis. ALADALAH, 179-187. doi:https://doi.org/10.59246/aladalah.v1i1.163

Suci Indah Melati, A., Yuda Septiani, A., Fitrisusanti, L., Septia, N., Anggraini Program Studi Kesehatan Masyarakat, R., & Kesehatan Masyarakat, F. (2023). Literature review: peran orang tua dalam mencegah bahaya pornografi pada remaja Indonesia. Health Science Journal, 14(2), 183–192. https://doi.org/10.34305/jikbh.v1

Sumarni, R., Nurhasanah, R., & Anjani, M. (2023). Hubungan Media Sosial Tentang Pornografi Dengan Perilaku Seks Pada Remaja SMA Di Purwakarta Tahun 2022 Social Media Relationship About Pornography And Sex Behavior In High School Adolescents In Purwakarta 2022. In JM (Vol. 11, Issue 1).

Unanda, M., & Kosasih, A. (2018). Pendidikan Agama Islam Tentang Paradigma Dan Resolusi Masturbasi Sebagai Alternatif Menghindari Zina Di Kalangan Remaja. http://riset.unisma.ac.id/index.php/ja/issue/view/696http://u.lipi.go.id/1548306171http://riset.unisma.ac.id/index.php/fai/index

Yuliani, R., Pamungkas, J., & Cholimah, N. (2023). Penanaman Nilai Religius dalam Kegiatan Menyanyi Akhlak Budaya (Abud) pada Anak Usia Dini 5-6 Tahun. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(6), 7557–7567. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i6.4649

Downloads

Published

2025-02-06

Issue

Section

Articles