PENETAPAN KADAR ALKALOID TOTAL FRAKSI DAUN SERUNAI (CHROMOLAENA ODORATA)

Authors

  • Andi Sempurna Jaya Program Studi S1, Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Banjarmasin
  • Yulistia Budianti Program Studi S1, Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Banjarmasin
  • Juwita Ramadhani Program Studi S1, Farmasi Fakultas Farmasi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari, Banjarmasin

DOI:

https://doi.org/10.31004/jkt.v6i1.38431

Keywords:

alkaloid, fraksinasi, serunai (chromolaena odorata), spektrofotometri UV-Vis.

Abstract

Tumbuhan serunai (Chromolaena odorata) merupakan tumbuhan yang sering digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional untuk berbagai macam penyakit. Alkaloid merupakan senyawa organik yang sering ditemukan di alam yang berasal dari berbagai macam jenis tumbuhan. Alkaloid memiliki kemampuan dalam membantu penyembuhan luka karena senyawa aktif dari alkaloid memiliki aktivitas sebagai antioksidan sehingga penyembuhan luka yang ditingkatkan oleh serunai (Chromolaena odorata) dapat disebabkan oleh aksi dari radikal bebas dalam meningkatan kadar enzim antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid tiga jenis pelarut yang berbeda berdasarkan tingkat kepolaran nya yakni n-heksan, n-butanol dan etil asetat dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Adapun tahapan penelitian ini yaitu sampel serunai yang dilakukan maserasi terlebih dahulu dengan etanol 70%, kemudian dilakukan fraksinasi dengan menggunakan tiga jenis pelarut yang berbeda tingkat kepolaran nya yaitu n-heksan, n-butanol dan etil asetat. Selanjutnya dilakukan pengujian kadar alkaloid total dengan menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 290 nm. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Kadar alkaloid total pada masing-masing fraksi yaitu, n-heksan sebesar 0,0483%, pada fraksi n-butanol sebesar 0,0196%, dan pada fraksi etil asetat sebesar 0,0125%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kadar alkaloid paling tinggi berada pada pelarut n-heksan, yaitu sebesar 0,0483%.

References

Andika, B., Halimatussakdiah, H., & Amna, U. (2020). Analisis Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Daun Gulma Siam (Chromolaena odorata L.) di Kota Langsa, Aceh. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 2(2), 1–6. https://doi.org/10.33059/jq.v2i2.2647

Arini., N. I., Kadang, Y., & Permatasari, A. (2019). Uji Identifikasi Senyawa Alkaloid Ekstrak Metanol Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk) Dari Kab. Ende Nusa Tenggara Timur Secara Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Farmasi Sandi Karsa, 5(1), 52–56. https://doi.org/10.36060/jfs.v5i1.42

Danila, D., & Rawar, E. A. (2022). Penetapan kadar alkaloid total dalam ekstrak etanol bunga lawang (Illicium verum Hook.f) Secara spektrofotometri uv-vis. Duta Pharma Journal, 2(2), 102–106. https://doi.org/10.47701/djp.v2i2.2409

Fadia, Nurlailah, Herlina, T. E., & Lutpiatina, L. (2020). Efektivitas Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh ( Chromolaena odorata L ) Sebagai Antibakteri Effectiveness of Kirinyuh Leaf ( Chromolaena odorata L ) Ethanol Extract As an Antibacterial of Salmonella Typhi and Staphylococcus Aureus. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(3), 158–168.

Februyani, N., & Basith, A. (2023). Uji Penggolongan Fitokimia dengan Metode KLT pada Ekstrak Etanol Kemangi (Ocium basilicum L) dan Sereh Dapur (Cymbopogon ciratus). Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ), 6(2), 140–147.

Hakim, A. R., & Saputri, R. (2020). Narrative Review: Optimasi Etanol sebagai Pelarut Senyawa Flavonoid dan Fenolik. Jurnal Surya Medika, 6(1), 177–180. https://doi.org/10.33084/jsm.v6i1.1641

Karim, A., Adnan, J., & Irmawati. (2022). Penentuan Kadar Alkaloid Total Ekstrak Etanol Daun Ungu (Graptophyllum pictum L.) Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Jurnal Farmasi Pelamonia, 2(2), 42–47.

Lalu Mulyawan, 2021. (2021). Lalu mulyawan 2021. 16(3), 397–405. https://doi.org/10.29303/jpm.v16i3.2308

Melviani, Rohama, & Noval. (2022). Penggunaan tanaman sebagai obat pada masyarakatan suku banjar, dayak, dan bugis di kalimantan selatan The Use Of Plants As Medicine In The People Of Banjar , Dayak , And Bugis Tribes In South Kalimantan. Jurnal Surya Medika, 8(2), 171–177

RI, K. (2017). Farmakope Herbal Edisi II. Kementrian Kesehatan RI.

Sari, R. H. N., & Prayitno, B. (2020). Tumbuhan Berkhasiat Obat Pada Masyarakat Daerah Desa Bumi Asih Kabupaten Kotabaru. Jurnal Pendidikan Hayati, 6(4), 189–19

Sulistyarini, I., Sari, D. A., & Wicaksono, T. A. (2019). Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Batang Buah Naga (Hylocereus polyrhizus). Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta, 56–62.

Wahyuni, S., & Marpaung, M. P. (2020). Penentuan kadar alkaloid total ekstrak akar kuning (Fibraurea chloroleuca Miers) berdasarkan perbedaan konsentrasi etanol dengan metode spektrofotometri uv-vis. Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(2), 52–61. https://doi.org/10.31602/dl.v3i2.3911

Wicaksono, R., Diah, P., & Lindawati, N. Y. (2021). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol, Fraksi Polar, Semi Polardan Non Polar Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dengan Metode ABTS. Jurnal Kesehatan Kartika, 16(3).

Downloads

Published

2025-03-26

Issue

Section

Articles