POLA MAKAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JEURAM NAGAN RAYA
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38365Keywords:
Pola Makan, Pengetahuan, Penyembuhan Luka PerineumAbstract
Infeksi masa nifas masih berperan sebagai penyebab utama kematian ibu terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Luka perineum merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi masa nifas. Bentuk infeksi ini bervariasi dan bersifat lokal sampai terjadi sepsis dan kematian masa nifas. Diantaranya yang mengalami robekan, tersebut dan kurangnya pengetahuan dalam merawat luka perineumnya. Mereka juga mengatakan bahwa membersihkan luka dengan kain basah dan belum bisa mandi selain itu juga terdapat ibu yang harus dilakukan tindakan hecting ulang yang disebabkan karena tidak menjaga kebersihan luka perineum setelah BAB, membiarkan luka perineum lembab, tidak mengganti celana dalam dengan yang bersih dan kering. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola makan dan pengetahuan terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jeuram Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah acidental sampling. Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah ibu nifas selama 2 minggu dari tanggal 23 Maret 2024 - 04 April 2024 dengan 43 responden. Hasil penelitian terdapat Pengaruh Pola Makan Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas dengan nilai p = 0,009 dan terdapat Pengaruh Pengetahuan Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas dengan nilai p = 0,008.References
Ardiansyah. S. Sari N. W. Sulistiawati. F. Kusmana. O. Mumthi’ah. A. Saputra. A. W. & Nengsih. W. (2022). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Darmawati. I. S. (2020). Hubungan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Dengan Lama Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas. Idea Nursing Journal, 4(3), 41–51.
Devita. R. & Aspera. A. (2019). Hubungan Antara Pengetahuan dan Paritas Ibu dengan Perawatan Luka Perineum di Bidan Praktik Mandiri Ratna Wilis Palembang Tahun 2018. Jurnal Kebidanan, 9(1), 70-75.
Fikawati. S. Syafika. Karima. K. (2015). Gizi ibu dan bayi. Grafindo.
Handayani & Prasetyorini. H. (2017). Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas Terhadap Proses Penyembuhan Luka Perineum Di RSUD Kota Semarang. Jurnal Manajemen Asuhan Keperawatan, 1(1), 63-71.
Herlina dan Nina. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Pomalaa Kab Kolaka. Pomalaa: Universitas Gunadarma.
Intiyani. R. Astuti. D. P. & Sofiana. J. (2019). Pemberian suplementasi zinc dan ekstrak ikan gabus untuk mempercepat penyembuhan luka perineum. University Research Colloquium, 571–578.
Khusniyati. E. & Purwanti. H. (2018). Influence of kegel exercise on duration of healing perineal to women postpartum. Jurnal Kesehatan Ibu Dan Anak, 12(2).
Mamik. (2018). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan. Zifatama Jawara.
Manuaba. (2015). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC.
Muniroh. S. (2019). Hubungan Pola Makan Dengan Proses Penyembuhan Luka Episiotomi. Jurnal Keperawatan, 8(1), 47-51.
Nurrahmaton & Dewi. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Perawatan Luka Perineum dengan Proses Penyembuhan Luka di Klinik Bersalin Hj. Nirmala Sapni. Journal Of Midwife Community, Vol. 1(1).
Perineum, R., Persalinan, P., Ii, K., Bps, D. I., Sri, Y., Pagendingan, D., Galis, K., & Pamekasan, K. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian rupture perineum pada persalinan kala ii di bps yuni sri rahayu desa pagendingan kecamatan galis kabupa. (n.d.).
Primadona. P. & Susilowati. D. (2015). Penyembuhan luka perineum fase proliferasi pada ibu nifas. Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian, 13(1).
Pujiastuti. W. & Hapsari. D. K. (2020). Kadar Hemoglobin Rendah Menghambat Penyembuhan Luka Perineum di Wilayah Kabupaten Magelang. In Skripsi. Poltekkes Kemenkes Semarang.
Rajab. B. (2009). Kematian ibu: suatu tinjauan sosial-budaya. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 11(2), 237-254.
Rifani. U. (2017). Penerapan Konsumsi Telur Ayam Rebus Untuk Percepatan Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Bpm Heni Winarti Desa Jatijajar, Ayah, Kebumen. In Doctoral dissertation. STIKES Muhammadiyah Gombong.
Rohmin. A. Octariani. B. & Jania. M. (2017). Faktor risiko yang mempengaruhi lama penyembuhan luka perineum pada ibu post partum. Jurnal Kesehatan, 8(3), 449-454.
Sari. L. P. (2022). Pendidikan Kesehatan Tentang Pentingnya Personal Hygiene Pada Masa Nifas di Puskesmas Bowong Cindea Kab. Pangkep. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 161-168.
Wahyuningtyas. A. P. & Zulaikha. L. I. (2020). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian rupture perineum pada persalinan kala II di BPS Yuni Sri Rahayu desa Pagendingan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. SAKTI BIDADARI (Satuan Bakti Bidan Untuk Negeri), 3(2), 22–28.
Yuanita.dkk. (2020). Asuhan Keperawatan Pada Ibu Bersalin. Jakad Media Publishing.
Yulaikha. (2017). Seri Asuhan Kebidanan. EGC.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Meliza Sari, Cut Oktaviyana, Dewi Sartika

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


