PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP TINDAKAN SWAMEDIKASI ACNE VULGARIS DI KALANGAN MAHASISWA UNISKA MAB BANJAMASIN
DOI:
https://doi.org/10.31004/jkt.v5i4.38300Keywords:
Jerawat, Mahasiswa, Pengetahuan, Swamedikasi, TindakanAbstract
Swamedikasi adalah praktik pengobatan mandiri untuk mengobati gejala sakit atau penyakit ringan dialami tanpa berkonsulatasi dengan dokter atau petugas kesehatan. Obat harus dipilih dan digunakan untuk mengatasi penyakit dan gejala penyakit ringan yang sesuai. Acne vulgaris adalah jerawat yang disebabkan oleh perubahan hormonal yang meningkatkan produksi minyak pada masa pubertas. Pengobatan jerawat yang paling banyak dilakukan adalah dengan pengobatan sendiri (self-medication) yang sering dilakukan oleh para mahasiswa. Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap tindakan swamedikasi acne di kalangan mahasiswa UNISKA MAB Banjarmasin. Metode penelitian ini menggunakan cross-sectional dan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden 100 mahasiswa di lingkungan UNISKA MAB Banjarmasin. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuesioner di google form. Hasil penelitian dari seluruh responden yang memiliki pengetahuan swamedikasi acne yang baik (84%) dan melakukan tindakan swamedikasi acne yang tepat (98%). Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap tindakan swamedikasi acne di kalangan mahasiswa UNISKA MAB Banjarmasin (p-value = 0,000).References
Adri, T. A. (2023). Formulasi dan Uji Aktivitas Antijerawat Sediaan Sabun Wajah Cair Ekstrak Kulit Buah Kelengkeng (Euphoria longan) terhadap Propionibacterium acnes. Journal of Vocational Health Science, 2(1), 45–60. https://jovas.polindra.ac.id/index.php/jovas/article/view/12
Alanazi, T. M., Alajroush, W., Alharthi, R. M., Alshalhoub, M. Z., & Alshehri, M. A. (2020). Prevalence of acne vulgaris, its contributing factors, and treatment satisfaction among the saudi population in Riyadh, Saudi Arabia: A cross-sectional study. Journal of Dermatology and Dermatologic Surgery, 24(1), 33–37. https://doi.org/10.4103/jdds.jdds_71_19
Alnaim, L., & Alshahrani, A. (2023). Self-medication for acne among Saudi Undergraduate University Students: A cross-sectional study. Nigerian Journal of Clinical Practice, 22, 1070–1077. https://doi.org/10.4103/njcp.njcp
Alrabiah, Z., Arafah, A., Rehman, M. U., Babelghaith, S. D., Syed, W., Alrashidi, F. K., Aldajaani, F. F., Alsufayan, M. A., & Al Arifi, M. N. (2023). Prevalence and Self-Medication for Acne among Students of Health-Related Science Colleges at King Saud University in Riyadh Region Saudi Arabia. Medicina (Lithuania), 59(1). https://doi.org/10.3390/medicina59010052
Apriliyani, I., Pratiwi, R. I., & Purwantiningrum, H. (2019). Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tindakan swamedikasi jerawat pada remaja desa pedagangan kecamatan dukuhwaru 1,2. 1–6. https://perpustakaan.poltektegal.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=21319&bid=13543
Bastiansz, A., Ewald, J., Saldaña, V. R., Santa-Rios, A., & Basu, N. (2022). A Systematic Review of Mercury Exposures from Skin-Lightening Products. Environmental Health Perspectives, 130(11), 1–11. https://doi.org/10.1289/EHP10808
BPOM. (2019). Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 23 Tahun 2019 Tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik. Bpom Ri, 2010, 1–258.
BPS. (2023). Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Angka Kalimantan Selatan Province in Figures. Kalimantan Selatan.
Diah Gayatri, N. K., Suryaningsih, N. P., Tunas, I. K., & Ardinata Riska, I. P. (2023). Pengaruh Pengetahuan Orang Tua Terhadap Perilaku Swamedikasi Analgetika di Kota Denpasar. Jurnal Cahaya Mandalika, 4(3), 91–110.
Frénard, C., Mansouri, S., Corvec, S., Boisrobert, A., Khammari, A., & Dréno, B. (2021). Prepubertal acne: A retrospective study. International Journal of Women’s Dermatology, 7(4), 482–485. https://doi.org/10.1016/j.ijwd.2021.03.010
Halim, M., Tuahuns, F., & Rianto, L. (2023). Pengaruh Demografi Usia Remaja Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Jerawat. Majalah Farmaseutik, 19(1), 14. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v19i1.81856
Kristiono, O., Rumi, A., & Hardani, R. (2021). Hubungan Pengetahuan Swamedikasi Influenza terhadap Karakteristik Tenaga Teknis Kefarmasian. Jurnal Health Sains, 2(5), 646–654. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i5.164
Kuo, O. (2022). Rosacea. National Institute Of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases.
Lestari, T., Maylina, E., Ahzami, F. W., Fadila, F. N., Sari, I. M., & Ayun, Q. (2023). Review: Journal Of Swamedication On Bacterial Skin Diseases (Boils And Acne). Medimuh: Jurnal Kesehatan Muhammadiyah, 4 (1), 1–6.
Lonah, L., Halilintar, V. D., & Lauwly, E. E. (2023). Faktor Determinan yang Memengaruhi Perilaku Swadiagnosis dan Swamedikasi pada Mahasiswa Kedokteran dan Non-Kedokteran. Jurnal Kesehatan, 14(1), 23. https://doi.org/10.26630/jk.v14i1.3328
Meyna S A, W. A. A. A. H. (2023). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Obat Tradisional Dan Obat Modern Dengan Tindakan Pemilihan Obat Untuk Swamedikasi Di Kalangan Masyarakat Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen. Jurnal Medika Nusantara, 1(4), 1–20.
Notoadmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: EGC.
Nurwanti, R. (2023). Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Swamedikasi Jerawat pada Mahasiswa Farmasi Politeknik Baubau. Jurnal Promotif Preventif, 6(3), 438–444. http://journal.unpacti.ac.id/index.php/JPP
Pakpahan, M. (2021). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan (R. Watrianthos (ed.)). Yayasan Kita Menulis.
Pratiwi, Y., Rahmawaty, A., & Islamiyati, R. (2020). Peranan apoteker dalam pemberian swamedikasi pada pasien BPJS. Jurnal Pengabdian Kesehatan, 3(1), 65-72. Available at: http://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id.
Putra, M. A., Afriyeni, H., & Dillasamola, D. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kejadian Acne Vulgaris. Jurnal Sains Farmasi Dan Kesehatan, 1(1), 16–37. https://jurnal.ittc.web.id/index.php/jfkes/article/view/81
Rathod, P., Sharma, S., Ukey, U., Sonpimpale, B., Ughade, S., Narlawar, U., Gaikwad, S., Nair, P., Masram, P., & Pandey, S. (2023). Prevalence, Pattern, and Reasons for Self-Medication: A Community-Based Cross-Sectional Study From Central India. Cureus, 15(1), 1–9. https://doi.org/10.7759/cureus.33917
Sibero, H. T., Putra, I., & Anggraini, D. I. (2019). Tatalaksana Terkini Acne Vulgaris. Medical Faculty of Lampung University, Dermatovenerologist Division of Abdoel Moeloek, 72(9), 189–191.
Sulistyaningrum, I. H., Santoso, A., Fathnin, F. H., & Fatmawati, D. M. (2022). Analysis of Prevalence and Factors Affecting Self-medication Before and During the COVID-19 Pandemic: A Study on Health Students in Central Java. Jurnal Farmasi Indonesia, 19(1), 10–20. http://journals.ums.ac.id/index.php/pharmacon
Sutaria A.H, Masodd. S, Saleh. H.M., & S. J. (2023). Acne Vulgaris. StatPearls Publishing. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29083670/
Wibawa, I. G. A. E., & Winaya, K. K. (2019). Karakteristik Penderita Acne Vulgaris di Rumah Sakit Umum (RSU) Indera Denpasar Periode 2014-2015. Jurnal Medika Udayana. Universitas Udayana., 8(11), 1–4. https://ojs.unud.ac.id
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Mariatul Qibthiyah, Aris Fadillah, Hasniah Hasniah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


