PANDANGAN ULAMA DAN TENAGA KESEHATAN MENGENAI PERAWATAN ODGJ DENGAN METODE RESTRAIN

Authors

  • Asri Rahmawati Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Anindha Nur Miladhiyah Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Astri Puspita Dewi Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Latifa Putri Palupi Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Riani Jihan Septiani Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Widya Nuraeni Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Tedi Supriyadi Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia
  • Akhmad Faozi Program studi S1 Keperawatan, Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38443

Keywords:

Islam, Kesehatan, Metode Restrain, ODGJ

Abstract

Tindakan restrain terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menimbulkan perdebatan yang kompleks, terutama terkait dengan masalah pelanggaran hak asasi manusia dan dampak psikologis bagi individu yang terlibat dalam kesehatan mental. Penelitian ini membahas pandangan ulama dan tenaga kesehatan mengenai perawatan ODGJ dengan metode restrain. Fokus penelitian ini adalah memahami terkait pandangan ulama dan tenaga kesehatan mengenai perawatan dengan metode restrain, serta menelaah bagaimana pandangan ulama dan tenaga kesehatan dapat menilai perawatan yang diberikan kepada ODGJ dengan metode restrain tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan wawancara kepada satu ulama di Sumedang, satu ulama di Majalengka, satu pembina Panti Disabilitas Mental Barokah Bhakti dan satu perawat dari Puskesmas Cimalaka. Wawancara dilakukan selama satu kali untuk tiap narasumbernya pada tanggal 17-19 Oktober 2024. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu voice recorder sebagai alat perekam suara.  Hasil penelitian dari tenaga kesehatan (perawat), pembina Panti Disabilitas Barokah Bhakti, dan dua ulama berpendapat bahwa penggunaan metode restrain boleh dilakukan jika tidak ada alternatif lain untuk mengendalikan ODGJ yang berperilaku agresif serta harus dilakukan dengan cara yang aman dan tanpa melukai. Pendekatan ini penting untuk menghindari resiko cedera fisik maupun psikologis dari pasien dalam perawatan ODGJ perlu diperhatikan dampak jangka panjang yang mungkin timbul, baik pada pasien maupun lingkungan sekitar.

References

Abdullah Hamdani Husain, Bahrevy Ahmad, Muhamad Syauqi Mubarok, & Muhammad Aniq Hasan Albana. (2024). Eugenika dalam Pandangan Agama Sebuah Tantangan Etis dalam Islam. Peradaban Journal of Religion and Society, 3(1), 51–66. https://doi.org/10.59001/pjrs.v3i1.141

Asriani, Nauli, F. A., & Karim, D. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa. Health Care?: Jurnal Kesehatan, 9(2), 77–85. https://doi.org/10.36763/healthcare.v9i2.80

Dina Hartini, Grace Evelyn, & Neng lin lin. (2022). Gambaran Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Psikiatri Di Instasi Gawat Darurat. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 1(11), 3239–3248. https://doi.org/10.53625/jcijurnalcakrawalailmiah.v1i11.6575

Faza, S. A., Rahmatin, F. N., & Nazhifa, A. H. (2024). Etika dan Moral dalam Penanganan Orang dengan Gangguan Jiwa dalam Perspektif Islam. 4. https://doi.org/https://doi.org/10.61132/ikhlas.v1i4.152

Fujiyanti, N. A., & Rokayah, C. (2023). Hubungan Pemberian Tindakan Restrain Terhadap Respon Fisik Pada Pasien Gaduh Gelisah Di Igd Rsj Provinsi Jawa Barat The Relationship Between The Provision Of Restraint Measures And Physical Responses In Agitated Patients In The Igd Rsj West Java Province. 2(1), 25–33.

Hadiansyah, T., Edyana, A., AS, A. N. A., Nompo, R. S., Farkhah, L., & Pragholapati, A. (2024). PERSEPSI PERAWAT TENTANG RESTRAIN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN DI KLINIK JIWA. 6, 1–23. https://doi.org/https://doi.org/10.33024/mnj.v6i9.16145

Harun, B. (2023). GAMBARAN IMPLEMENTASIRESTRAIN PADA PASIEN AMUKGUNA MENURUNKAN PERILAKU KEKERASAN. Jurnal Madising Na Maupe(JMM), 1, 10–15.

Iskandar, I., Anggraini, W. R., & Rahman, B. (2019). Persepsi pasien gangguan jiwa tentang aspek positif dan negatif dari tindakan restrain fisik pada pasien rawat inap. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(3), 194–200. https://doi.org/10.33024/hjk.v13i3.1397

Khairani, W., & Yusniarita, Y. (2022). Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pencegahan Dan Penanganan Perilaku Agresif Prehospital Pada Orang Dengan Kelainan Jiwa. Jurnal Media Kesehatan, 15(1), 37–45. https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.733

Sandra, R., & Diana, P. (2023). HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN RESTRAIN PASIEN GADUH GELISAH DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ERNALDI BAHAR PROVINSI SUMATERA SELATAN. 13(25).

Setiyani, O., Luthfa, A., Idati, A., Setyowati, D. W., Bahrul Sidik, M., Hanafi, H. I., & Falah, N. (2022). Altruism: The Indonesian Journal of Community Engagement Terapi Dzikir Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah Untuk Meningkatkan Ketenangan Jiwa Pada ODGJ di Panti Rehabilitasi Pondok Tetirah Dzikir Yogyakarta. Altruism: The Indonesian Journal of Community Engagement |, 1(1), 38–45.

Siyasah, P., & Iyyah, S. (2024). PENANGANAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ORANG DALAM GANGGUAN JIWA ( ODGJ ) OLEH PEMERINTAH DAERAH DI KAB . BULUKUMBA. 5(3), 622–634.

Suryani, I., & Prastya, A. (2017). HUBUNGAN DURASI PEMBERIAN RESTRAIN DENGAN RISIKO PERILAKU MARAH BERULANG PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG-MALANG. Medica Majapahit, 9(2), 169–181.

Winarno, B. S. (2020). Analisis Layanan Peningkatan Kualitas Hidup Orang Dengan Gangguan Jiwa (Odgj). Academica?: Journal of Multidisciplinary Studies, 4(1), 133–146. https://doi.org/10.22515/academica.v4i1.3160

Yeni Rosdianti. (2022). Hak-hak Disabilitas di Simpang Jalan: Menyoal Pelindungan Hak Atas Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Masyarakat Indonesia, 47(1), 352–391. https://doi.org/10.1093/oso/9780199482139.003.0015

Downloads

Published

2024-12-31